Bait Kata Terkait Usia, Mencermati Umur
Hidup adalah perubahan. Dari asalnya tidak ada menjadi ada. Lalu hidup dan selanjutnya mati, kemudia hidup kembali dalam kurun waktu yang tak berujung. Kita bisa mencermati umur atau mengamati perkembangan fisik manusia. Yang berawal dari janin kemudian menjadi bayi yang lemah, lalu menjadi remaja yang kuat hingga dewasa, kemudian menjadi tua renta yang lemah hingga menemui ajal.
Perubahan tersebut menunjukan bahwa semua yang ada, termasuk kita dan makhluk lainnya akan mengalami kerusakan. Hanya Allah-lah yang kekal abadi.
Ditegaskan dalam al-Qur’an:
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (Q.S. Al-Baqarah:28).
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari sesudah keadaan lemah, kemudian menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Ar-Ruum:30).
“…Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al-Qashash:88).
Panjang dan pendek umur memang bukanlah urusan kita. Yang terpenting bagaimana kita mengolah umur agar bermakna bagi orang banyak. Ibarat umur adalah modal manusia. Sekalipun modal banyak jika tidak dapat mengelolanya dengan baik tentu saja akan merugi. Sebaliknya umur yang pendek tapi berkualitas jauh diharapkan dari sebaliknya.
Oleh karena itu, sangatlah tepat kita renungkan keberadaannya, mengingat firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hasyr:18). Ini merupakan perintah Allah kepada orang beriman agar bertakwa kepada-Nya. Dan, orang yang bertakwa kepada Allah hendaklah memperhatikan dan meneliti apa yang dikerjakan. Senantiasa mawas diri, memperhitungkan apa yang telah dan akan dilakukan sebelum diperhitungkan Allah dikemudian hari.
Terkait Mencermati Umur! Setiap kehidupan butuh ruang dan waktu. Ruang untuk tempat, sedangkan waktu untuk membatasi sampai kapan kita bisa menempatinya. Semuanya bergerak secara alamiah sesuai sunnatullah yang ada. Dengan bertambahnya waktu, maka garis kematian semakin dekat. Dan, siapa pun tidak bisa mengelak dari kematian yang datang tiba-tiba. Dimana pun dan kapan pun, manusia tidak akan bisa lari dari kejarankematian. Allah berfirman: “Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh, …” (Q.S. An-Nisa:78).
Mencermati Umur!
Apa yan telah kita persiapkan menghadapi kematian tersebut? Sudah selayaknya berbuat sesuatu yang terbaik, yakni yang banyak memberi manfaat.
nice gan
Banyak orang lupa akan bertambahnya usia. Padahal dengam bertambahnya usia berarti umur juga semakin berkurang. Bukanya menambah amal ibadah akan tetapi makin menjadi-jadi.
Artikel yang sangat menarik gan
Betuk sekalih gan
biar mudah untuk berkunjung dan berkomentar di blog sobat, izinkanlah ane untuk mem-follow blog sobat, terimakasih banyak 🙂
aku baru tau lohh kalo begini.
semakin tua semakin bijak
Terimakasih atas pencerahannya
Kematian semakin dekat dengan bertambahnya waktu
Hehe.. lama gak BW euy, gmn kabarnya? 🙂
Makasih infonya