Siklus Cinta

Siklus cinta! Dengan cinta ingin memiliki; jika ia sebuah cinta, tentunya tidak memaksa namun senantiasa berusaha.

Dengan cinta ingin membahagiakan; jika ia sebuah cinta, tidak hadir dengan harta benda namun hadir karena ikhtiar dan pengorbanan.

Dan dengan cinta ingin merasakan; jika ia sebuah cinta, barangkali tidak mendengar namun senantiasa bergetar. Barangkali tidak buta, namun senantiasa melihat. Andai pula tidak datang dengan kata-kata, namun senantiasa menghampirinya dengan hati dan senantiasa hadir dengan sinar mata.

Dengan cinta ingin memuaskan; jika ia sebuah cinta, mungkin tidak cantik namun senantiasa menarik.

Dengan cinta ingin melindungi; jika ia sebuah cinta, tentunya tidak hanya berjanji namun senantiasa mencoba memenangi.

Dan dengan cinta ingin melatih diri; jika ia sebuah cinta, seakan tidak menyiksa namun senantiasa menguji.

Dengan cinta ingin menunjukan kesetiaan; jika ia sebuah cinta, tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan namun hadir karena kesabaran dan kesetiaan.

Dan dengan cinta ingin memuliakan; jika ia sebuah cinta, terkadang mungkin tidak suci namun senantiasa tulus dalam hati.

Dan dengan cinta ingin berburu pahala; jika ia sebuah cinta, bila tidak hadir karena permintaan namun hadir karena ketentuan.

Sayang sekali, semua kata-kata yang terangkai indah membentuk suatu kalimat sering tidak bisa dirasakan tatkala salah satu dari pasangan tidak belajar memahami dan mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Akibatnya fluktuasi cinta dan kasih sayang terjadi karena beberapa hal. Karena ketika adanya suatu masalah. Walaupun berhubungan sudah cukup lama, sungguh terasa tidak adanya mengekpresikan kasih sayang. Malah inginnya menunjukan keacuhan semata.

Seringkali faktor lain pun berpengaruh, karena hubungan yang berlangsung tanpa ada komunikasi yang baik. Menjalani hidup tanpa saling memahami dan mengerti aktivitas masing-masing. Sehingga tidak ada waktu untuk berkomunikasi. Jangankan untuk ngobrol mesra dan bercengkraman, sekedar menyapa saja tidak sempat. Inilah yang kemudian menimbulkan bencana dalam berhubungan.

Memang terkadang suka adanya merasa tidak perlu dengan prilaku mesra. Menganggap bahwa hal ini merupakan suatu yang tidak terlalu penting. Sebagai contoh mengenai ucapan selamat ulang tahun, kayaknya itu tidak perlu dan ribet. Apakah hal ini menjadi salah satu faktor yang berpengaruh juga terhadap keharmonisan suatu hubungan?

Jika hal ini terjadi apa yang harus dilakukan? Megingat tidak ada seorangpun yang berhubungan tanpa cinta. Sudah jelas bahwa seseorang mau berhubungan karena didasari perasaan mencintai. Karena cintalah yang kemudian menjadi energi. Wallahu A’lam Bishawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *