Investasi Pada Diri Sendiri

Investasi Pada Diri Sendiri

Profesional yang berhasil adalah mereka yang meyakini bahwa tanggung-jawab untuk masa depan ada di tangan dirinya sendiri. More »

Berpikir Positif

Berpikir Positif

Hidup akan menjadi baik kalau memandangnya dari segi yang baik. More »

Dibalik Gemercik Hujan

Dibalik Gemercik Hujan

Dari rintik hujankita dapat belajar apa itu kesetiaan, pengorbanan, perjuangan, kepatuhan. Belajar memberi tanpa diminta serta belajar menerima meski dibenci. More »

Mengenang Permainan Anak Tempo Doeloe

Mengenang Permainan Anak Tempo Doeloe

Permainan anak dahulu kaya akan unsur imajinasi, kerja sama, dan pertemanan. Berpotensi membentuk kepedulian sosial, interaksi sosial dan kepekaan sosial. More »

A Man’s Life is What His Thought Make of It

A Man’s Life is What His Thought Make of It

Kehidupan manusia “a man’s life” adalah bagaimana mereka memikirkannya More »

 

Kendali Emod!

EmoSempat dicoretkan bahwasannya mood itu seperti permainan jelangkung, datang tak dijemput dan pulang tak diantar, begitulah keberadaan emod. Karena emod pula harus punya kendali supaya tidak dibikin repot. Terdapat beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan bidikan atau sasaran dan menjadi sarana latihan untuk emod itu. Paling tidak untuk meminimalisir timbulnya si bad mood berserta efek­-efeknya hingga bikin hidup lebih semangat, lebih lively dan terhindar dari adanya tidak disukai sesama. Untuk itu dan untuk emod jua perlu mempertimbangkan serta menjajal beberapa hal yang sekiranya berkaitan. (thinking)

Menciptakan kesan pertama yang senantiasa menarik, atau bisa juga dibilang menggoda. Tapi selanjutnya bukan terserah anda melainkan membuat orang lain jadi makin penasaran dan ingin mendekati. Maka dari itu, dalam sebuah perkenalan emod ini harus berwujud dalam prilaku dengan sikap yang baik, ramah dan bersahabat alias welcome. Intinya, Make a good first-impression! (evil_grin)

Sajian Semalam!

Sajian SemalamMengingat Ketidakmampuanku! Biasanya menyiapkan lirikan dua bola mata menerawang heningnya malam dikala mata belum dapat terpejamkan. Tapi lain untuk kali ini, keheningan itu seakan sirna karena keistimewaannya berhiaskan takbir berkumandang. Sayang, langkah kaki tidak memanfaatkan sepenuhnya. Hanya dibeberapa saat saja mulut ini turut melisankannya. Jelas sudah, bukan atas sebuah ketidakmampuan karena terbius naluri duniawi. Tergoda pikiran mengaitkan langkah awal berpijak pada bumi.

Juga bukan ketidakmampuanku! Sesaat kerabat memberi kabar, segala sesuatunya sudah disiapkan untuk dipikirkan, direnungkan dan diwujudkan. Itu pun berlalu begitu saja. Lagi-lagi karena sesuatu yang mengganjal dihati, hendak menunaikan bakti pada penguasa bumi ditempat berdiam diri.

Bertemu dengan karyaku! Jika sahabat meragukan tentangnya, itu pasti atas ketidakmampuanku. Semua yang berlaku hanyalah hasil dari pembelajaran dalam kurungan terbatasnya daya khayal yang ada. Selebihnya yang tersimpul hanyalah hasil sebuah penglihatan, pendengaran lalu membentuk sesuatu yang baru meski terlihat sedikit semu. Satu hal yang tidak pernah dibiarkan berlalu begitu saja, manakala raga tak mampu untuk semua itu, otaklah yang selalu dipicu untuk tidak beku.

Sahur Sehat Membuat Saum Kuat Hingga Tamat

Sahur Sehat

Tak terasa waktu bergulir begitu cepatnya, perasaan baru kemarin mulai berpuasa tapi nyatanya sudah berada di 10 hari babak ketiga atau terakhir puasa pada ramadhan kali ini. Tidaklah lain, hal tersebut merupakan sebuah pertanda bahwa betapa betahnya menjalani hidup ini. Syukur alhamdulillah nikmat yang diberikan-Nya tercurah dengan berkah-Nya pula. (worship)

Selain tentang kewajiban dan pahalanya, secara riil dengan berpuasa merupakan bentuk melatih diri tentang kedisiplinan hidup, disiplin dengan senantiasa menerapkan etika dan moral dalam berprilaku, disiplin mengatur pola makan hingga menjaga keseimbangan secara fisik, dan lain-sebagainya. Khusus berkaitan dengan pola makan, rasanya beragam tips berbuka puasa dan sahur sehat sudah banyak sekali diulas diberbagai media. Kontretan ini hanyalah curhatan belaka, manakala pernah merasakan sekali waktu berrpuasa pada beberapa tahun silam tanpa sahur karena kesiangan. Bukan berarti tidaklah kuat berpuasa karena nyatanya alhamdulillah dapat dilalui dengan semestinya. Namun, jujur rasanya kurang afdol dan juga rasa lemes sedikit berbeda jika dibandingkan dengan sahur terlebih dahulu itu tetap ada.  (haha)

Tentang Pisang disaat Ramadhan

Tak terasa 10 hari babak pertama puasa berakhir, kini merupakan awal sepuluh hari babak kedua. Sudah barang tentu menjadi kewajiban umat muslim melaksanakan saum tersebut. Dan, bagi yang belum terbiasa saum dibulan ramadhan mungkin dirasakan cukup berat. Melewatinya bisa seperti tak ada semangat, bawaannya lesu melulu dan rasa lemas kerap menyerang tubuh hingga menjadi alasan untuk tidak beraktivitas. Jika itu terjadi, rasanya perlu berhati-hati! Jangan-jangan penyebab lemah, letih, lesu dan loyo disebabkan dari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Nah, saat puasa sangat diperlukan menjaga asupan gizi yang baik dan tepat, mengkonsumsi karbohidrat dan protein secukupnya serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur. Perlu diketahui, karbohidrat merupakan zat yang paling mudah diserap tubuh. Selain karbohidrat, buah dan sayur dapat menguatkan tubuh lebih lama, karena dilambung buah dan sayur tidak langsung dicerna melainkan diproses terlebih dahulu menjadi zat yang lebih sederhana. Dari hal inilah tersurat postingan tentang salah satu jenis buah yang senantiasa hasil olahannya naik pamor disaat bulan puasa, tiada lain yaitu buah pisang dengan hasil olahannya “kolak”.

Cerita Emod

Kali ini Emod ingin bercerita perihal yang sering dialami usia remaja, biar terasa ABG. (blush) Yap, All About Mood! “Dia” itu selalu dirasakan, dan dia juga terkadang tak begitu dikenal! Padahal sering kali bikin hati melambung, merasa girang bukan kepalang, sampai-sampai bawaannya jadi tidak bisa diam, ngoceh dan ketawa-ketiwi melulu. Lalu, dia pula yang bisa bikin mati kutu, tidak sampai 30 menit karena dalam sedetik saja mampu merubah kondisi jadi bete habis, males ngapa-ngapain, sensi nggak jelas juntrungnya, kesentil sedikit langsung manyun, maka tersebutlah “bad mood!“.

Cerita Emod ini berawal dari keberadaan dahulu yang cukup jauh dari hiruk-pikuk dan keramaian. Lalu sebuah keinginan memaksa diri terselip dalam kerumunan penduduk yang cukup berjubel. Mencoba mengembangkan daya pikir dan kreasi yang belum sepenuhnya memihak hingga menuntut diri menjajal satu-persatu sudut tersisa. Asa yang ditancapkan disetiap sudutnya kerap bertumpukkan berbagai perubahan dan juga diselaraskan dengan mood yang ada. Yap, saat seperti itulah Emod sering kali menjadikan mood sebagai dalih atau alasan untuk mendekatkan diri pada si good mood. 😀