Prilaku Seekor Nyamuk
Alam banyak sekali meyiratkan pertanda bagi kita semua yang merupakan bagian dari alam semesta ini. Hal-hal itulah yang bisa kita pahami tentang pertanda2 tersebut. Seyogyanya jadi bahan pembelajaran untuk kita melangkah lebih jauh lagi. Semoga kita semua lebih bisa mengerti dan mau belajar dari gelagat dan prilaku yang ada di alam ini. Entah itu tumbuhan, hewan dan tentunya dari prilaku manusia sebagai insan berakal. Belajar yang dimaksudkan bukanlah berarti harus meniru, tetapi kita mengambil makna yang terkandung didalamnya. Sebagai contoh saja, prilaku dari seekor nyamuk.
Nyamuk? mendengar kata nyamuk sangatlah kita tidak begitu peduli. Kalaupun ada nyamuk yang ada disekitar kita, lalu menghampiri kita, sebel saja pasti dibuatnya, apalagi kalau sampai menggigit kita. Jengkelnya minta ampun, sampai2 mungkin ada diantara kita yang tidak bisa tidur karena ulah dan suara sang nyamuk.
Dibalik itu semua, dimana ulah sang nyamuk yang sering menjengkelkan kita, ternyata tersimpan hikmah yang sangat luar biasa untuk kita ambil dari hewan penghisap darah ini. Bisa kita perhatikan dari prilaku nyamuk dalam mencari makan. Nyamuk harus mempertaruhkan nyawanya, dengan mempertaruhkan keberuntungannya, kalau tidak kenyang … ya berarti mati dipukul atau ditampar orang.
Akan tetapi, kita sebagai manusia … Alhamdulillah dalam mencari makan tidak melulu sampai mempertaruhkan nyawa. Akan tetapi, jika memang seandainya pada suatu saat dihadapkan pada hal yang memang harus mempertaruhkan nyawa dalam mencari makan, maka tidak ada salahnya kalau kita mencontoh si nyamuk. Nyamuk aja berani, masak kita nggak. Kalah dong sama nyamuk kalau gak berani.
Terkandung dalam Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya:
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia (rezeki) Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Mungkin itulah kuncinya supaya beruntung. Dari ayat di atas tersirat tiga kunci sukses, yaitu: Sembahyang (shalat atau doa), berikhtiar (berusaha), dan bertawakkal yaitu dengan banyak-banyak mengingat Allah dalam berikhtiar.
Kita semua tahu, rezeki itu memang tidak sealu akan datang dengan sendirinya, butuh usaha untuk menjemputnya. Butuh usaha yang keras sangatlah terasakan. Hidup, memang sebuah perjuangan yang tiada henti hingga ajal datang menjemput. Mudah-mudahan dapat terlewati dengan semestinya. Amin.
jadi inget lagu eno lerian yang judulnya Nyamuk-Nyamuk Nakal
Paragraf terakhir ada yang salah ketika “sealu”
#2 Ya baru ngeh, gpp kali ya, itung2 memperkaya vocabulary he.. (padahal mah mls benerinnya) tadi ga ol ya dikantor, sorenya aku keluar jg hbs nengokin gedung tua.