Category Archives: Refleksi

Hidup Secara Sadar

Hidup, hanyalah sebuah panggung sandiwara, tetapi dalam hiduplah terkandung realita dan kodrat yang nyata. Suatu zaman dengan sebuah permulaan tentunya akan menemukan suatu titik akhir, hal inilah yang sudah seharusnya melekat pada ingatan. Bagaimanapun tak akan dapat mengelaknya, ibarat kita sebagai aktor yang mempunya peran dalam sebuah panggung pertunjukan, dikala tamatlah peran yang dijalankan maka tamat pula riwayat keterlibatannya.

Sekali panggil, langsung klik

Mungkin gambar pertama dan kedua dapat mewakili sebagian metamorfosis kehidupan diantara kita. Betapa lugu, lucu, ceria dan lain sebagainya, dengan penuh ekspresi nyata yang tidak dibuat-buat bisa menunjukan seolah-olah tanpa dosa.

Gambar berikutnya mulai dituntut belajar memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan yang dijalani atau dihadapi.

Ketulusan Cinta

Bulan Februari, bulan yang penuh dihiasi dengan kata dan istilah cinta. Tren sekarang di Indonesia sedikit demi sedikit telah terpengaruhi budaya barat. Terlepas dari suka atau tidak sukanya terhadap adanya satu hari yang diagung-agungkan sebagai hari kasih sayang, yakni Valentine yang jatuh pada setiap bulan Februari.

Melanjutkan tema cerita cinta yang telah digoreskan, “Bila Cinta Ternoda“, terdapat sebuah cerita yang berbeda dengan kisah Nano dan Nani, yaitu kisah Maman dan Mimin.

Bila Cinta Ternoda

Bila Cinta TernodaCinta itu anugrah, maka berbahagialah, sebab kita sengsara, jika tak punya cinta…

Lagi-lagi kata cinta yang jadi bahan tulisan. Memang benar tema cinta itu tak ada habis-habisnya, apalagi bila cinta ternoda. Lain kesempatan masih ada yang ingin saya tuliskan lagi. Entahlah, yang jelas saya tidak lagi kasmaran :mrgreen:

Kehidupan manusia dalam melangkah menyusuri hidupnya terdiri dari berbagai fase. Hal tersebut menjadikan kita untuk dapat belajar dari fase-fase yg telah dilakukan orang lain sebelumnya dan tentunya akan secara otomatis pula akan memiliki berbagai fase hidup dari apa yang telah dilaluinya.

Cinta Vs Benci

Cinta! Cinta ibarat nyawa kedua yang terpenting mengikuti raga. Kenapa bisa begitu? Bisa dibayangkan hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga (eh.. lirik lagu itu mah), Hidup dengan cinta akan terasa indah dan menyenangkan, dalam hal ini tentunya cinta dalam cakupan global. bukan saja mengenai cinta sepasang kekasih melainkan termasuk ruang lingkup global yakni sesama, alam semsta dan tentunya Sang Pecipta.

Ketika cinta hadir tanpa keseimbangan, ia akan menekan akal kuat-kuat alhasil, manusia kemudian menjadi limbung dan hilang nalar. Sebaliknya, jika perasaan cinta selalu dirasionaliasi, kehidupan di dunia akan terasa kaku dan dingin. Karena bagaimanapun juga, perasaan cinta selalu memberi keindahan dan kehangatan pada manusia yang mengalaminya.

Gambaran Nyata

Gambaran NyataPagi ini saya menuangkan sedikit kekhawatiran mengenai peradaban (etika) yang berkembang di kota besar selama ini. Teringat sorang teman yang mengalami perlakuan yang tidak sepatutnya terjadi.

Ceritanya dia berkunjung ketempat temannya dengan tujuan memberikan sesuatu (barang). Berhubung yang dituju tidak ada dan dia pun terburu-buru dengan keperluan yang lain, maka berinisiatif menitipkan barang tersebut kepada tetangga temannya yang dituju itu. Namun apa sambutan yang didapat? Hanyalah sebuah makian semata. Hal tersebut benar-benar menjadi gambaran nyata.