Category Archives: Refleksi

Seekor Kucing dan Seekor Cicak

Kata belajar memang tidak seharusnya menemui pernyataan berhenti. “diajar mah teu aya istilah eureun salila urang lumangkung di alam dunya” itu kalimat yang pernah saya dengar dari orang tua yang tiada lain artinya belajar itu tak ada kata berhenti selama kita masih hidup di dunia.

Yang dimaksudkan belajar disini tentunya secara universal, bukan belajar yang biasa kita asumsikan sehari-hari yaitu sekolah. Mengapa begitu? Jelas banget berbeda, dimana belajar yang di makasudkan (sekolah) ada batasnya, faktor kondisi ekonomi, usia dan keterbatasan lain-lainnya bisa menjadi salah-satu faktor penyebabnya. Sementara belajar secara universal dalam kehidupan tentunya tidak ada batasan yang mengikat, karena hal sekecil apapun dalam kehidupan sehari-hari bisa kita pelajari dengan tujuan mengambil hikmahnya.

Bak Burung Dara dan Tuannya

Bak Burung Dara dan Tuannya

Bak Burung Dara dan Tuannya! Sebait cerita sederhana yang terdapat dalam keseharian terkadang menyiratkan sarana pembelajaran bagi kita semua, seperti halnya prilaku seekor nyamuk, kucing, ataupun tumbuhan. Prilaku atau keadaan yang dikondisikan dengan alam bisa kita ambil sisi positifnya sebagai bahan wejangan terhadap prilaku diri.

Kali ini, sebuah kisah yang rasanya telah akrab kita dengar yakni kisah antara burung dara dan Tuannya. Burung dara tersebut sangat disayang oleh tuannya, sekiranya dari kisah ini cukuplah memberi gambaran kepada kita tentang hubungan manusia dengan Tuhannya. Memangnya seperti apa sih? Mari kita cermati bagaimana sang tuan memperlakukan burung dara kesayangannya tersebut.

Niat Menjadi Salah Satu Penentu

Melakukan sebuah proses tentunya ada awal dan akhirnya. Seperti kehidupan ada kelahiran yang tentunya diakhiri dengan kematian, dsb. Dan, niat menjadi salah satu penentu terhadap sesuatu yang hendak dihadapi.

Baru saja saya mengakhiri sebuah babak atau mungkin kalau dalam sebuah film dikatakan sebagai sebuah episode, dimana ada bagian dari kehidupan yang di jalani ternyata menemukan batas waktu yang menjadi titik akhir dari proses tersebut. Kalau saja dikaji dengan seksama, berhentinya sebuah proses tersebut disebabkan adanya kehadiaran sebuah niat, tentunya niat yang baru dengan suatu harapan dapat membawa kearah suatu perubahan.

Seandainya niat tersebut berkaitan dengan materi, mungkin sesuai dengan sebuah pepatah, “emas tidak senantiasa turun dari langit”. Pepatah ini sering didengar dalam filosofi menjemput rezeki. Filosofi tersebut mengajarkan kepada kita untuk senantiasa melakukan usaha atau tindakan nyata. Melayakkan diri menyambut esok hari, tidak bisa hanya dengan berpangku tangan dan berdoa saja dengan harapan semoga perubahan akan terjadi.

Prilaku Seekor Nyamuk

Prilaku Seekor NyamukAlam banyak sekali meyiratkan pertanda bagi kita semua yang merupakan bagian dari alam semesta ini. Hal-hal itulah yang bisa kita pahami tentang pertanda2 tersebut. Seyogyanya jadi bahan pembelajaran untuk kita melangkah lebih jauh lagi. Semoga kita semua lebih bisa mengerti dan mau belajar dari gelagat dan prilaku yang ada di alam ini. Entah itu tumbuhan, hewan dan tentunya dari prilaku manusia sebagai insan berakal. Belajar yang dimaksudkan bukanlah berarti harus meniru, tetapi kita mengambil makna yang terkandung didalamnya. Sebagai contoh saja, prilaku dari seekor nyamuk.

Nyamuk? mendengar kata nyamuk sangatlah kita tidak begitu peduli. Kalaupun ada nyamuk yang ada disekitar kita, lalu menghampiri kita, sebel saja pasti dibuatnya, apalagi kalau sampai menggigit kita. Jengkelnya minta ampun, sampai2 mungkin ada diantara kita yang tidak bisa tidur karena ulah dan suara sang nyamuk.

Mengatasi Emosi Yang Dapat Merugikan Bersama

Selama nafas masih berhembus, permasalahan hidup tidak akan ada habis2nya. ya itulah kenyataan hidup atau kehidupan. Namun terkadang kita dihampiri suatu permasalahan yang terjadi akibat yang tidak kita lakukan, tidak disengaja atau tidak disadari letak kesalahannya, hal ini yang biasa terasa sangat berat sekali. Dari masalah tersebut sudah barang tentu banyak mempengaruhi akal dan pikiran yang tidak sehat, salah satunya memunculkan rasa bingung yang berkepanjangan, suntuk, emosi atau amarah dan lain sebagainya.

Bersyukurlah, bagi kita kalau seandainya masih ada orang yang mau menanggapi dengan pikiran sehat atas permasalahan kita. Bagaimanapun segala permasalahan tidak akan ada solusinya jika pikiran sedang pada kondisi tidak sehat. Dengan pikiran yang sehat pula biasanya orang mau memahami serta membantu mencari jalan terbaik sebagai solusi atas permasalahan tersebut, Insya Allah denga segala rasa tanggung jawab dan keinginan baik yang kuat segala permasalahan akan mendapat solusi terbaiknya.