Tag Archives: Jalan-jalan
Car Free Day, Menghirup Udara Segar dipagi Hari
Memang bukan tema yang hangat karena cerita ini sudah berjalan dari beberapa waktu kebelakang. Kebetulan dalam dua pekan berturut-turut (setiap minggu pagi) menjambangi daerah yang mengais cap “Car free day“.
Dalam hiruk-pikuk sebuah kota sudah barang tentu menjadi impian setiap penghuninya dapat menghirup udara segar dipagi hari, terlebih di Kota Bandung dimana sudah dikenal lama memiliki udara yang sejuk, segar dan lingkungan yang nyaman. Dari itulah mendengar kabar adanya event tersebut merasa senang dan menjadi jawaban atas harapan yang ada, dapat berolah-raga dengan jalan kaki meskipun hanya 30 menit saja dan sekaligus menghirup udara segar yang selama ini rasanya kurang ternikmati. (doh) Ini mah akibat ulah sendirinya saja yang hampir gak pernah olah-raga pagi dalam waktu yang cukup lama, tapi beberapa bulan terakhir rajin kok. (LOL)
30 Menit
Kabar dari minggu pagi, tergopoh-gopoh dan “hus-hos bari jeung hah heh hoh” nafas terengah-engah kecapaian. Itulah sebuah pertanda tidak mengindahkanya sebuah pepatah “penyesalan tanpa upaya memperbaiki diri adalah awal bagi penyesalan selanjutnya.” Maklum sudah cukup lama tidak menggerakan anggota badan dengan cap olah-raga. (gym)
Diawali keinginan jalan-jalan pagi sambil menghirup udara segar dan sekedar mencari makanan, seorang ibu dan seorang bapak paruh baya ditempat menumpang hidup mengajak seketika jalan dengan rute lumayan cukup jauh, rasanya menantang sekali dan bakal menyenangkan. Dalam hati yakin sekali bahwa rute yang akan ditempuh itu tidaklah akan sama dengan yang disebutkan diawal mengingat yang ngajak itu orang tua. Saya kan masih muda masa kalah sama orang tua dalam hati. Tapi ternyata rute yang ditempuh benar, jauh juga sampai kedua kaki terasa pegel dan panas.
Tahukah Anda Tahu
Pasti tahu dong hehe… Melihat seorang penjual tahu Sumedang keliling jadi teringat pada bulan yang lalu menuntut saya untuk mengunjungi daerah Sumedang. Sedikit terlintas dipikiran kalau pergi ke suatu daerah adalah makanan khasnya, untuk daerah Sumedang adalah “Tahu Sumedang” dan “Ubi Cilembu”. Dalam perjalanan itu, saya mencoba untuk membelinya sebagai oleh-oleh buat teman, sayangnya tidak dapat membawa banyak karena perjalanan ditempuh dengan kendaraan umum (kebiasaan lama tidak dapat membawa sesuatu dalam perjalanan masih melekat) menjadikan hal tersebut tidak bisa memberikan kepada teman2 yang lainnya, ingat bukan karena pelit tapi malu bawanya 😀
Sedikit cerita tentang asal-muasal adanya tahu Sumedang, Konon cerita tentang tahu tersebut bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino, sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi Tou Fu (bahasa Tionghoa) yang lambat laun berubah nama menjadi “Tahu”. Beserta istrinya, tahun demi tahun terus menggeluti usaha mereka. Sekitar tahun 1917 anak tunggal mereka (Ong Bung Keng) menyusul kedua orang tuanya ke tanah Sumedang dan meneruskan usaha kedua orang tuanya tersebut, dimana kedua orang tuanya sendiri memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Republik Rakyat Cina.