Sabar atau Mengeluh

Celoteh kali ini berkenaan dengan seberapa kuat bertahan dalam kesabaran dan seberapa sering menunjukan diri dengan mengeluh dalam kehidupan secara sadar . Satu nasihat bijak didapatkan dari seorang teman ketika saya menuliskan “Ingin tunjukan kepada dunia tak hanya ada karena masa lalu tapi masih ada harapan bagi yang baru.” Nasihatnya; “sabar ya.” Sungguh menarik kata bijak tersebut sehingga menjadi sumber inspiratif untuk ditorehkan :mrgreen:

Sabar atau MengeluhKata atau kalimat yang mengandung kata sabar biasanya kita temukan disaat menghadapi kondisi atau situasi yang kurang menggembirakan. Tapi itu pun tidaklah mutlak adanya, seperti halnya saya tadi sebenarnya hanya menuliskan sebait lirik lagu yang sedang didengarkan 😀 Memang sih kalau ditelaah lebih dalam lagi seberapa sering frekuensi munculnya sebagai timbal balik dari kondisi yang kurang enak (sebagai contoh; hadirnya musibah sehingga mengakibatkan kehilangan anggota keluarga, materi dan sebagainya) yang tiada lain sebagai rasa simpati antar sesama.

Rasa sabar dan keluhan terkadang sering terjadi pasa saat bersamaan. Lantas adakah perbedaan yang cukup significant antara kesabaran dan keluhan? Dan bagaimanakah kesabaran itu adanya?

Dalam hidup memang takkan lepas dari ujian yang diberikan Allah, apapun itu bentuknya. Dan dalam banyak media menyebutkan, tidak ada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan keluhan melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Bersikap sabar akan mengarah pada sikap memperbaiki diri, maka Insya Allah hal itu merupakan suatu kebaikan dan terpuji sebagai akibatnya, sementara keluhan atau mengeluh akan sia-sia belaka.

Segala bentuk ujian yang Allah berikan seyogyanya disikapi dengan baik. Sebab, ujian itu adalah salah satu cara Allah untuk meningkatkan derajat keimanan insan-Nya. Dalam firman-Nya, Allah katakan : “sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian (kepada Allah) agar Kami mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu sekalian.” (Qs. Muhammad :31).

Kaitannya dari hal tsb, Allah akan memberikan ganjaran yang tiada batas bagi orang-orang yang bersabar. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Qs. Azzumar :10).

Dan Allah telah berfirman dalam Al Qur’an mengenai kesabaran ini; “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu itu. “(Qs. Ali Imran ayat 200).

Dari itulah kesabaran sangat perlu untuk ditanamkan dalam diri. Dimana sikap untuk bersabar telah tersirat dalam agama yang tentunya harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada-Nya dalam setiap menghadapi berbagai kondisi termasuk didalamnya musibah yang merupakan bentuk ujian dari Allah SWT.

Lantas bagaimana dengan mengeluh? Sesuai dengan kodratnya, manusia tidak ada yang sempurna, paling tidak dapat meminimalisir sampai ke titik terkecil yang berujung pada menghilangkan kebiasaan untuk mengeluh, hal itu yang mungkin perlu dilakukan. Kalau memang mengeluh itu akan sia-sia belaka, buat apa dilakukan? Semoga kita dijadikan sebagai umat-Nya yang sabar dalam kesadaran dan sadar dalam kesabaran , amin. Wallahu A’lam Bishawab.

14 Responses to Sabar atau Mengeluh

  1. Ikko says:

    waah fotonya plurk ya?
    postingannya keren, isi halamannya juga 😀
    kang, tar komen blog aku ya

  2. ãñÐrî ñâwáwï says:

    SubhanaLLoh…

    Saling mengingatkan! ya! itu sangat penting dalam segala kondisi… bersabar dalam keadaan diatas ataupun dibawah sangat diperlukan, karena keduanya mengandung cobaan… (sampaikanlah walaupun 1 ayat :mrgreen:)

    Mengeluh..? Manusiawi..? Mungkin kalaupun memang itu harus ada, yang terpenting adalah adalah setelah itu, apakah kita bisa tegar kembali tanpa berlarut-larut..?

    Kalo andri percaya sih kang, bahwa apapun masalah yang kita hadapi, kalau kita menyikapinya dengan dewasa, InsyaAlloh ada nilai Pelajarannya disitu.

  3. kips says:

    #1. De Ikko, ide gambarnya iya tapi dibuat ulang kok 😀
    #2. Dri, hanya catatan pribadi yang tdk ada unsur private-nya kok, kl ada yang kurang tepat mohon dimaklumi (worship)

  4. katakataku says:

    siapa pun, dimana pun, kapan pun yang namanya manusia pastinya menemui apa itu yang namanya masalah. Nah pada sisi seperti ini lah sebenarnya (salah satunya) manusia sedang di uji, apakah dengan masalah tersebut si manusia tersebut akan bersikap sabar dan bertawakal atau malah berkeluh kesah dan sesumbar pada manusia lainnya tentang masalahnya tersebut.

    Itulah hebatnya dunia, membuat makhluk yang sempurna menjadi tidak sempurna karena kesempurnaannya.

    (woot) 3 link dianggap nyepam nggak ya…

  5. berty says:

    hemmm …… nasehatku yah kang 😀

  6. kips says:

    #4. Iya di spam eta mah (LOL) Tapi khususon keur Adi mah lah.
    #5. Berty, merasa ya hehe…

  7. annosmile says:

    amin..
    semoga bisa menjaga kesabaran

  8. Andhika says:

    iyah kang..
    sabar..sabar..
    orang sabar ituh pantatnya lebar…hihihihi

    nais postingan…

  9. siUpik-plurk says:

    nice posting.. ^^
    mengeluh itu memang sia2, karena malah bikin keadaan makin parah..
    Nikmat bersyukur tu luar biasa indah rasanya.. dalam dunia aja sebegitu indahnya, apalagi di akhirat kelak..
    Insya Allah kita senantiasa menjadi orang yang bersyukur.. amin..

  10. kips says:

    @annosmile n @siUpik, amin.
    @Andhika, apal bgt ya sama yg lebar2 haha…

  11. 1rw@n says:

    jadi malu sendiri baca posting ini … seperti telinga lg disentil hehe.. sabar dan tetap semangat kang

  12. aulil says:

    wah bagus bnget gan cerita diatas,….
    dilihat dari judulnya ja dah pengen membaca tulisan itu,….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *