Senyumku, Hanya dan Karena Cinta

Sejenak dalam diam, tanganku menjadi saksi bisu akan aksi gigi ini yang seakan meronta hendak memperlihatkan diri.  Manakala kuperhatikan mata jiwaku menemukan bayangan masa lalu. Seperti barisan kata yang keluar dari lengkingan mereka, Tiga Dara (Paramitha Rusady, Ita Purnamasari, Silvana Herman); “hanya cinta yang akan membawamu kembali dan setia padaku.” Tak kuasa ternyata bibir ini menahannya, teringat pada jamannya torehan asa terdampar di negeri antah-berantah tersisa dalam kenangan. Lihat nih senyumnya :mrgreen:  Manis kan?

Yuk kita buat dunia tersenyum,  gampang kok tersenyum itu, gratis lagi 😀 Menurut saya kehadiran senyum itu karena adanya satu kata saja “cinta“. Hal tersebut terjadi tiada lain hanya dan karena adanya cinta. Dan kebetulan sekali hari ini, tepatnya 14 Februari diperingati sebagai hari valentine , dimana dijadikan sebagian orang sebagai hari kasih sayang, jadi tidak ada salahnya jika kita memuja cinta, tentu saja dalam hal ini bukan untuk meniru atau mengikuti tradisi yang mereka rayakan, namun senantiasa berusaha mewujudkan cinta dan kasih sayang selayaknya yang tidak menyalahi berbagai aturan.

Cukup simpel alasan atau penyebabnya yang bisa dikaitkan dari satu kata tersebut ke dalam 3 faktor penting yang menjadikan diri tersenyum, yaitu: Penyebab pertama “Cinta kepada Sang Pencipta”. Biasanya orang yang senantiasa mengingat Tuhan, tak lepas dari rasa syukur nikmat sehingga senantiasa tak lepas dari senyum. Bayangkan, insan yang yang kurang mengingat yang Maha Kuasa, jika mempunyai permasalahan sedikit saja sering berprilaku murung, menggerutu “jamedud alias baeud” kalau istilah bahasa Sunda itu, atau bahkan marah-marah. Tapi saya yakin, mungkin hal tersebut terjadi hanya pada beberapa gelintir orang saja.

Penyebab kedua “Cinta kepada sesama”. Kalau sudah sangat mencintai sesama, jika menghadapi perlakuan apapun dari insan lain, senantiasa dihadapi dengan senyuman. Hal tersebut banyak di contohkan orang-orang yang berakhlak mulia.

Penyebab ketiga “Cinta kepada alam”. Dengan mencintai alam, setidaknya sempat merasakan tersenyum dikala berada pada tempat yang menyenangkan, kalaupun berada pada kondisi yang kurang menyenangkan, senantiasa akan hadir niat untuk membenahi dan menjaganya dengan semangat. Kalau saja tidak menctai alam, mungkin yan terpikir biar saja ini begini, itu begitu. Dan kalau pun ada senyuman mungkin itu hanyalah senyuman sinis untuk memuaskan hati saja.

Intinya, agar senantiasa kita tersenyum, saya rasa harus mencintai tiga (3) hal yang sangat penting diatas; Allah SWT, sesama dan alam. Sekali lagi, ini hanya persepsi secara personal saja. Hal tersebut yang dikaitkan dengan rasa cinta, yang tentu saja bersumber dari Sang Pencipta, Allah SWT. Wallahu’alam bisshowab.

Merujuk pemintaan Andri untuk menorekan sedikit tentang senyumnya dunia, sebuah award yang berjudul “The Smile Stone Award”, yang memberi pesan kepada kita agar selalu tersenyum. Oleh karena itu, berusaha mencoba menyempatkan diri untuk menulisakan tentang hal diatas, tetapi tentu saja itu hanya pandangan personal saja.

Nah, yang terakhir ini yang agak sedikit membingungkan, kepada siapa saya teruskan award ini? Terus terang ini kali pertama yang saya realisasikan untuk hal seperti ini. Buat rekan-rekan yang sebelumnya pernah memberikan hal serupa, mohon maaf belum dapat merealisasikannya, Insya Allah diwaktu mendatang jika ada kesempatan.

Karena saudara-saudaraku banyak memiliki blog dengan tema yang spesifik jadinya rada bingung untuk melemparkannya, mungkin award ini saya teruskan kepada satu orang saja, yakni saudaraku 1rw@n, dengan alasan cara pandangnya yang senantiasa positif dan bijak termasuk untuk memberikan semangat mengisi blognya. Marilah kita tersenyum! :mrgreen:

11 Responses to Senyumku, Hanya dan Karena Cinta

  1. ãñÐrî says:

    BismiLLah…

    Bagoossss… kang Indra udah menyelesaikan PR’nya, walaupun keknya ãñÐrî agak yakin agak kurang konsen dalam menulisnya, karena memang mungkin ga sealiran dengan tema-tema tulisan aslinya kang Indra :mrgreen:

    Intinya masih tetep mau memberi dan menerima senyuman itu dengan tulus dan ikhlas, dan ketulusan atau keikhlasan hanya dan harus disebabkan oleh #1 yang berikutnya diteruskan ke #2 dan #3 heheheee 😀

    Makasih kang Indra atas kesediaanya memberikan senyuman kepada pengunjung http://kipsaint.com

    Smile is worship, but sincere smile is Better… :mrgreen:
    Wassalam

  2. chau says:

    muntap bahasannya….

  3. 1rw@n says:

    hehe jadi ga enak disebut bijak 😀 , saya banyak belajar dari kang kips entah itu di blog atau di tret plurk, lewat media ini kita menyalurkan senyum, hanya dan karena cinta *untuk point yg ke 2* :-D,

    eniwei thx atas award & support untuk menulis lagi kang (worship)
    *10 menit sudah jd tulisan .. salut*

  4. kips says:

    #1. kekek.. Kalau dibilang gak konsen memang iya juga sih, cuma bukan karena tidak sealiran dengan tema2 aslinya, orang gak punya aliran apa-apa, bebas kok. Maksud saya blog2 teman yang lain yg temanya gak sama dengan tema tulisan kita ini 😀
    #2. Biasa aja euy, apa Chau pengen muntah bacanya, jangan disini muntahnya, tar tambah ancur ni blog butut heuheu..
    #3. Ini cuma tulisan alakadarnya saja kok salut :mrgreen:

  5. indri says:

    wah bijak sekali yaps…jauh dr tulisan aku ini sih,hehe..

    Jd keinget blm ngerjain pr ini dr mas andri…

    Keep smiling dah bwt kang kips 🙂

  6. YaNoWa says:

    yuppss…cinta tumbuh di dalam hati kita yang paling dalam pastinya

  7. fangky says:

    wah tulisannya bagus banget…. kapan ya aku bisa menulis spt ini? 😀

  8. kips says:

    #5. Indri mah bisa aja, saya tulis cuma yang terlintas tho 😀 sok atuh kerjain PR-nya.
    #6. Ok.. YaNoWa, saya setuju jg pastinya he..
    #7. Fangky jangan nyindir dong euy, malu! :mrgreen:

  9. ãñÐrî says:

    Terhanyut kesini
    dan terlena kembali
    oleh tautan pena
    yang menautkan cinta
    dengan senyuman
    yang membuat nyaman,
    yang membuat teduh
    pikiran yang ricuh
    dan membuat tenang
    hati yang gamang…

    Ajarkan

  10. genthokelir says:

    senyum lah untuk cinta dan cintalah yang membuat tersenyum
    hahahaha
    keren nih tulisannya

  11. kips says:

    #9. Petuahnya keren he…
    #10. Lebih keren Genthokelir pastinya, kapan ya bisa berkunjung kesana? 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *