Hargai Ilmu Meskipun Tak Datang Dari Sebuah Buku

“Dalam lingkungan hidup sehari-hari”

Buku3Banyak sekali terjadi dikehidupan sehari-hari kita, sering lupa akan hakikat diri sendiri. Kearifan dalam berpikir terkadang tidak mencerminkan tindakan membanggakan ilmu yang telah menempel di otak kita, padahal secara langsung ataupun tidak langsung otak kita dijejali dengan berbagai pengetahuan setiap harinya, termasuk yang datangnya bukan dari sebuah buku. Biasanya ilmu tersebut implementasinya punah kaitannya dengan lingkungan yang telah memunculkannya, manakala tak ada lagi rasa pengakuan bangga akan ilmu yang telah didapat (atau mungkin merasa gue ini pintar, bisa sendiri lho…).

Jadi teringat beberapa hari yang lalu, saya kedatangan teman lama. Dia mengingatkan saya akan beberapa tahun yang lalu, saya mengajak beberapa teman (tetangga) ke sebuah mall. Kejadian lucu pun terjadi ketika itu, mereka tidak berani masuk dan rasanya badan mereka semua jadi bergetar gak karuan (bilangnya sih karena belum pernah sama sekali masuk Swalayan). Padahal semua dari mereka itu bukan berasal dari kampung, gmn tuh… Yang jelas sekarang beberapa dari mereka sudah tidak takut lagi bahkan yang bekerja pun ada.

Contoh lainnya, ada yang takut warnet, sama halnya dengan contoh tadi, ketika diajak masuk tidak berani dan akhirnya berdiam diri di luar area. Tapi sekarang keberanian itu datang, sampai2 punya blog segala, hebat euy….. Terus ada yang sama sekali gak bisa bikin email, tapi sekarang email dia berjubel, keren gak tuh…

Intinya adalah mungkin semua yang terjadi sekarang merupakan sebuah contoh dari implementasi ilmu yg didapat secara tidak langsung yang bukan dari sebuah buku.

Kesimpulan dari perbincangan kami adalah tidak semua orang menyadari, bahwa secara tidak langsung setiap harinya kita menimba ilmu dan belajar dari pengetahuan-pengetahuan orang lain. Apa iya? Jawabannya ada dalam hati sendiri, barangkali dapat di renungkan dengan seksama.

Jangan sampai seperti kata teman saya yang datang, Dia bilang, ada diantara mereka (teman-teman lama kami sekitar 5 tahun yang lalu) jangankan untuk berinteraksi berbagi ilmu lagi, dia seakan-akan dapat ilmu tidak ada kaitannya dengan lingkungan kami dahulu (terlihat menganggap semua pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungannya sendiri saat ini). Gak patut ditiru lah, mudah-mudahan saya tidak seperti itu. Dan untung juga teman2 saya sekarang tidak ada yang sepeti itu. Wallahu A’lam Bishawab.

12 Responses to Hargai Ilmu Meskipun Tak Datang Dari Sebuah Buku

  1. ilmu bisa datang secara tiba2 dan tanpa disengaja bro

  2. Asep says:

    Bener Oge Kang…!

    Mudah-mudahan urang tong ka asup jadi jalma sombong !

  3. oen says:

    dulu saya g punya uang, tapi sekarang uangnya dah berjubel, aminnn ahahahahayyy

  4. betul, saat ini sy sedang baca blog anda pun saya sedang menimba ilmu

  5. aulil says:

    gan apa sih maksud dari kalimat ini ; jangankan untuk berinteraksi berbagi ilmu lagi, dia seakan-akan dapat ilmu tidak ada kaitannya dengan lingkungan kami dahulu (terlihat menganggap semua pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungannya sendiri saat ini)

    • kips says:

      Tidak bermaksud apa-apa gan, cuma sedikit menggambarkan orang yg dulu pernah ada disekitar sementara saat terakhir ketemu seakan tidak pernah merasakan ada dilingkungan terdahulu 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *