Category Archives: Psychology

Jelang Esok Yang Lebih Baik

Bicara tahun baru, semua pastinya mempunyai keinginan-keinginan untuk mencapai sesuatu yang tertunda atau pun keinginan-keinginan yang baru. Berbagai resolusi pun jelang esok hari biasanya diingat bahkan mungkin ada yang mencatatnya. Hal ini wajar-wajar saja sih, yang mungkin bisa merupakan motivasi atau dorongan untuk mencapai keinginan-keinginan tersebut.

Satu hal yang patut kita ingat, yakni waktu. Karena waktu merupakan komponen yang sangat vital dalam kehidupan ini. Pentingnya peranan waktu sering Allah ingatkan dalam Al-Qur’an. Waktu pun tidak akan pernah luput menyertai kita, oleh karena itu kita harus benar-benar menempatkan waktu pada komponen penting prioritas hidup.

Diantara Dua Pilihan

Hidup hanya menyediakan dua pilihan, mencintai kehidupan yang sebenarnya dengan menjalani apa adanya atau tidak mencintainya. Jika tidak bisa mencintai kehidupan, maka kita hanya akan memperoleh rasa keluh kesah yang tentunya jauh dari rasa nikmatnya hidup ini.

Punya masalah dengan semangat hidup? Gundah gulana sering dibuatnya, dengan setumpuk masalah yang senantiasa tak henti-hentinya datang bertubi-tubi, serasa sesak nafas dibuatnya, kesunyian, kesepian dan kesendirian seringkali membuat hanyut dalam kepasrahan tanpa kobaran semangat hidup. Setiap dari kita yang pernah merasakan hal tersebut, seringkali ada kekeliruan dalam menerima semua yang telah digariskan Sang Maha Kuasa, dengan tidak adanya daya dan upaya untuk mengubah sesuatu yang menjadi kendala menjadi sesuatu yang sesuai dengan asa yang tersirat.

Sky Is My Limit Now

Setiap detik kita berpikir terhadap suatu keinginan yang harus dicapai. Satu tergapai, muncul asa yang lainnya. Begitu pun asa kedua terpuaskan, hadirlah hasrat berikutnya. Begitu dan terus begitu selanjutnya dalam kenyataan hidup yang ada. Lalu, dimanakah akhir batasannya? Setelah nafas berhenti berhembus, jantung berhenti berdetak mungkin sebuah jawabannya.

Misalkan saja dalam sebuah pekerjaan atau karir, mencapai posisi puncak di usia tertentu (dalam usia muda), tentunya menjadi suatu prestasi yang gemilang. Namun ada kalanya merasa kehilangan excitement, pada situasi tertentu, merasa kehilangan gairah karena suatu keadaan, misalnya tingkat kejenuhan. Beruntunglah bagi semua yang dapat mengatasi untuk tidak merasakan kehilangan excitement-nya yang diakibatkan berbagai hal.

Belajar Berpikir Positif dengan Menulis

Belajar Berpikir PositifSebuah komentar di blog tentunya akan memberi apresiasi pada penulis karena itu mendorong penulis bisa lebih kreatif dan lebih produktif menulis. Terus terang saya masih banyak belajar tentang menulis yang baik sehingga senantiasa mendapatkan respon yang positif dari semua yang berkenan meluangkan waktu untuk mebacanya.

Jujur saja, kalau mau cepat, banyak sekali bahan atau pun permasalahan yang berada didepan mata sehingga bisa dituangkan. Tidak menginginkan dengan hanya sekedar menjiplak pemikiran orang lain, tapi saya ingin belajar menuangkan bahasan yang di kupas dengan ala sendiri atau sesuai dengan kadar evaluasi pribadi. Alhasil kesempatan belajar berpikir positif dengan menulis dan menganalisa untuk selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan apa adanya.

Memang saat ini hampir semua bahasan tidak lain dan tidak bukan masih banyak mengupas tentang semua yang ada disekitar diri sendiri yang terkadang beberapa diantaranya diri pribadi pun tidaklah paham terhadap bahasan tersebut. Namun, semua ini saya jadikan motivasi diri sendiri untuk dapat berpikir positif dan mencoba fokus menghasilkan suatu karya yang mudah-mudahan mengandung makna.

Siklus Cinta

Siklus cinta! Dengan cinta ingin memiliki; jika ia sebuah cinta, tentunya tidak memaksa namun senantiasa berusaha.

Dengan cinta ingin membahagiakan; jika ia sebuah cinta, tidak hadir dengan harta benda namun hadir karena ikhtiar dan pengorbanan.

Dan dengan cinta ingin merasakan; jika ia sebuah cinta, barangkali tidak mendengar namun senantiasa bergetar. Barangkali tidak buta, namun senantiasa melihat. Andai pula tidak datang dengan kata-kata, namun senantiasa menghampirinya dengan hati dan senantiasa hadir dengan sinar mata.

Dengan cinta ingin memuaskan; jika ia sebuah cinta, mungkin tidak cantik namun senantiasa menarik.

Dengan cinta ingin melindungi; jika ia sebuah cinta, tentunya tidak hanya berjanji namun senantiasa mencoba memenangi.

Dan dengan cinta ingin melatih diri; jika ia sebuah cinta, seakan tidak menyiksa namun senantiasa menguji.