Tag Archives: Dunia
Tersenyum Meski Dunia Begini Adanya
Cukup lama tak menjumpai kawan-kawan menjadi kangen seketika, semoga tulisan ini menjadi pertanda bahwa diri ini masih merasakan betapa berharganya kehadiran kalian semua. Jauh dari lubuk hati yang dalam, aku masih ingin menyampaikan sapaan hangat meski hanya ditemani secangkir kopi hangat (drinking)
Andai kalian tahu, aku masih ingin tersenyum seperti waktu-waktu sebelumnya meski dunia begini adanya. Bukan hendak mentertawakan kepedihan dan kesedihan sebagian penghuni negeri ini yang banyak diantara kita mengalami duka, tapi tersenyum pertanda semangat itu kembali terbuka, tumbuh dan mengembang selayaknya. Dan kini, kutemukan sudah! Sebuah titik yang dihadapi bak pertanda untuk berhenti namun dilain sisi berwujud isyarat yang memerlukan uraian. Dari tekanan itulah terlahir sudah nama dan batasannya, jika dipandang dari satu sisi yang berlawanan tersebut pulalah kebalikanya. Begitulah kira-kira dengan diri ini, ibarat salju karena membeku dan berbaur lalu terkubur karena melebur. Setelah tertidur sesaat, masih meiliki impian hebat tiada lain mencairkan suasana penat, membekukan hasrat sesat, mendidihkan semangat dan apa saja yang ada dalam niat seharusnya terbuat.
Keajaiban Dunia
Jangan terlalu cepat ‘panas’ atau iri terhadap yang kaya dalam hal materi karena beban dan tanggung jawabnya juga berat serta hambatan untuk mengejar harta rohani pun lebih besar ketimbang dari yang hidup sederhana.
Dari seorang novelis Rusia, di zaman kejayaan komunis di sana, pernah menulis sebuah novel dengan judul Bukan hanya dari roti. Judul itu saja telah mengisyaratkan bahwa manusia hidup di dunia ini bukan melulu mengurusi hal-hal duniawi belaka. Bukan mengisi perut saja. Bukan mengumpulkan harta belaka. Bukan memikirkan roti atau nasi saja setiap harinya. Manusia juga membutuhkan makanan rohani. Sebab manusia bukan hanya terdiri dari tubuh dengan ususnya, tetapi juga sebuah kesadaran, sesuatu yang bersifaf rohani.