Category Archives: Refleksi

Tidak Semua yang Mengkilat Itu Emas

EmasAlhamdulillah semalam diberikan istirahat yang cukup lelap hingga dihiasi bunga tidur yang dirasakan cukup mengesankan, menikmati hidangan sebuah restoran ternama yang mewah dengan sajian menu beragam ikan yang gurih dan enak. Benar-benar menjadi sesuatu yang cukup mengesankan karena tidak pernah tersirat dalam benak sebelumnya, dan notabene dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah mengkonsumsi ikan. Ternyata ikan itu enak juga ya, meskipun sebatas mimpi 😀 Tidak Semua yang Mengkilat Itu Emas!

Yang kurang mengenakkan, pada akhir dari mimpi tersebut, perut terasa sakit lalu terbangun dan berujung nongkrong dikamar kecil. Lantas terlintas tentang penyebabnya tersebut tiada lain pada sore harinya telah menyantap hidangan yang cukup menarik hati untuk dibeli dan dinikmati, sajian dengan harga diatas rata-rata dari menu serupa lainnya. Meski cukup enak, tidak sepenuhnya diterima perut dan akhirnya sebagian terbuang sia-sia.

Sesungguhnya!

Sesungguhnya!Sesungguhnya tinggal sepenggal! Sudah cukup lama rasanya gubuk butut ini tak tersentuh sama-sekali. Padahal hanya dalam hitungan detik 2013 akan berujung. Sejujurnya, kemalasan bukanlah terletak pada ukuran waktu atau usia, karena seringkali keinginan untuk senantiasa berusaha menampilkan diri dengan penuh kesadaran bahwa kematangan bukanlah suatu keadaan tetapi merupakan sebuah proses berkelanjutan secara terus menerus.  B-)

Bukan sesaat! Beragam imajinasi menuntun isyarat untuk berekspresi dengan melihat berbagai bayangan abu-abu diantara hitam dan putih dalam setiap situasi kehidupan. Karena yakin bahwasannya komunikasi terbuka adalah kunci dari perubahan terhadap sebuah kemajuan.

Jika berkaca! Melihat lintasan waktu yang terlampaui, masih beragam hal yang masih renggang dari jangkauan. Seakan berbanding terbalik dengan hasrat yang masih tersisa. Memutlakan syukur mengapit asa dapat membentuk sudut pandang positif yang secara tidak langsung memberi ruang kemampuan untuk melihat, mendengar dan merasakan serta berujung dapat mengevaluasi diri hingga membentuk kemampuan untuk mengelola diri dengan semestinya.

Dibatas Senja, Burning Spirit Alive!

Burning Spirit AliveHidup akan selalu seperti ini! Adakalanya dalam kebersamaan, dan sesekali yang terkait bersandingan meski tanpa berpegangan tangan. Dimana yang satu senantiasa menengok dan menatap yang lainnya ketika tak ada yang lain pula disekitarnya, dan begitu juga sebaliknya. Diiringi sang waktu bergulir begitu cepatnya yang tanpa terasa, diantara satu dan lainnya itu kerapkali terbius tumpukkan nikmat dan indahnya dunia masing-masing yang silih berganti terdampar dipelupuk mata, merambat melalui sang batas dan masuk kedalam tempat terdalam dari hidup itu sendiri. Burning Spirit Alive!

Hidup memang ibarat Roller Coaster, jalan yang ditempuh senantiasa naik dan turun silih berganti. Ketika posisi diatas tidak sedikit raga yang terbius kegembiaraan atau kesenangan semata. Dan, ketika dibawah kadangkala lengah atau bahkan semangat terlumpuhkan. Senada dengan kondisi yang punya gubuk akhir-akhir ini, rasanya malas banget untuk mengisi gubuk bututnya. Meski sejujurnya bukan karena terhanyut atas sebuah posisi, namun entahlah! Penyebab hilangnya semangat untuk menghiasi gubuk ini masih samar keberadaanya (LOL)

Kendali Emod!

EmoSempat dicoretkan bahwasannya mood itu seperti permainan jelangkung, datang tak dijemput dan pulang tak diantar, begitulah keberadaan emod. Karena emod pula harus punya kendali supaya tidak dibikin repot. Terdapat beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan bidikan atau sasaran dan menjadi sarana latihan untuk emod itu. Paling tidak untuk meminimalisir timbulnya si bad mood berserta efek­-efeknya hingga bikin hidup lebih semangat, lebih lively dan terhindar dari adanya tidak disukai sesama. Untuk itu dan untuk emod jua perlu mempertimbangkan serta menjajal beberapa hal yang sekiranya berkaitan. (thinking)

Menciptakan kesan pertama yang senantiasa menarik, atau bisa juga dibilang menggoda. Tapi selanjutnya bukan terserah anda melainkan membuat orang lain jadi makin penasaran dan ingin mendekati. Maka dari itu, dalam sebuah perkenalan emod ini harus berwujud dalam prilaku dengan sikap yang baik, ramah dan bersahabat alias welcome. Intinya, Make a good first-impression! (evil_grin)

Cerita Emod

Kali ini Emod ingin bercerita perihal yang sering dialami usia remaja, biar terasa ABG. (blush) Yap, All About Mood! “Dia” itu selalu dirasakan, dan dia juga terkadang tak begitu dikenal! Padahal sering kali bikin hati melambung, merasa girang bukan kepalang, sampai-sampai bawaannya jadi tidak bisa diam, ngoceh dan ketawa-ketiwi melulu. Lalu, dia pula yang bisa bikin mati kutu, tidak sampai 30 menit karena dalam sedetik saja mampu merubah kondisi jadi bete habis, males ngapa-ngapain, sensi nggak jelas juntrungnya, kesentil sedikit langsung manyun, maka tersebutlah “bad mood!“.

Cerita Emod ini berawal dari keberadaan dahulu yang cukup jauh dari hiruk-pikuk dan keramaian. Lalu sebuah keinginan memaksa diri terselip dalam kerumunan penduduk yang cukup berjubel. Mencoba mengembangkan daya pikir dan kreasi yang belum sepenuhnya memihak hingga menuntut diri menjajal satu-persatu sudut tersisa. Asa yang ditancapkan disetiap sudutnya kerap bertumpukkan berbagai perubahan dan juga diselaraskan dengan mood yang ada. Yap, saat seperti itulah Emod sering kali menjadikan mood sebagai dalih atau alasan untuk mendekatkan diri pada si good mood. 😀