Category Archives: Articles

Penjelajahan Pertama Di Awal Tahun

Bulan Desember 2007 yang lalu adalah bulan yang paling sibuk dan melelahkan, karena menangani beberapa hal yang tidak bisa ditunda-tunda. Memberi training kepada karyawan sekaligus menghadiri pertemuan dalam rangka membuat Memorandum Of Understanding (MOU) baru untuk tahun ini (2008).

Menyelesaikan segala pekerjaan yang sempet tertunda tiap akhir tahun, merupakan jadwal rutin tahunan terkadang perlu diselesaikan dari waktu mulai pagi sampai siang, disambung lagi sehabis maghrib sampai malam.

Membangun Jiwa Kepemimpinan

Kalian adalah pemimpin, maka kalian akan dimintai pertanggunganjawaban. Penguasa adalah pemimpin, maka akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, maka akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin (rumah tangga suaminya), maka akan dimintai pertanggungjawabannya. Pelayan adalah pemimpin (atas harta tuannya), maka akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya. Oleh karena kalian adalah pemimpin, maka kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.” (HR Bukhari-Muslim)

Secara sederhana pemimpin sejati adalah mereka-mereka yang memiliki kemampuan menjelajahi hati pengikutnya. Hal itu ditandai dari kepemimpinannya yang apabila makin menempati posisi-posisi linggi, maka semakin tinggi pula kearifannya. Pemimpin semacam ini akan mampu membangkitkan kesadaran orang-orang yang dipimpinnya. Sehingga dengan kepemimpinannya akan membuat mau orang-orang yang dipimpinnya.

Kembalinya Sang Nabi Baru Abad 21 Kepada Keyakinan Semula

Tadi malam terdengar ucapan nabi baru dalam sebuah pertemuan dengan beberapa ulama dalam berita televisi, bahwasannya ia telah menjalani sebuah kekeliruan. Didalam waktu yang sama ia mengakui bahwa ia hanyalah manusia biasa yang sama halnya seperti kita. Sebagai manusia tentunya kita pun harus maklum atas kekeliruan tersebut, tetapi alangkah lebih bijaknya jika semua diantara kita menjaga apa yang telah digariskan Al-qur’an dengan tidak melakukan atau mengambil tindakan-tindakan secara gegabah, karena bagaimanapun hal ini akan menjadi noda atau mencoreng keyakinan yang kita jalani selama ini. Sebagai orang awam tidak habis pikir, kenapa hal konyol seperti itu bisa dilakukan yang dirasakan tanpa dibarengi dengan rasio yang sehat dan tepat.

Konon, Sistem rekruitmen AI-Qiyadah Al-lslamiyah mengandal kekuatan dana. Siapa yang bisa merekrut 40 orang, ia diberi hadiah kendaraan roda dua. Kalau bisa merekrut 70 orang, diberi kendaraan roda empat. Sungguh fantastis.

Mencari Tuhan dalam Belenggu Sesat

Pola pikir labil mengakibatkan masyarakat cenderung mudah hanyut pada ajaran-ajaran menyesatkan. Itulah yang menyebabkan aliran-aliran sesat ini dengan mudah mendapatkan pengikut.

Mencari Tuhan!

Misalnya cerita tentang Shinta, sekilas tak ada yang aneh dikeseharian keluarga Wahyu Hidayat. Layaknya keluarga harmonis lain, sepulang kerja sebagai pedagang ayam potong keliling hari-hari Wahyu selalu dihabiskan bersama istri dan keempat buah hatinya. Namun, kebahagiaan keluarga ini sempat terenggut beberapa waktu lalu karena si sulung Shinta mendadak hilang. Hanya melalui pesan pendek (SMS), Shinta menghubungi keluarga. Shinta mengaku perkenalannya dengan seorang perempuan sebaya disebuah toko buku mengawali kisah kelam dalam perjalanan hidupnya. Dia hanyut dalam doktrin kelompok sebuah aliran keagamaan yang menganggap zaman kini tak ubahnya zaman jahiliyah. Meski bertolak belakang dengan akal sehat, Shinta tak kuasa menolak dogma pengikut kelompok ini. Selain diwajibkan mengganti nama, Shinta dilarang mengakui anggota keluarganya.

Tiga Macam Iman

Tiga Macam Iman

Berapa jumlah dan apa saja rukun iman itu memang cukup mudah untuk diingat dan dilisankan. Namun satu pertanyaan penting adalah dari mana datangnya iman? Sebab, seperti syair lagu yang dilantunkan salah satu group shalawat yakni “Iman itu tak dapat diwarisi”.

Jika ada yang bertanya rukun iman ada berapa, maka jawabannya adalah enam. Iman kepada Allah Swt. Iman kepada malaikat-malaikat-Nya. Iman kepada Rasul-rasul-Nya. Iman kepada kitab-kitab-Nya. Iman kepada hari akhir. Iman kepada qadla dan qadar Allah. Sementara, jika diminta menyebutkan bagaimana mengimani enam point tersebut, tentu saja harus mempelajarinya dari para guru atau ulama yang berkeyakinan ahlussunnah waljama’ah. Lalu, apa dan bagaimana perihal tiga macam iman itu?