Category Archives: Health

Tentang Pisang disaat Ramadhan

Tak terasa 10 hari babak pertama puasa berakhir, kini merupakan awal sepuluh hari babak kedua. Sudah barang tentu menjadi kewajiban umat muslim melaksanakan saum tersebut. Dan, bagi yang belum terbiasa saum dibulan ramadhan mungkin dirasakan cukup berat. Melewatinya bisa seperti tak ada semangat, bawaannya lesu melulu dan rasa lemas kerap menyerang tubuh hingga menjadi alasan untuk tidak beraktivitas. Jika itu terjadi, rasanya perlu berhati-hati! Jangan-jangan penyebab lemah, letih, lesu dan loyo disebabkan dari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Nah, saat puasa sangat diperlukan menjaga asupan gizi yang baik dan tepat, mengkonsumsi karbohidrat dan protein secukupnya serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur. Perlu diketahui, karbohidrat merupakan zat yang paling mudah diserap tubuh. Selain karbohidrat, buah dan sayur dapat menguatkan tubuh lebih lama, karena dilambung buah dan sayur tidak langsung dicerna melainkan diproses terlebih dahulu menjadi zat yang lebih sederhana. Dari hal inilah tersurat postingan tentang salah satu jenis buah yang senantiasa hasil olahannya naik pamor disaat bulan puasa, tiada lain yaitu buah pisang dengan hasil olahannya “kolak”.

Berkompetisi dan Membentuk Pribadi yang Sehat

SEA Games, Berkompetisi dan Membentuk Pribadi yang SehatMinggu pagi dikawasan jalan Dago Bandung seperti biasanya dimanfaatkan sebagai area kegiatan car free day, salah satu bentuk kegiatan yang mendukung perwujudan hidup sehat. Olah raga (meski hanya sebatas olah raga ringan) dijadikan sebagai pendukung membentuk fisik yang sehat, bebasnya polusi dan kerapihan sekitar area berlangsungnya acara dijadikan sebagai perwujudan lingkungan yang sehat pula.

Dan tepat satu hari sebelumnya, tanggal 12 November juga bertepatan dengan “Hari Kesehatan Nasional” yang maknanya adalah semua masyarakat Indonesia harus menikmati kata “sehat”. Dimana kesehatan itu sendiri dapat diartikan secara harfiah yaitu berhubungan dengan kondisi fisik seseorang, orang yang secara fisiknya terbebas dari suatu serangan penyakit akan dikatakan sehat, dan begitu juga sebaliknya.

Berkaitan dengan kesehatan tentu saja tidak terlepas dari peran pemerintah yang mengurus negeri ini. Seperti halnya salah-satu kegiatan yang disebutkan diatas. Bagaimanapun, kebijakan kesehatan mempunyai implikasi penting terhadap tercapainya pembangunan nasional karena merupakan bagian terintegrasi. Jika terdahulu pembangunan kesehatan dilakukan lebih ke cara atau cukup dengan berpikir bila sakit tinggal berobat saja ke tempat pelayanan kesehatan, sekarang ini memang pantas pemerintah memberi pengarahan berpikir bagaimana caranya supaya tidak sakit dan juga adanya sikap kemandirian masyarakat berupaya promotif dan preventif yang ditumbuh-kembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Meski Biasa Tapi Berjasa, Muntinga Calabura

KersenSesaat duduk disebuah kursi warung pinggir jalan, sambil menunggu isi gelas berpindah kemulut yang terasa haus akan siraman air. Lalu, tepat dihadapan mata lewatlah dua orang wanita paruh baya. Lantas satu orang diantara mereka meloncat dengan maksud hendak memetik buah kecil mungil berwarna merah yang berada tepat diatas jalan yang dilewatinya, tiada lain buah kersen.

Melihat aksi mereka jadi teringat masa kecil dulu. Buah kersen biasanya memang disukai anak-anak termasuk saya disaat itu. Jika melihat buahnya yang matang meski hanya satu biji dan terletak jauh diujung dahan, selalu saja berupaya untuk meraihnya. “Mun can beunang rasa panasaran teu weleh nempel tur roronjatan bari ngahontal eta buah, sanggeus beunang mah asa kacida pisan bagjana hate”. (LOL)

Suara Indonesia dalam Nyanyian

Suara IndonesiaSuara hati tertuliskan dalam sunyi, kala gemerciknya hujan yang tak kunjung henti tanpa disadari nyanyian hati teralunkan meski dengan lirih. Jadi “ngahariring euy” padahal tidak sedang meraih kebahagiaan yang terasa istimewa dan tidak juga menghadapi kesedihan yang menjelma, intinya sedang biasa-biasa saja (LOL)

Saat bernyanyi kecil itulah teringat jaman baheula ketika muda dulu pernah diajak teman pergi ke karaoke, dan sepulangnya teman itu menyarankan jika suatu saat menghadapi kejenuhan, ada baiknya pergi ke karaoke sekedar untuk menghilangkan sedikit penat dengan bernyanyi. Lalu, teringat pula ceritra seorang teman lainya, jika menghadapi suntuknya suasana karena hadirnya permasalahan dia sering mencari ruangan kedap suara, lantas berteriak dan bernyanyi sekencang-kencangnya. Tak cukup hanya itu, aliran musik yang dibawakanya pun aliran keras sehingga “brang breng brong” gaduhnya instrument pun menjelma. Dan, setelah itu konon katanya dapat sedikit menenangkan hatinya. Pernahkah merasakan hal yang sama? Meski tanpa disadari, rasanya semua orang pernah menjadikan nyanyian sebagai kiasan kondisi hidup yang sedang dihadapi. Betul kan? 😀

Antara Shalat dan Otak Manusia

Antara Shalat dan Otak Manusia

Banyak cara menuju sehat, selain berolah-raga dan menjaga pola makan yang baik ternyata salah satu dari ibadah kita dapat membuat bagian dari tubuh kita sehat pula, Allahu Akbar. Shalat itu membuat otak kita sehat! Sebagai seorang muslim tentu tidak asing lagi dengan kata shalat meskipun pada kenyataanya masih terselip kata bolong pada praktiknya karena sesuatu hal. Khusus di bulan ramadhan ini tentunya menjadi kesempatan kita memperbanyak ibadah termasuk didalamnya ibadah shalat, baik itu yang bersifat wajib atau pun sunnah. Sebagai muslim pula, selayaknya mengingat akan hal tersebut. “Barangsiapa menghadap Allah (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikit-pun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)” Hadist Riwayat Tabrani.

Sejenak terlintas dalam benak ini, dalam suasana hening menjelang sahur kali ini teringat sedikit suasana sebelumnya setelah menjalankan ibadah shalat shubuh, betapa nikmatnya merasakan suasana tersebut. Menikmati secangkir kopi hangat meski hanya ditemani goreng pisang atau comro, mempersiapkan segala hal/urusan yang akan dihadapi disiang hari dengan hati yang nyaman, walhasil semangat pun ditunjang dengan pola pikir secara sadar. Namun, ketika sebaliknya yang terjadi, ketika tertidur pulas akibat “ngalong” yang telah menjadi tabiat melewatkan kesempatan tersebut, jangankan dapat menikmati secangkir kopi tersebut dengan tenang, segala perencanaan untuk siang hari pun terkadang amburadul akibat terburu-buru.