Hargai Ilmu Meskipun Tak Datang Dari Sebuah Buku 3

“Dalam lingkungan kerja”

Ujung dari suatu kebiasaan bertanggung jawab di lingkungan hidup sehari-hari ataupun sekolah yaitu berdampak pada saat memasuki dunia kerja. Terdapat beberapa hal yang harus kita pelajari sendiri tanpa ada manual book-nya ataupun menyontek dari teman sebangku seperti halnya waktu ujian sekolah. Learning by doing -lah kira-kira. Memang sih, lebih enak langsung menjalaninya, tetapi sebenarnya persiapan dan pengetahuan atau ilmu dasar bisa kita dapatkan semenjak bersekolah. Bisa jadi, sekarang, saat kita sudah bekerja, kita sudah mempraktikkan banyak hal yang tidak dapat diperoleh dari mata pelajaran, melainkan dari kehidupan sosial atau pengalaman berorganisasi.

Ada ilmu atau keterampilan yang tidak diajarkan secara khusus di sekolah atau kuliah tapi diperlukan saat kita memasuki dunia kerja, seperti: keterampilan beradaptasi dan berinteraksi sosial, tata cara bersikap dan berperilaku, cara berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan, keterampilan bekerja sama, kedewasaan emosi diri dalam bersikap dan bertindak serta dalam menghadapi permasalahan di lingkungan kerja, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan, keterampilan memimpin, dan lain sebagainya.

Meskipun hal-hal tersebut tidak dipelajari secara formal di sekolah, tetapi perlu diasah untuk pengembangan diri ke arah yang lebih baik, khususnya di lingkungan kerja.

Lantas, apa saja yang diperlukan? Untuk menggali serta mengasah ilmu dan keterampilan yang berguna dalam dunia kerja, bisa dimulai dengan cara menerapkannya di lingkungan dan kehidupan kita sehari-hari.

Masih ingatkah kita saat melakukan tugas kelompok atau ketika berorganisasi di sekolah maupun kampus? Sedikit demi sedikit itu merupakan pelatihan awal untuk mengasah diri dalam menghadapi berbagai permasalahan di sebuah kelompok kerja maupun organisasi yang pastinya akan berguna bagi pengembangan karier. Kita dapat belajar mengetahui sistem kerja, struktur organisasi, serta mengetahui tugas dan tanggung jawab kita dalam mengemban tugas di organisasi tersebut.

Kemudian apa sajakah yang juga berperan penting dan sebenarnya bisa (atau telah) kita pelajari sejak sekolah dulu?

  • Kemampuan berkomunikasi. Komunikasi yang efektif, seperti cara mengemukakan pendapat dalam sebuah forum dengan baik dan tanpa bertele-tele, bagaimana membedakan berbicara dengan rekan kerja, atasan, serta klien. Mengasah kepercayaan diri dalam berkomunikasi untuk menyampaikan maksud dengan cara yang tepat, tidak menyinggung, bertutur halus dan baik serta kepandaian berkomunikasi lain yang menuju ke arah sebuah diskusi yang sehat. Melatih kepercayaan diri dalam berkomunikasi seperti mempertahankan argumennya yang benar dengan cara yang tepat pula, dan sebagainya.
  • Attitude. Perilaku dalam bekerja juga tidak kalah penting diajarkan sejak sekolah. Melatihnya sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja akan membantu membiasakan diri menjadi pribadi yang disenangi kolega kerja. Saling menghormati ditambah sikap kedewasaan diri dalam bertindak ataupun sikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan dalam kelompok. Kematangan emosi yang meliputi sikap dan cara kita dalam berperilaku terpuji. Tidak menyepelekan tugas yang diberikan, pribadi yang cepat belajar dan cepat tanggap terhadap yang terjadi ataupun seputar hasil kerja kita. Terus mengoreksi diri terhadap segala kesalahan dalam bekerja dan dalam hasil kerja kita agar mendapatkan hasil keija yang lebih baik lagi.
  • Team work. Menerapkan sikap bekerja sama yang baik dengan rekan sekerja dalam sebuah kelompok. Menerapkan diskusi yang aktif dengan sebuah proses negosiasi yang matang.
  • Profesionalisme. Disiplin termasuk didalamnya. Baik tepat waktu dalam sebuah janji pertemuan, konsisten dalam pengambilan keputusan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai target maupun tenggat waktu dan sebagainya.
  • Manajemen. Pengelolaan, pengaturan, serta perencanaan termasuk di dalamnya adalah pengaturan jadwal kerja, pengaturan waktu agar tidak terjadi kesalahan dalam sebuah perjanjian untuk bertemu dengan pihak luar. Melatih diri agar terorganisasi dalam bekerja. Baik secara profesional maupun dalam keseharian.
  • Berpikir analitis dan kritis. Melatih pola pikir analitis yang kritis untuk mendapatkan hasil kerja (kelompok) yang baik.
  • Mengasah kreativitas dalam berpikir dan menghasilkan ide-ide segar.
  • Kemampuan berinteraksi dengan orang lain.Sikap luwes dan ramah akan berguna dan tidak pernah rugi untuk bersikap ramah kepada orang lain.
  • Kepemimpinan. Mengasah kemampuan memimpin dalam sebuah kelompok atau organisasi. Serta mengasah kemampuan dalam mengorganisasi tugas dan pekerjaan dalam sebuah kelompok.

Selain kemampuan dalam bekerja seperti daya tangkap yang baik, pemahaman, dan keterampilan di bidang kerja yang memadai, ataupun energi untuk bekerja yang cukup besar (dalam menghadapi tugas yang banyak, deadline ketat); perlu juga sikap profesional, kematangan emosi (yang meliputi sikap dan cara kita dalam berperilaku), dan kemampuan interaksi sosial. Hal-hal tersebut berkaitan satu sama lain.

Seorang pekerja yang terampil dalam bekerja memiliki daya tangkap dan pelaksanaan kerja yang prima, tapi tidak didukung oleh kematangan diri yang baik akan mengakibatkannya sulit bekerja sama dengan orang lain, sulit berkomunikasi dengan rekan di lingkungan kerja, mudah tersinggung saat menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya. Tentunya, ini akan membuat tampilan kerjanya secara keseluruhan menjadi tidak optimal.

3 Responses to Hargai Ilmu Meskipun Tak Datang Dari Sebuah Buku 3

  1. penggemar beurat says:

    Ilmu, Iman Dan Amal Adalah Tiga Hal Utama Dalam Hidup

  2. kalau boleh saya tambahin:
    -bekerja sebaik mungkin melebihi gaji yang kita dapat.
    -bekerja sperti kita bekerja untuk TUHAN sehingga kita akan memberi yang terbaik.
    mudah -mudahan tidak salah pendapat saya.

  3. alhamdulillah yah 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *