Tag Archives: Wayang

Bobodoran Astrajingga alias Cepot

Astrajingga alias CepotSelain kesenian dan makanan daerah yang sempat dituangkan dalam tulisan yang lalu, ada lagi yang menarik perhatian dari budaya daerah untuk dituangkan disini. Ya, mengenal watak atau prilaku bodor Si Astrajingga alias Cepot. Tokoh fenomenal yang hidup sepanjang masa. Si Cepot sih gak bakal mati karena tidak bernyawa, yang hidup mati itu orang yang melestarikanya. (LOL)

Siapa itu Si Cepot? Rasanya sudah tidak asing lagi nama tokoh tersebut. Apalagi sebagai orang sunda, ada istilah “mun teu apal saha eta si cepot, ulah wara ngaku urang sunda” kalau gak hapal siapa itu Si Cepot jangan mengaku orang sunda. Si Cepot alias Astrajingga yaitu salah satu tokoh yang terdapat dalam pewayangan “Wayang Golek”, berwajah merah dengan prilaku bodor atau suka bercanda.  Astrajingga adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung). Sastra artinya tulisan, sedangkan Jingga adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang memiliki lapor merah. Meski demikian kehadirannya selalu dinanti-nanti. Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tidak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik.

Selain Astrajingga, terdapat tiga tokoh lagi yang selalu menjadi pusat perhatian yakni ayahnya (Semar) dan kedua adiknya (Dawala & Gareng). Keempat tokoh ini disebut pula sebagai tokoh Punakawan, artinya  sebutan bagi empat orang abdi yang bertugas sebagai penasihat dan pemberi petuah bijak bagi para tokoh Pandawa. Salah satu tokoh yang menjadi ikon pewayangan adalah tokoh Astrajingga.