Search Results for: bagaimana

The Power of Fantasy

The Power of FantasySedikit review dari obrolan dengan relasi kemarin, nampak wujud seorang yang mempunyai kekuatan lebih. Bukan kekuatan seperti halnya Superboy, Superman, Batman, Spiderman, Hulk atau yang lainnya, melainkan kekuatan dalam menyeimbangkan hidup.

Lantas, apa yang menyebabkan orang bertahan dengan kehidupan yang normal? Kalau punya kekuatan mereka, akankah kita bertahan dengan perlakuan yang tidak seharusnya dari orang-orang dan kondisi yang menindas kita?

The Power of Fantasy!

Dalam beberapa hal yang terkait, ternyata sangat perlu diperhatikan mengenai :

Hidup Secara Sadar

Hidup, hanyalah sebuah panggung sandiwara, tetapi dalam hiduplah terkandung realita dan kodrat yang nyata. Suatu zaman dengan sebuah permulaan tentunya akan menemukan suatu titik akhir, hal inilah yang sudah seharusnya melekat pada ingatan. Bagaimanapun tak akan dapat mengelaknya, ibarat kita sebagai aktor yang mempunya peran dalam sebuah panggung pertunjukan, dikala tamatlah peran yang dijalankan maka tamat pula riwayat keterlibatannya.

Sekali panggil, langsung klik

Mungkin gambar pertama dan kedua dapat mewakili sebagian metamorfosis kehidupan diantara kita. Betapa lugu, lucu, ceria dan lain sebagainya, dengan penuh ekspresi nyata yang tidak dibuat-buat bisa menunjukan seolah-olah tanpa dosa.

Gambar berikutnya mulai dituntut belajar memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan yang dijalani atau dihadapi.

Bila Cinta Ternoda

Bila Cinta TernodaCinta itu anugrah, maka berbahagialah, sebab kita sengsara, jika tak punya cinta…

Lagi-lagi kata cinta yang jadi bahan tulisan. Memang benar tema cinta itu tak ada habis-habisnya, apalagi bila cinta ternoda. Lain kesempatan masih ada yang ingin saya tuliskan lagi. Entahlah, yang jelas saya tidak lagi kasmaran :mrgreen:

Kehidupan manusia dalam melangkah menyusuri hidupnya terdiri dari berbagai fase. Hal tersebut menjadikan kita untuk dapat belajar dari fase-fase yg telah dilakukan orang lain sebelumnya dan tentunya akan secara otomatis pula akan memiliki berbagai fase hidup dari apa yang telah dilaluinya.

Akal Bernafsu, Nafsu Berakal

Melihat dengan kacamata awam, tentang alam dan kehidupan ini memang rasanya tidak mudah. Seperti sebuah ungkapan, “menjalani hidup adalah menjalani sesuatu yang tidak pasti. Yang pasti adalah kematian (menuju kehidupan abadi)“.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan (ulah tangan) manusia” (QS, Ar-Ruum 30:41).

Daratan dan lautan itu diciptakan untuk manusia. Maka tak ayal jika kemudian daratan dan lautan yang rusak itu berakibat merusak kehidupan manusia pula.

Cinta Vs Benci

Cinta! Cinta ibarat nyawa kedua yang terpenting mengikuti raga. Kenapa bisa begitu? Bisa dibayangkan hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga (eh.. lirik lagu itu mah), Hidup dengan cinta akan terasa indah dan menyenangkan, dalam hal ini tentunya cinta dalam cakupan global. bukan saja mengenai cinta sepasang kekasih melainkan termasuk ruang lingkup global yakni sesama, alam semsta dan tentunya Sang Pecipta.

Ketika cinta hadir tanpa keseimbangan, ia akan menekan akal kuat-kuat alhasil, manusia kemudian menjadi limbung dan hilang nalar. Sebaliknya, jika perasaan cinta selalu dirasionaliasi, kehidupan di dunia akan terasa kaku dan dingin. Karena bagaimanapun juga, perasaan cinta selalu memberi keindahan dan kehangatan pada manusia yang mengalaminya.