Haruskah Kita Mudik
Mudik, merupakan suatu kata yang sangat erat kaitannya dengan kampung halaman alias desa. Dimana desa merupakan asal mula dari peradaban Indonesia. Terbentuknya sebuah desa awalnya sebagai hunian sekelompok manusia yang mengerjakan sawah atau ladangnya setelah adanya pembukaan hutan, Yang konon kabarnya, 5000 tahun yang lampau kepulauan Indonesia pun masih berupa hutan rimba.
Ketika di daratan Asia, nenek moyang kita telah mengenal cara bersawah, maka setiba di Indonesia terpaksalah mereka membabat hutan untuk bertani. Penebangan hutan untuk lahan hunian dan persawahan tentu tak dapat dilakukan oleh perseorangan atau keluarga, tetapi harus secara berkelompok. Harus ada gotong royong. Maka, terbentuklah desa. Wilayah desa bukan hanya daerah persawahan dan tempat tinggal, tetapi juga hutan di sekitarnya, sungai, gunung atau bukit, danau, selama mereka dapat mengendalikan wilayah itu.
Pelopor Realisasi Jebolan AFI : T2, Tiwi & Tika
Dari AFI 1, AFI 2, AFI 3, 2005 dan 2006 tidak terlihat perubahan yang cukup berarti, dari serangkaian acara AFI tersebut yang merupakan hasil didikan dari para seniornya hampir tidak ada yang muncul sebagai penyanyi yang memiliki album sendiri saat ini. Lain hal nya dengan reality show yang lain yang sejenis, dari beberapa pesertanya dapat terlihat walaupun hanya beberapa saja yang muncul. Dan, karena merupakan kategori kontes bernyanyi maka yang munculpun tentunya mereka dapat mengeluarkan album sendiri (group) sebagai pembuktian bahwa mereka memang layak terjun ke dunia yang dituju.
Kurang Tidur
Di bulan baik ini, semua umat muslim lagi giat-giatnya meningkatkan ibadahnya. Malam yang biasanya digunakan sebagai waktu beristirahat pun diluangkan sebagian untuk berinteraksi dengan Sang Maha Kuasa. Dalam hal ini secara otomatis waktu istirahat alias tidur pun menjadi berkurang dari yang biasanya. Tapi tak mengapa, karena semua ini Insya Allah akan mendapat ridho-Nya. Amiin.
Lain hal nya dengan yang sudah terbiasa begadang, mengalami kurangnya waktu tidur dirasakannya adalah hal yang biasa saja. Faktor yang mendukung hal tersebut bisa merupakan setumpuk kegiatan yang menuntut penyelesaiannya justru dimalam hari, misalnya adanya pekerjaan dan lain-lain.
Munajat Cinta, Coretan Refleksi Diri
Sebatang rokok terus mengepul, dengan secangkir kopi manis selalu setia menemani dekat layar komputerku yang sudah lusuh, belum sempat kubersihkan dari debu2 jalan yang sudi hinggap akibat terusik jalannya roda2 yang berlalu-lalang. Suara musik hingar-bingar tedengar dari bilik sebelah mengalun lembut, bait demi baik aku cermati liriknya yang terasa sangat mengusik keberadaanku.
“Munajat Cinta”
Malam ini ku sendiri
tak ada yang menemani
seperti malam malam
yang sudah sudah
Saat Puasa, Perlukah Kaum Adam Mengetahui…
“Beberapa pria beranggapan puasa seks atau tak melakukan hubungan seksual sama sekali selama berminggu-minggu adalah hal terbaik untuk kesehatan sperma. Sebuah anggapan keliru, karena tak melakukan seks selama dua hari akan lebih baik ketimbang berpantang seks selama berminggu-minggu, ” jelas Dr Eliyaho Levitas, ilmuwan yang mengepalai penelitian dan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sebuah konferensi kesuburan di Denmark.
Berpantang seks selama berminggu-minggu bisa meningkatkan kualitas sperma? Sebuah anggapan yang selama ini telah diyakini sebagian pria.
Sebenarnya anggapan ‘puasa seks’ atau tak melakukan aktivitas seks sama sekali bisa meningkatkan kualitas sperma dan membantu meningkatkan kehamilan adalah anggapan keliru. Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan Israel menyebutkan tidak melakukan aktivitas seks dalam jangka waktu lama justru akan mengurangi kualitas sperma, terutama jika mereka termasuk pria dengan jumlah sperma rendah. Penelitian yang dilakukan di Soroka University Hospital ini meneliti sekitar 1800 sample sperma yang diambil dari 900 pria. Studi ini menyebutkan bahwa tidak melakukan hubungan seksual selama satu hari dinilai paling baik untuk kesehatan kualitas sperma pria.