Tag Archives: Terjebak
Terjebak dalam Satu Sudut Pandang
Melihat seseorang hanya dari satu sudut pandang terkadang bukan hal yang baik. Selain bisa memojokkan orang yang dipandang juga bisa membiasakan diri menutup cara pandang terhadap sisi-sisi lainnya, bisa mengarahkan diri pada suatu keangkuhan karena merasa orang lain berbeda atau tak mampu. Gambaran nyata sering lahir dalam kekehidupan sehari-hari, misal adanya suatu hubungan yang dilandaskan pada satu sudut pandang; karena mereka kaya, karena mereka pintar, karena mereka punya jabatan dan lain-lain. Dan dibawah ini ada sebuah dongeng yang belum tentu kebenarannya tetapi mungkin mengandung salah-satu unsur-unsur (gambaran) dari melihat sesama hanya dari satu sudut pandang yang akhirnya terjebak dalam satu sudut pandang.
Dua orang pegawai (bisa jadi pejabat teras) dari salah satu perusahaan besar mendatangi sebuah showroom A dengan niat untuk melakukan sebuah transaksi. Tempat yang mereka tuju memang tepat, namun sayang keinginan dua orang pegawai tersebut masih dalam sebuah wacana tanpa membawa data-data yang siap untuk diproses, sementara ditempat yang dituju tidak dapat membantu merumuskan wacana para pegawai itu kedalam sebuah data yang benar-benar siap untuk menghadapi proses berikutnya (proses utama), disisi lain transaksi yang diinginkan telah dil dan disepakati bersama.