Menetapkan Kriteria dalam Hidup
Orang bilang hidup itu memilih atau sebagai pilihan. Dari kata memilih atau pilihan tersebut tentu saja tak lepas dari makna sebuah kata “kriteria” atau dengan kata lain berkaitan erat dengannya. Hal itu berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, kriteria yang berkaitan dengan sifat atau watak, kriteria yang berkaitan dengan wujud atau fisik, kriteria yang berkaitan dengan lokasi dsb. Misalnya saja dalam dunia pekerjaan, dalam mencari pasangan hidup, sampai-sampai dalam pencarian menu masakan sekalipun diperlukannya, maunya yang enak-enak saja 😀
Lantas, kenapa kita perlu menetapkan kriteria? Paling tidak terdapat beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar mengapa perlu menetapkan kriteria dalam hidup. Ketidak-mungkinan setiap orang, benda atau lokasi cocok dengan kehidupan kita dengan kata lain yang tak bisa dipungkiri kita tidak dengan begitu saja dapat menerima sesuatu yang baru. Alasan kedua, adanya harapan-harapan tertentu yang hanya bisa dipenuhi oleh orang-orang dengan kriteria tertentu, hanya dapat dipenuhi oleh situasi tertentu, hanya dapat dipenuhi oleh lokasi tertentu, dan ini mesti kita tetapkan. Alasan ketiga, dengan menetapkan kriteria, berupaya meminimalisir atau bahkan meniadakan persoalan yang mungkin bisa muncul setelah kita menjatuhkan pilihan. Dan tentu saja banyak alasan-alasan lainnya.
Bayangkanlah Anda sekarang sebagai seorang produser film yang sedang mencari seorang aktris untuk membintangi sebuah film action garapan Anda. Tentu Anda tidak akan dapat menerima begitu saja setiap orang yang mengatakan bahwa dia berminat bermain di film yang sedang Anda kerjakan. Dalam hal ini Anda mesti menyeleksi mereka. Dan sebelum penyeleksian ini dilakukan, Anda sudah memiliki kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan terkait dengan aktris yang sedang dicari yang nanti akan membintangi film karya Anda itu. Ambil misal, kriteria yang Anda tetapkan untuk aktris tersebut antara lain adalah tinggi minimal 165 cm, usia 20-25 th, mahir bela diri dsb. Seandainya saja tak ada kriteria yang anda tetapkan seperti contoh diatas dan secara kebetulan ada seorang gadis cantik jelita yang anggun dan lembut kemayu berminat menjadi aktrisnya, lalu Anda pun menerimanya, bagaimana jadinya film action garapan Anda itu? bisa jadi hasil akhirnya menjadi film jenaka dan keluar dari tujuan utamanya.
Dalam dunia pekerjaan atau bisnis, seandainya kriteria dalam menentukan pilihan partner bisnis serta produknya, hal tersebut bisa mengarah pada munculnya persoalan-persoalan yang memusingkan kepala beribu keliling. Bukannya keuntungan yang diperoleh melainkan masalah yang didapatkan.
Begitu juga dalam mencari pasangan hidup. Kita sangat boleh atau perlu menetapkan kriteria-kriteria tertentu terkait dengan orang yang diharapkan akan menjadi pendamping hidup kelak. Biasanya terasa sekali meskipun terkadang tak bisa terucapkannya.
Dengan adanya kriteria yang diberlakukan dalam kehidupan, mudah-mudahan kita mendapatkan apa yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi seyogyanya kriteria itupun tidak mendominasi atau mutlak dengan kekuatannya jika memang ada hal-hal tertentu yang layak untuk suatu perubahan. Karena biasanya kriteria yang terlalu kuat dengan tidak mengimbangi situasi atau kondisi malah menjauhkan terhadap apa yang kita harapkan, memperkuat keragu-raguan, atau bahkan menghilangkan keberanian. Hal tersebutlah yang sedang saya perangi saat ini
Penetapan kriteria adalah sesuatu yang lumrah dalam menjalani hidup laiknya fungsi sebuah filter dalam sebuah sistem. Filter akan menerima input yang diinginkan oleh sistem, dan membuang sisanya.
`Hal tersebutlah yang sedang saya perangi saat ini`… saya nantikan jawabannya pas kopdar aja kang 😀
Saya bantu perangi ya lewat PR ini [jangan lupa dikerjain ya!!]
BismiLLah…
Ciehhh… dari pertama baca tadi udah nebak nihhh, pasti ujung-ujungnya ke jodoh. Sip kang, teruskan perjuanganmu, kalo dah krop dengan kriteria beserta tanggal-tanggalnya, kabari saudaramu ini… insyaAlloh nanti hadir ke Bandung kalo ga ada halangan
Kriteria dalam hal ini kalo bagi diriku sampai saat ini bukan cuma orangnya tapi masih bertahan pada tingkat studiku kang, jadi doakan biar bisa buru2 menemukan antara kedua kriteria itu, hehee.
oya, selamat ya dah sembuh dari sakit, semoga nggak kambuh2 lagi 🙂
selamat sudah hjdup lg blog nya kang, setelah koma beberpa hari :D,
btw menentukan kriteria dalam tanda kutip standarisasi jodoh memang harus selektif kang, tp dilain sisi kita pun juga dijadikan object penentuan kriteria oleh oleh si dia. bisa jd dia memenuhi kriteria kita sedangkan kita kurang memenuhi kriteria dia, ataupun jg sebaliknya. sikap terbaik yg diambil mungkin harus bisa legowo menerima kekurangan dan kelebihan masing2 selama tidak keluar jauh dari koridor kriteria kita, toh manusia jg mahluk yang rentan terhadap perubahan. mari sama2 berjuang 😀
Akhirnya bisa bicara lagi disini hehe…
#1. Dhodie, jawabannya adalah gak jadi kopdarnya haha…
#2. Duh Addie mah tega euy, jelas2 kemarin itu teh gak sehat malah disumbang PR nya.
#3. Dri, didoakan pastinya, Insya Allah lancar2 aja semuanya, amien.
#4. Wan, bukan beberapa hari atuh, orang satu bulan lebih haha…
Hm,,tulisannya bagus.. 🙂
kita memang harus menentukan kriteria dalam hidup