Search Results for: bagaimana

A Man’s Life is What His Thought Make of It

A Man's Life

Kehidupan manusia “a man’s life” adalah bagaimana mereka memikirkannya, sebaris famous quote by Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dulu. Tergambar jelas bahwasanya pikiran turut andil dalam menentukan hidup kita sukses atau tidaknya, bahagia atau sebaliknya  dan lain-lain. Memang gak salah pikiran mempunyai kekuatan tersembunyi yang sangat luar biasa, saking kuatnya tak jarang seorang pemikir berat rambutnya “murudul” alias rontok dan berujung pada kebotakan terutama bagian jidat. Ada juga yang sampai kurus kering loh akibat kekuatan pikiran semakin merajalela (LOL)

Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sangat luar biasa kepada manusia. Bagaimanapun keberadaan pikiran itu sangat penting karena potensi terbesar dalam diri manusia adalah terletak pada pikiran. Sayangnya tidak semua orang menyempatkan waktu untuk mengoptimalkannya. Pada umumnya manusia lebih menikmati berada atau bahkan terjebak pada zona rutinitas terlebih berada dalam zona yang dianggap comfort. Bukan tanpa alasan, mungkin satu atau dua orang saja disekeliling kehidupan nyata telah mewakili pernyataan ini, termasuk didalamnya saya pribadi. Padahal tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai berbagai impian. Dengan menyadari bahwa suatu keinginan yang terekam kuat dalam pikiran akan menjadi daya dorong terhadap gerak-gerik seluruh unsur diri untuk berbuat sesuatu.

Ingatkan Hati dari Lima Perkara

Ingatkan Hati dari Lima Perkara

Dengan tulisan ini berharap menjadi salah-satu daya dan upaya mencapainya “kesadaran dan kebersihan hati” yang senantiasa cemerlang. Jika tulisan sebelumnya mencontohkan dengan cerita plus pelakon tanpa nama alias hanya menggunakan inisial saja dapat membuat bingung yang membaca, maka kali ini tidaklah demikian. Kali ini tidak mencontohkan siapapun secara abstrak.

Beberapa tahun kebelakang terjadilah peristiwa yang membuat hati mejadi rapuh manakali terjadi sesuatu hal yang tidak dibayangkan sebelumnya, dan tentu saja hal tersebut sangatlah tidak diinginkan oleh siapapun. “Musibah” itulah sebutannya. Jika sang “musibah” hadir pertanda pengujian Sang Maha kuasa terhadap ummatnya, peran hati sangatlah penting dalam mengembalikan dan menjaga keseimbangan hidup yang sedang goyah. Oleh karena itu dituntut untuk senantiasa berusaha melampaui ketidak-kokohan hati dan menghindari keputus-asaan yang nampak didepan mata. Hanya dengan lima perkara menolak makna untaian kata sang penyair;  “Hawa nafsu itu mendatangiku sebelum aku mengenalnya. Dia menemukan hati yang kosong, maka diapun menempatinya.”

Akhir-akhir ini banyak sekali musibah yang terjadi, mungkin salah-satunya akibat ulah manusia yang tidak berpikir sehat. Begitu juga yang dihadapi, meski tidaklah sedahsyat ujian yang diberikan kepada saudara-saudara yang lain yang terkena bencana yang cukup besar, kali ini tantangan hidup yang pernah nampak terdahulu datang kembali, “Serupa tapi tak sama” sebenarnya itulah yang mungkin cocok sebagai perumpamaanya. Oleh karena itu, berharap hati senantiasa ingat lima perkara, yakni;

Kontribusi Hewan dalam Peradaban Manusia

Hewan dalam Peradaban Manusia Seluruh alam semesta ini beserta isinya tiada lain adalah ciptaan Allah SWT. Manusia dan hewan merupakan bagian yang ada didalamnya, dimana satu dengan yang lainnya mempunyai keterkaitan. Sebagai contoh, hampir semua kemajuan atau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijangkau manusia selama ini merupakan kontribusi makhluk hewani belaka. Makhluk Tuhan yang bernama binatang yang acapkali kita pandang hina itu temyata mempunyai keistimewaan-keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh manusia.

Banyak hal dari kontribusi hewan menjadi nilai tambah bagi peradaban manusia, tentunya kontribusi dengan implementasi yang positif. Misalnya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan cangkokan dan hasil tiruan dari hewan yang berada bumi ini. Seperti pada masa sebelum diketemukannya kapal terbang, manusia telah mengangan-angankan dirinya terbang melayang serta menukik bak burung-burung dan unggas yang seringkali kita jumpai diangkasa dan singgah didahan-dahan. Maka dengan kelebihan ‘akal’, impian anak manusia itu secara bertahap-tahap merealisasikannya dengan melewati berbagai percobaan “terbang” terlebih dahulu.

Mobilitas Ummat Menjelang Laylatul Qadar

Mobilitas Ummat Menjelang Laylatul Qadar

Sungguh tak terasa waktu bergulir begitu cepat, mungkin karena saking betahnya menjalani hidup dengan segala kuasa-Nya meskipun baru saja beberapa hari yang lalu kita diberi peringatan untuk besikap dan bertindak lebih bijak. Kita mesti bersyukur masih tetap diberi kenikmatan yang tiada tara, hal ini tentunya bukan mensyukuri atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita melainkan mensyukuri atas kita semua yang diberi keselamatan dan segala nikmat-Nya. Diluar itu semua, bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah semoga diberi ketabahan atas apa yang telah menimpanya. Mudah-mudahan kita semua masih diberikan kesehatan pikiran sehingga dapat menempatkan segala sikap sabar atau mengeluh pada posisi yang semestinya.

Jika diperkenankan oleh-Nya, sebentar lagi kita akan menyambut lebaran. Dan sudah menjadi tradisi setiap tahun, bila lebaran datang menjelang, perubahan mobilitas ummat Islam terjadi. Dimana-mana sibuk dengan “urusan dunia”, yakni persiapan lebaran hingga masjid yang pada permulaan puasa penuh sesak jama’ah shalat tarawih, biasanya pada akhir Ramadhan itu mulai terasa mengendor kendatipun Allah telah menjanjikan pahala besar bagi yang memanfaatkan peluang Laylatul Qadar. Yaitu yang biasa ditandai pada sepertiga akhir puasa.

Melacak Makna Sebuah Kemerdekaan

Makna Sebuah KemerdekaanUntuk kesekian kalinya saya berujar bahwa bulan Agustus adalah bulan yang sangat bersejarah bagi saya pribadi. Diluar semua itu, hal tersebut pun terkait dengan peradaban sejarah bangsa kita, bangsa Indonesia. Dimana, setiap tanggal 17 Agustus, berbagai acara untuk memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa tercipta. Banyak cara untuk memeriahkan ulang tahun kemerdekaan bangsa kita tersebut. Diantaranya terdapat kesibukan-kesibukan berbagai kalangan yang merayakannya dengan mengadakan berbagai perlombaan dan hiburan.

Seandainya saja terdapat diantara sebagian kalangan yang bisa dikatakan salah kaprah atau kurang tepat dalam mencari atau menafsirkan makna kemerdekaan, tentu hal tersebut tidak bisa disalahkan begitu saja. Karena hal yang lebih penting adalah memanfaatkan semaksimal mungkin perayaan kemerdekaan itu sendiri. Dan memang banyak cara yang bisa dilakukan untuk lebih mendukung perayaan kemerdekaan. Selebihnya, yang terpenting hanyalah bagaimana meneruskan perjuangan kemerdekaan itu sendiri secara general, termasuk didalamnya menuju kebebasan finansial, memperkecil jumlah pengangguran dengan memperluas lapangan dan kesempatan kerja, dan lain-sebagainya. Lantas, apakah hal tersebut sudah mencerminkan kesadaran orang-orang Indonesia untuk dapat mempertahankan kemerdekaan ini? Atau mungkin masih tersirat pertanyaan, sudahkah kita merdeka?