Category Archives: Articles

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

Selamat Hari Raya Idul FitriSaat gema takbir berkumandang, jari-jari tangan ini baru sempat mengemban titah hatiuntuk mengganti ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. Dengan segala kerendahannya memohon keikhlasan semua kerabat memaafkan segala klilaf dan salah yang telah diperbuat, baik itu disengaja maupun tidak, baik itu kecil atau pun besar. Semoga menjadi tonggak diri ini menjadi lebih baik jika seandainya saja masih diberi kesempatan oleh-Nya bernafas dan melangkah lebih jauh untuk menyambut lebaran diwaktu mendatang. Dan semoga di hari fitri ini jalinan silaturahmi dapat terus ditingkatkan tanpa lupa mensyukuri kemenangan ini dan senantiasa berharap hati kembali bersih.

Taqobalallahu minna wa minkum, Syiamana wa syiamakum,  Minal aidin wal faidzin.
Mohon maaf lahir dan bathin.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H.

Mobilitas Ummat Menjelang Laylatul Qadar

Mobilitas Ummat Menjelang Laylatul Qadar

Sungguh tak terasa waktu bergulir begitu cepat, mungkin karena saking betahnya menjalani hidup dengan segala kuasa-Nya meskipun baru saja beberapa hari yang lalu kita diberi peringatan untuk besikap dan bertindak lebih bijak. Kita mesti bersyukur masih tetap diberi kenikmatan yang tiada tara, hal ini tentunya bukan mensyukuri atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita melainkan mensyukuri atas kita semua yang diberi keselamatan dan segala nikmat-Nya. Diluar itu semua, bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah semoga diberi ketabahan atas apa yang telah menimpanya. Mudah-mudahan kita semua masih diberikan kesehatan pikiran sehingga dapat menempatkan segala sikap sabar atau mengeluh pada posisi yang semestinya.

Jika diperkenankan oleh-Nya, sebentar lagi kita akan menyambut lebaran. Dan sudah menjadi tradisi setiap tahun, bila lebaran datang menjelang, perubahan mobilitas ummat Islam terjadi. Dimana-mana sibuk dengan “urusan dunia”, yakni persiapan lebaran hingga masjid yang pada permulaan puasa penuh sesak jama’ah shalat tarawih, biasanya pada akhir Ramadhan itu mulai terasa mengendor kendatipun Allah telah menjanjikan pahala besar bagi yang memanfaatkan peluang Laylatul Qadar. Yaitu yang biasa ditandai pada sepertiga akhir puasa.

Menumbuhkan Profesionalisme

Menumbuhkan ProfesionalismeMelihat munculnya beberapa kasus perjuangan seorang ibu, anak terhadap salah-satu pihak yang berkaitan dengan perlunya profesionalisme selama ini, rasanya ingin menuangkan coretan ini, mudah-mudahan tidak dianggap curahan yang dapat mencemarkan nama baik orang atau pihak lain sehingga memperburuk keadaan yang ada 😀 Kalau ada yang kurang tepat atau salah menuliskan mohon dimaklumi Coretan ini hanyalah sebatas pembelajaran diri pribadi, semoga bagi yang terkena musibah dapat lebih tawakal dan sabar atas kejadian yang menimpanya, dan bagi rekan-rekan lainnya bisa lebih hati-hati dalam bertindak serta berusaha menunjukan sikap profesional yang layak, amin.

Kata “profesionalisme” menjadi sumber inspiratif untuk postingan kali ini. Profesionalisme sangat berkaitan erat dengan ruang lingkup kehidupan profesional seseorang. Apa yang dikerjakan harus benar-benar menunjukkan keahlian dan keterampilannya berdasarkan pada kejuruan atau spesialisasinya. Dengan demikian, profesi apapun berkaitan dengan kemampuan, keahlian yang dimiliki dan keterampilan yang digeluti.

Terjebak dalam Satu Sudut Pandang

Terjebak dalam Satu Sudut PandangMelihat seseorang hanya dari satu sudut pandang terkadang bukan hal yang baik. Selain bisa memojokkan orang yang dipandang juga bisa membiasakan diri menutup cara pandang terhadap sisi-sisi lainnya, bisa mengarahkan diri pada suatu keangkuhan karena merasa orang lain berbeda atau tak mampu. Gambaran nyata sering lahir dalam kekehidupan sehari-hari, misal adanya suatu hubungan yang dilandaskan pada satu sudut pandang; karena mereka kaya, karena mereka pintar, karena mereka punya jabatan dan lain-lain. Dan dibawah ini ada sebuah dongeng yang belum tentu kebenarannya tetapi mungkin mengandung salah-satu unsur-unsur (gambaran) dari melihat sesama hanya dari satu sudut pandang yang akhirnya terjebak dalam satu sudut pandang.

Dua orang pegawai (bisa jadi pejabat teras) dari salah satu perusahaan besar mendatangi sebuah showroom A dengan niat untuk melakukan sebuah transaksi. Tempat yang mereka tuju memang tepat, namun sayang keinginan dua orang pegawai tersebut masih dalam sebuah wacana tanpa membawa data-data yang siap untuk diproses, sementara ditempat yang dituju tidak dapat membantu merumuskan wacana para pegawai itu kedalam sebuah data yang benar-benar siap untuk menghadapi proses berikutnya (proses utama), disisi lain transaksi yang diinginkan telah dil dan disepakati bersama.

Kali Ini

Waqoola robbukumud ‘uunii astajib lakum

Dan Tuhanmu berfirman: Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan do’amu (QS. Almu’minun: 60).

Wa idzaa sa-alaka ‘ibaadii ‘annii fainniii qoribun ujiibu da’watad-daa’i idzaa da’aani

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah), Aku akan dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang memohon, apabila ia berdo’a kepada-Ku (QS. Albaqarah: 186).

Dua kalimat syarat makna diatas mengetuk hati ini, perkenankanlah hamba diberikan kesempatan untuk masuk kedalam golongan orang-orang yang senantiasa memohon kepada-Mu.