Belajar Memaknai Sisa
Perjalanan ini telah dimulai, semua yang ada hanyalah sisa. Sebuah makna kata “sisa” terkadang tidak enak didengar, tidak hanya itu saja, tidak sedikit dari kita terkadang mengasumsikan dengan sesuatu yang bernilai negatif atau tidak berguna. Sisa makanan, sisa kotoran dan sisa-sisa lainnya misalnya. Padahal dari sisa tersebut seharusnya kita mengakui mengandung makna yang sangat berarti buat sisa lainnya yakni waktu.
Dari sisa makanan misalnya, memberikan kita sebuah pemikiran harus adanya akan suatu ukuran untuk mengkonsumsi makanan tersebut dikemudian hari. Coba bayangkan diluar sana masih banyak yang membutuhkannya ketimbang dibuang, mungkin bisa menyisihkan kelebihan anggarannya untuk mereka yg membutuhkan. Sementara sisa kotoran atau noda memberikan sebuah pemikiran kepada kita untuk menghindari mendekatkan diri dengan kotoran tersebut kedepannya jika memang tidak menginginkan noda tersebut menempel selamanya, secara tidak langsung menyuruh kita lebih waspada. Benar-benar perlu belajar memaknai sisa “kata sisa”.
Belajar memaknai sisa!
Selain hal diatas, saya yakin masih banyak yang menghargai sisa sebagai anugrah sehingga mendapatkan kepuasan darinya. “Duh untung masih ada sisa” kalimat tersebut sering terlontar ketika kita memerlukan sesuatu dan ternyata masih tersedia walaupun dalam bentuk sisa (keberadaan/persediaan terakhir) karena saking senangnya.
Dari keyakinan berkenaan dengan hal ini, masih banyaknya yang menghargai sebuah makna yang tersirat dari kata sisa, semoga lebih bisa belajar memaknai sisa “kata sisa” yang senantiasa bermakna bagi sesama. Sisa usia yang di berikan Sang Pencipta terutama. Semoga kita semua bisa menghargai sisa-sisa tersebut dengan ketulusan cinta. Amin.
Komeng pertamax dulu, mau isya dilanggar. Nanti abis isya baru ngomeng lagi
kekek… silahkan bebas kok 😀
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setuju kang indra 😉 Memang segala sesuatu yang bersifat duniawi memiliki beberapa sudut pandang, tergantung bagaimana kita memandang sesuatu tersebut. Orang-orang yang beruntunglah yang dapat mengambil sisi positifnya. Hidup adalah sebuah pilihan, sekali lagi Hidup Adalah Sebuah Pilihan!
Nice Post, keep share & CU Arround 😉
Wassalam…
Sipp lah Dri, mudah2an kita dapat mengarahkan sudut pandang kita setepat mungkin untuk mendapat sisi positifnya 😀
assalamu’alaikum wr. wb.
benar,, sisa2 (dari apapun itu) pasti selalu berguna. karena apa yg diciptakan Sang Pencipta tidak ada yang sia-sia. apapun yg terjadin “Inilah yang Terbaik”.
wass . .
Makasih Aulia komentarnya yg cukup lugas sehingga mudah dicerna 😀
assalamualaikum
nah itulah kenapa ada kata “berbagi” 🙂
di sisa umur marilah sering2 berbagi, kalo bisa berbagi duit ke abdi juga kang hehe
Dimazarno jg, berbagi yg dimaksud dalam bentuk yg lain tentunya, salah-satunya yg disebutkan itu
Refleksi sisa usia sebenernya diingatkan oleh Alloh SWT setiap kita ulang tahun. Semoga di setiap ultah kita bukan merayakan dengan berfoya2, tapi mengingat bahwa `sisa usia` yang diberikan berkurang setiap tahunnya 😀
Ok juga tuh, meski tidak semua orang biasa merayakan ulang tahunnya, niscaya mereka ingat akan hari kelahirannya. Sipp lah. Untuk sisa waktu kita semua, wallahualam, hanya Tuhan yang tahu.
waaah .. gak nyangka nih, ternyata berpikirnya sudah sejauh itu… ckckck.. salut salut.
ngomong sisa, aku lebih suka sisa waktu. waktu kita bukan di tentukan krn kita msih muda, tapi karena sisa waktu kita yg kita tidak tau berapa lama lagi. salut untuk dhodie juga.
good topic ndra. keep going and growing. wish you luck.
Intinya memang bermaksud mengulas sisa waktu, mungkin cara penyampainnya yang masih dalam tahap belajar nih, terima kasih inputnya.
mantap kang…
‘sisa’ bukan berarti tidak berguna.
apa lagi sisa-sisa perjuangan semalam…(naon deui)
Insya Allah bermakna, btw perjuangan semalem apaan tuh (LOL)
Salam, hai hai kang iyach setuju pizan makanan sisa itu harus kita syukuri karena bisa diberikan ke kucing tameey ahja..*komeng asal nech*
Hehe… Dian mah tiasaan wae, maksudnya bukan pada sisanya semata yang harus di syukuri, melainkan dibalik adanya sisa itu terdapat ruang untuk berpikir mengenai apa yang lebih tepat dilakukan untuk proses2 atau sisi2 kehidupan lainnya. Hatur nuhun 🙂
betul kang, barang sisa bisa didaur ulang menjadi benda yg lebih berharga dari aslinya, btw baru tau kang kips juga pernah nulis ketulusan cinta 😀
Siipp lah. Tulisan yang dah lama itu mah Wan 😀
Setuju. sisa ga selamanya bagian yang rusak atau buruk, sisa merupakan bagian dari kesatuan yang utuh yang musti kita teruskan perjuangnnya. ntah pandangan yang lain, itu hanya refleksi saya 🙂 keep on faith 🙂
Terima kasih TheBC, pandangan yang bagus Insya Allah yg lainnya pun senada 😀
salut
dalam pendewasaan meang akan mengarah pada kesiapan untuk berbagi serta tanpa meperdulikan banyak hal .
sisi sisa sebenarnya agak berbeda dengan bekas hanya di suatu kalimat tertentu memang ada kemiripan makna ,menyisakan sesuatu untuk masa depan atau untuk sebuah kepedulian memang tak hanya karena kemampuan namun berap pada kemauan dan kesempatan
salam hormat dan sukses selalu
Terima kasih Genthokelir, masukan yang teramat berarti, mudah2an kita semua bisa lebih dewasa sehingga mengarah pada kesiapan u/ berbagi senada dgn inputnya. Mayan lama ya kita tak bersua 😀
memang betul apa yang anda utarakan
jadi membuka usaha harus serius y, bagaimana dengan buka usaha sambil kerja?
Sambil kerja juga tidak masalah, tetapi menajemen waktu yang pastinya perlu dipertimbangkan dan menjadi tantangan tersendiri 😀