Kematangan Diri Secara Sosial
Kematangan diri secara sosial seseorang dengan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kemampuan dirinya untuk beradaptasi dan menjalin hubungan yang sehat dan memuaskan dengan orang lain. Dan seseorang dikatakan matang secara sosialnya, apabila ia mampu memahami kondisi orang lain baik kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Selain itu dirinya juga harus bisa menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. Dan apabila seseorang memiliki kemampuan seperti itu, tentu akan memudahkan dirinya untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak lain.
Dari sini nampak jelas bahwa kematangan sosial merupakan hal yang sangat penting apabila hendak membina hubungan persahabatan, kekerabatan dan tentu saja hubungan rumah tangga, karena sebelumnya satu dengan yang lainnya adalah orang asing yang berbeda karakter dan latar belakangnya serta masing-masing pihak pasti memiliki kekurangan maupun kelebihan.
Dengan demikian seseorang yang memiliki kematangan diri secara sosial, Insya Allah akan lebih bisa memahami kekurangan serta menerima kelebihan orang lain dalam hubungannya tsb. Selain itu dengan kematangan sosial ini pula, diharapkan menjadi lebih sadar bahwa kekurangan orang lain adalah ladang beramal shaleh yang diberikan oleh Allah buat dirinya dengan menutupi kekurangan yang lainnya tersebut. Sementara kelebihan yang dimiliki pasangan hidupnya dapat mengingatkan dirinya kepada Allah karena telah diberi nikmat tersebut.
Hubungan yang baik hanya terjadi jika masing-masing pihak bisa menjaga hubungan tersebut diantara keduanya, dapat menepis sikap egois masing-masing pihak, demi kebaikan bersama. Apabila komunikasi memburuk, mungkin dalam hal ini menandakan hubungan tersebut belum memiliki kematangan sosial.
Dari hal itulah kita semua sangat dianjurkan untuk memperbanyak melakukan siturahim kepada sesama sebagai jalan untuk menguatkan tali ukuwah dan sebagai sarana untuk mendapatkan kematangan diri secara sosial. Dengan silaturahim akan menjadikan hati semakin dekat, sehingga ukuwah akan semakin kuat terjalin dan timbul rasa untuk saling memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing.
sepertinya ini hasil dari ngeplurk 😀
#1 Maaf jika tidak tepat, pengakuan individualis yg berkembang dalam kehidupan hanyalah berlaku terhadap sisi kehidupan (lingkungan) tertentu saja, jadi tidak secara universal karena secara mutlak manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran yg lainnya. Jadi kematangan secara sosial bisa dirasakan 🙂
#2 Kalau dipengaruhi iya, tapi yg jelas bukan hasil dari ngeplurk 😀
Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial dalam arti setiap manusia membutuhkan manusia lain di sekitarnya. tetapi kalo masalah kematangan sosial, sepertinya tidak semua manusia berhasil mencapai suatu titik yang disebut dengan kematangan sosial, hal ini dapat dilihat dari individu itu sendiri yang seolah-olah tidak membutuhkan orang lain. halahhhhhhhh asa janten psilkolog bae ah….. tidak sia-sia kuliah psikologi 2 sks hehe….
Nah, ini psikolog beneran sanaos 2 sks tapi leres 🙂 setuju2 Bu, tapi sy yakin dalam kehidupan yang wajar dengan ruang lingkup sekecil apapun manusia yg seolah-olah tidak membutuhkan orang lain tetep pada dasarnya membutuhkannya, kalaupun ada yg benar2 individualis mungkin hanya segelintir orang *tertentu* saja 😀
wah tampilan baru n fresh….. welcome back
wew keren kang sumangedh lagi ayo nge BLOG
ini yang perlu banyak di pelajari, terkadang sifat childist seseorang muncul secara tiba2, seperti halnya saya , nice artikel kang .. ngopi dulu 😀 ,,