Bak Burung Dara dan Tuannya

Bak Burung Dara dan Tuannya

Bak Burung Dara dan Tuannya! Sebait cerita sederhana yang terdapat dalam keseharian terkadang menyiratkan sarana pembelajaran bagi kita semua, seperti halnya prilaku seekor nyamuk, kucing, ataupun tumbuhan. Prilaku atau keadaan yang dikondisikan dengan alam bisa kita ambil sisi positifnya sebagai bahan wejangan terhadap prilaku diri.

Kali ini, sebuah kisah yang rasanya telah akrab kita dengar yakni kisah antara burung dara dan Tuannya. Burung dara tersebut sangat disayang oleh tuannya, sekiranya dari kisah ini cukuplah memberi gambaran kepada kita tentang hubungan manusia dengan Tuhannya. Memangnya seperti apa sih? Mari kita cermati bagaimana sang tuan memperlakukan burung dara kesayangannya tersebut.

Dari sekian banyak pencinta burung dara, beberapa diantara mereka mencoba kecerdasan dan ketaatan burungnya dengan memberi ujian pada burung itu. Apa ujiannya? Yap, betul sekali. Sang tuan mengajak burungnya pergi jauh dari rumah dan kandangnya. Setelah jaraknya cukup jauh, maka Sang tuan melepaskan burung daranya dan menerbangkannya ke angkasa. Lalu apa sih yang diinginkan si tuan burung itu?

Tidak sedikit dari mereka (Para tuan burung) ingin sekali melihat bahwa burung daranya bisa kembali ke rumahnya atau ke kandangnya. Jika burung daranya tersebut ternyata benar-benar kembali, maka kasih sayang Si tuan terhadap burungnya makin besar. Bukan hanya itu, predikat burung dara itu makin meningkat, yaitu digelari dengan sebutan burung cerdas, burung penurut, burung yang pintar, taat, dan lain-lain.

Seandainya kita perhatikan kisah tersebut, terdapat hikmah yang cukup berarti bagi kita sebagai manusia. Coba perhatikan bagaimana Allah menguji manusia. Dia akan menguji manusia dengan beberapa cobaan. Lantas, tujuannya apa?

Itu semua, agar Allah mengetahui, apakah hamba-Nya tersebut termasuk hamba yang bersyukur atau tidak? Bersabar atau tidak? Taat atau tidak? Dan masih banyak lagi. Hal ini berarti, bahwa apa yang mesti kita lakukan saat ditimpa musibah, seharusnya tidak jauh beda dengan burung dara tadi, yaitu terbang ke angkasa dan kembali ke asalnya, hakikatnya, tempatnya, dan kembali ke tuannya.

Mudah-mudahan, sebagai manusia tentunya, kita semua khisinya saya pribadi berharap dapat melakukan yang yang semestinya. Ketika ditimpa musibah atau cobaan, tidak lari dari Allah dengan meninggalkan ibadah kepada-Nya. Justru kian mendekat pada-Nya berharap mendapat gelar hamba yang tetap taat dalam keadaan apapun dan ibadah kita memang ikhlas tanpa pamrih. Bukan karena semata-mata mengharap kekayaan, kekuasaan, kesuksesan, dan sebagainya. Insya Allah, jika kita tetap taat pada-Nya dalam keadaan sesusah apapun, maka bersiap-siap saja kita akan mendapat kemenangan yang besar setelahnya. Amin.

4 Responses to Bak Burung Dara dan Tuannya

  1. rama says:

    amin bro 🙂

  2. iejal says:

    kmaha kang …. udah d approve tu ni jkt

  3. Burung says:

    Wow! what an idea ! What a concept ! Beautiful .. Amazing

  4. Domingo Mahowald says:

    terimakasih om infonya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *