Tag Archives: Ramadhan

Kembali Hati Bersuka-cita, Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan

Alhamdulillahirabbil alamin, meski sedikit mepet rasanya tak salah untuk menyapa kerabat semua disini. Dengan senyuman dan hati yang bersih, mengungkap betapa senang hati masih akan bertemu bulan yang penuh rahmat dan maghfirah Allah SWT esok hari. Kerabat muslim semua tentu saja akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Peluang menghimpun bekal diri untuk kehidupan berikutnya. “Marhaban ya Ramadhan Marhaban fi syahril mubarok wa syahril maghfiroh. Barakallau lana walakum daaiman bijamii khoir. Walawfu minkum”.

Bahagia hati menjelang esok hari! Bertemu lagi dengan bulan ramadhan yang memberikan peluang untuk menempa jiwa dan raga dari berbagai ujian hingga memberikan dampak positif atau keuntungan bagi ruhani dan juga jasmani. Betapa banyaknya manfaat yang dapat diambil dari ibadah puasa. Salah-satunya adalah membuat kita menjadi seorang yang kuat menghadapi cobaan, tegar dalam mengarungi rintangan dan sabar dalam menerima tekanan. Tekanan dalam memperturutkan hawa nafsu yang sebelumnya mungkin merajalela. Insya Allah dengan adanya puasa, Allah menjadikan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dicintai-Nya.

Sahur Sehat Membuat Saum Kuat Hingga Tamat

Sahur Sehat

Tak terasa waktu bergulir begitu cepatnya, perasaan baru kemarin mulai berpuasa tapi nyatanya sudah berada di 10 hari babak ketiga atau terakhir puasa pada ramadhan kali ini. Tidaklah lain, hal tersebut merupakan sebuah pertanda bahwa betapa betahnya menjalani hidup ini. Syukur alhamdulillah nikmat yang diberikan-Nya tercurah dengan berkah-Nya pula. (worship)

Selain tentang kewajiban dan pahalanya, secara riil dengan berpuasa merupakan bentuk melatih diri tentang kedisiplinan hidup, disiplin dengan senantiasa menerapkan etika dan moral dalam berprilaku, disiplin mengatur pola makan hingga menjaga keseimbangan secara fisik, dan lain-sebagainya. Khusus berkaitan dengan pola makan, rasanya beragam tips berbuka puasa dan sahur sehat sudah banyak sekali diulas diberbagai media. Kontretan ini hanyalah curhatan belaka, manakala pernah merasakan sekali waktu berrpuasa pada beberapa tahun silam tanpa sahur karena kesiangan. Bukan berarti tidaklah kuat berpuasa karena nyatanya alhamdulillah dapat dilalui dengan semestinya. Namun, jujur rasanya kurang afdol dan juga rasa lemes sedikit berbeda jika dibandingkan dengan sahur terlebih dahulu itu tetap ada.  (haha)

Tentang Pisang disaat Ramadhan

Tak terasa 10 hari babak pertama puasa berakhir, kini merupakan awal sepuluh hari babak kedua. Sudah barang tentu menjadi kewajiban umat muslim melaksanakan saum tersebut. Dan, bagi yang belum terbiasa saum dibulan ramadhan mungkin dirasakan cukup berat. Melewatinya bisa seperti tak ada semangat, bawaannya lesu melulu dan rasa lemas kerap menyerang tubuh hingga menjadi alasan untuk tidak beraktivitas. Jika itu terjadi, rasanya perlu berhati-hati! Jangan-jangan penyebab lemah, letih, lesu dan loyo disebabkan dari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Nah, saat puasa sangat diperlukan menjaga asupan gizi yang baik dan tepat, mengkonsumsi karbohidrat dan protein secukupnya serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur. Perlu diketahui, karbohidrat merupakan zat yang paling mudah diserap tubuh. Selain karbohidrat, buah dan sayur dapat menguatkan tubuh lebih lama, karena dilambung buah dan sayur tidak langsung dicerna melainkan diproses terlebih dahulu menjadi zat yang lebih sederhana. Dari hal inilah tersurat postingan tentang salah satu jenis buah yang senantiasa hasil olahannya naik pamor disaat bulan puasa, tiada lain yaitu buah pisang dengan hasil olahannya “kolak”.

Bahagia Hati Menjelang Esok Hari

Bahagia Hati

Siapa yang tidak bahagia jika akan menghadapi hari yang ditunggu, hari esok yang menyenangkan. Dalam menyambutnya selalu dengan penuh semangat, disertai hati senang, riang dan gembira. Bahagia dalam hidup dihiasi hangatnya cinta dan damai yang didambakan esok hari. Cinta yang dapat membuat terbang dengan penuh semangat meninggalkan banyak sekali beban, sakit, stress dan frustasi.

Jika esok hari tiba, bahagia itu tetaplah nyata. Bersyukur memiliki waktu untuk dapat mengaji dan mengkaji diri sejauh mana prilaku yang diperbuat hingga dapat membenahinya dikemudian hari. Dengan itikad meraih berkah-Nya, rasanya tepat untuk menuangkan harapan nyata dan mencoba mengungkap hingga dapat mempelajari rahasia-rahasia yang masih tersembunyi. Untuk itu semua, berharap dilekatkan pada upaya membebaskan diri dari kebencian dan kecemasan, menjalani hidup sederhana hingga mampu memberi lebih banyak dan berharap lebih sedikit, mensyukuri nikmat serta senantiasa tersenyum. Senyum hangat menanti esok hari “ramadhan” tiba 😀

Mobilitas Ummat Menjelang Laylatul Qadar

Mobilitas Ummat Menjelang Laylatul Qadar

Sungguh tak terasa waktu bergulir begitu cepat, mungkin karena saking betahnya menjalani hidup dengan segala kuasa-Nya meskipun baru saja beberapa hari yang lalu kita diberi peringatan untuk besikap dan bertindak lebih bijak. Kita mesti bersyukur masih tetap diberi kenikmatan yang tiada tara, hal ini tentunya bukan mensyukuri atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita melainkan mensyukuri atas kita semua yang diberi keselamatan dan segala nikmat-Nya. Diluar itu semua, bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah semoga diberi ketabahan atas apa yang telah menimpanya. Mudah-mudahan kita semua masih diberikan kesehatan pikiran sehingga dapat menempatkan segala sikap sabar atau mengeluh pada posisi yang semestinya.

Jika diperkenankan oleh-Nya, sebentar lagi kita akan menyambut lebaran. Dan sudah menjadi tradisi setiap tahun, bila lebaran datang menjelang, perubahan mobilitas ummat Islam terjadi. Dimana-mana sibuk dengan “urusan dunia”, yakni persiapan lebaran hingga masjid yang pada permulaan puasa penuh sesak jama’ah shalat tarawih, biasanya pada akhir Ramadhan itu mulai terasa mengendor kendatipun Allah telah menjanjikan pahala besar bagi yang memanfaatkan peluang Laylatul Qadar. Yaitu yang biasa ditandai pada sepertiga akhir puasa.