Mengenang Sumpah Pemuda
Dengan semangat dan jiwa asli Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam tahun 1928, kita perlu berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia ini sebagai milik kita bersama. Indonesia adalah untuk semua golongan, yang merupakan berbagai komponen bangsa.
Sudah sepantasnya, selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Seks Dan Karya Sastra
Memperhatikan eksplorasi seks dalam dunia sastra. Apakah ini merupakan suatu bentuk kemunduran moral bangsa atau kemajuan moral bangsa? Jika diantara kita sudah berani terbuka mengungkapkan masalah yang selama ini dinggap tabu kepada khalayak ramai. Satu hal dari situasi ini dengan adanya memegang prinsip bahwa ini atau itu adalah sebuah bentuk karya seni (sastra). Jawabannya kita kembalikan lagi kepada setiap individu, tentunya akan berbeda-beda.
Meski dibatasi dengan adanya pembatasan atau peringatan seperti halnya tulisan “khusus bacaan diatas 18 th”, tetapi kenyataannya sangatlah sulit membendung atau memilah apakah orang yang berkeinginan untuk mengkonsumsi itu usianya dibawah atau diatas 18 tahun. Realistis aja budaya dikehidupan sehari-hari bangsa ini seperti apa, kita bisa melihat sanksi atau apalah yang berkaitan dengan hal ini sebagai efek dari orang yang belum berhak mengkonsumsi karya tersebut. Pastinya bisa kita sadari seperti apa.
Sanseviera dan Daya Tariknya
Keindahannya memanjakan mata dan pesonanya muncul melalui ragam bentuk, ukuran, dan warna yang dimilikinya. Satu alasan mengapa tanaman sanseviera punya banyak ragam adalah karena perbanyakan yang dilakukan terhadapnya tidak selalu menghasilkan jenis yang sama dengan indukannya.
Tanaman ini punya banyak nama. Keragaman jenis diikuti dengan keragaman namanya. Ibarat manusia, pemberian nama tentu ada sejarah atau maknanya. Selain dikenal dengan nama Sanseviera, tanaman ini juga sering disebut tanaman pedang-pedangan, alasannya tentu saja karena besaran daunnya yang memanjang sampai 75 cm dengan ujung yang runcing seperti pedang.
Ada juga yang menyebutnya sebagai tanaman ular. Kalau yang ini pasti karena gara-gara tekstur daunnya yang memang mirip kulit ular. Warna daun ada yang hijau muda bercampur dengan alur menyerupai pita dan bersisik mirip sekali dengan kulit ular. Sebutan lain yang akrab untuk mengidentifikasi tanaman ini adalah: kaktus kodok (karena bentuk daun yang seperti kodok), lidah mertua (karena daun mudanya yang muncul menyerupai lidah dan tajam), tanaman abad 20 (mulai dikenal pada era ini), tanaman keberuntungan (mudah tumbuh dipelihara sebagai simbol rezeki), atau si belang yang mempesona (warna daun yang belang-belang).
Celoteh Seorang Mahasiswa Kelas Karyawan
Pagi itu begitu semangatnya hati untuk berangkat menuntut ilmu seperti biasanya, namun karena merupakan pertemuan awal, rasa semangat untuk pergi ke kampus begitu tinggi. Suasana pagi begitu segar dan langit pun seakan begitu bersih tanpa ada segumpal awanpun yang berani mengotorinya. Matahari mulai berkuasa keluar dari peraduannya, hendak membakar tiap-tiap apa yang biasa disinarinya. Debu-debu dari jalanan belum benar-benar merajalela, masih melekat pada semua benda yang ada di dekatnya, pada pintu, jendela dan apapun yang berada di dekatnya.
Saat ini mungkin mereka sedang asyik berada di dalam ruang kerja. Meminum segelas air segar atau secangkir kopi, bercanda bersama teman-temannya disela kesibukan masing-masing, melantunkan dendang meski hanya satu dua bait saja dengan volume suara yang lemah sambil menggerakan jari-jarinya pada keyboard. Sebenarnya pagi itu tidak biasanya pergi ke kampus, tetapi berhubung yang punya ilmu mau memberikan ilmunya hanya bisa dipagi hari itu, ya dengan sedikit keterpaksaan meninggalkan sejenak dunia pekerjaan yang dijalani untuk mencari sesuap nasi demi sebuah ilmu yang diinginkan.
Deep Web
Deep Web! Bingung dengan tumpukan informasi dalam belantara supercepat di internet?
Kebingungan pada saat mencari sesuatu informasi atau barang di media mesin pencari adakalanya karena tidak mendapatkan apa yang sedang dicari. Mungkin hal itu yang pernah di alami.
Jika itu terjadi, berarti ada tiga kemungkinan. Pertama, soal relevansi. Situs pencari hingga sekarang pun terus berjuang memberikan halaman hasil pencarian yang relevan. Kemungkinan kedua, kurang bisa mencarinya karena situs pencari biasa menampilkan hasil pencarian bukan hanya kata atau frase yang diketikkan, melainkan gabungan keduanya dan ditambah parameter “string”. Kemungkinan ketiga karena memang situs pencari tidak memiliki informasi yang dicari di dalam indeksnya. Mengapa? Sebab, informasi tersebut terkunci dalam bak database, sehingga tidak terjangkau oleh situs pencari. Nah, sumber informasi “tersembunyi” ini yang tidak dapat diakses oleh situs pencari biasa. Itu disebut juga dengan istilah “deep web” atau “invisible web.