Category Archives: Refleksi

Beberapa Hal Seputar Optimisme

Masih seputar optimisme, lagi senang-senangnya mengupas dan mempelajari hal-hal seputar optimisme karena saya yakin sangat berkaitan erat dengan banyak hal didunia nyata ini yang senantiasa menjadi salah satu motivasi dalam pencapaian beragam impian hidup.

Menjadi optimisme itu perlu belajar (learning). Karena learning adalah memperbaiki diri atau mengubah diri melalui serangkaian praktek yang kita lakukan. Artinya, jika kita ingin menjadi orang yang optimis, maka yang perlu kita lakukan adalah mengubah diri. untuk mengubah diri ini, syarat-syarat yang harus perlu dipenuhi adalah mengubah isi pikiran, mengubah tindakan, mengubah kebiasaan, dan mengubah karakter, mengubah pandangan.

Diantaranya salah satu cara untuk mengubah itu semua adalah masuk dalam lingkungan orang-orang yang punya berpandangan positif atau bisa menerima masukan-masukan positif, membaca buku yang bisa mencerahkan diri kita, melakukan berbagai hal yang bisa mengubah pemahaman kita.

Berpikir Positif dan Membangun Optimisme

Ketidak-pedean untuk melakukan sesuatu terkadang muncul akibat dari adanya kurang optimis. Padahal rasa optimis itu harus jelas ada sehingga akan memunculkan rasa percaya diri untuk melakukan hal-hal yang diinginkan.

Agar kita bisa lebih pede, kita harus membangun optimisme. Apa itu optimisme? Optimisme memiliki beberapa pengetian, diantaranya adalah doktrin hidup yang mengajarkan kita untuk menyakini adanya kehidupan yang lebih bagus buat kita (punya harapan). Orang optimis adalah orang yang yakin (dengan alasan-alasan yang dimilikinya) bahwa ada kehidupan yang lebih bagus di hari esok.

Pengetian lain dari optimisme berarti kecenderangan batin untuk merencanakan aksi, peristiwa atau hasil yang lebih bagus. Membangun optimisme berarti menjalankan apa yang kita yakini atau apa yang dibutuhkan oleh harapan kita. Kalau dipendekkan, optimisme berarti kita meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu kita gunakan untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil yang lebih bagus pula.

Good or Great?

Good or Great

Pernahkah merasa terjebak oleh rutinitas pekerjaan sehari-hari? Tetunya tidak semua orang mengalaminya. Mungkin saya pernah merasakan terjebak pada kondisi seperti itu, pada kondisi tersebut saya sangat jarang sekali melakukan aktivitas tambahan misalnya saja jalan-jalan disekitar pusat kota, sampai-sampai tempat yang biasa dikunjungi hampir tiap hari begitu terasa asing ketika saya mengunjuginya kembali.

Mungkin selain saya, terdapat tidak sedikit orang yang terjebak dengan rutinitas pekerjaan setiap harinya dan yang pada akhimya merasakan kebosanan. Hal ini umumnya terjadi karena melakukan hal yang sama dengan cara yang sama setiap harinya. Tidak ada motivasi untuk melakukan sesuatu yang baru yang lebih besar. Kita masuk ke dalam zona kenyamanan ataupun faktor lainnya.

Jelang Esok Yang Lebih Baik

Bicara tahun baru, semua pastinya mempunyai keinginan-keinginan untuk mencapai sesuatu yang tertunda atau pun keinginan-keinginan yang baru. Berbagai resolusi pun jelang esok hari biasanya diingat bahkan mungkin ada yang mencatatnya. Hal ini wajar-wajar saja sih, yang mungkin bisa merupakan motivasi atau dorongan untuk mencapai keinginan-keinginan tersebut.

Satu hal yang patut kita ingat, yakni waktu. Karena waktu merupakan komponen yang sangat vital dalam kehidupan ini. Pentingnya peranan waktu sering Allah ingatkan dalam Al-Qur’an. Waktu pun tidak akan pernah luput menyertai kita, oleh karena itu kita harus benar-benar menempatkan waktu pada komponen penting prioritas hidup.

Diantara Dua Pilihan

Hidup hanya menyediakan dua pilihan, mencintai kehidupan yang sebenarnya dengan menjalani apa adanya atau tidak mencintainya. Jika tidak bisa mencintai kehidupan, maka kita hanya akan memperoleh rasa keluh kesah yang tentunya jauh dari rasa nikmatnya hidup ini.

Punya masalah dengan semangat hidup? Gundah gulana sering dibuatnya, dengan setumpuk masalah yang senantiasa tak henti-hentinya datang bertubi-tubi, serasa sesak nafas dibuatnya, kesunyian, kesepian dan kesendirian seringkali membuat hanyut dalam kepasrahan tanpa kobaran semangat hidup. Setiap dari kita yang pernah merasakan hal tersebut, seringkali ada kekeliruan dalam menerima semua yang telah digariskan Sang Maha Kuasa, dengan tidak adanya daya dan upaya untuk mengubah sesuatu yang menjadi kendala menjadi sesuatu yang sesuai dengan asa yang tersirat.