Sajian Semalam!

Sajian SemalamMengingat Ketidakmampuanku! Biasanya menyiapkan lirikan dua bola mata menerawang heningnya malam dikala mata belum dapat terpejamkan. Tapi lain untuk kali ini, keheningan itu seakan sirna karena keistimewaannya berhiaskan takbir berkumandang. Sayang, langkah kaki tidak memanfaatkan sepenuhnya. Hanya dibeberapa saat saja mulut ini turut melisankannya. Jelas sudah, bukan atas sebuah ketidakmampuan karena terbius naluri duniawi. Tergoda pikiran mengaitkan langkah awal berpijak pada bumi.

Juga bukan ketidakmampuanku! Sesaat kerabat memberi kabar, segala sesuatunya sudah disiapkan untuk dipikirkan, direnungkan dan diwujudkan. Itu pun berlalu begitu saja. Lagi-lagi karena sesuatu yang mengganjal dihati, hendak menunaikan bakti pada penguasa bumi ditempat berdiam diri.

Bertemu dengan karyaku! Jika sahabat meragukan tentangnya, itu pasti atas ketidakmampuanku. Semua yang berlaku hanyalah hasil dari pembelajaran dalam kurungan terbatasnya daya khayal yang ada. Selebihnya yang tersimpul hanyalah hasil sebuah penglihatan, pendengaran lalu membentuk sesuatu yang baru meski terlihat sedikit semu. Satu hal yang tidak pernah dibiarkan berlalu begitu saja, manakala raga tak mampu untuk semua itu, otaklah yang selalu dipicu untuk tidak beku.

Jika kerabat bertanya tentang langkahku, dan menyandingkannya dengan yang lain itu hasilnya mengapa? Atas ketidak-mampuanku jawabnya. Bukan semata-mata tidak menginginkan, mencontoh atau mnejajal serta lain-lainnya. Kerapkali mencoba untuk mendekati apa yang sekiranya tidaklah baku, tapi seakan terus dibuntuti sang waktu yang telah dilampaui. Akhirnya hanya bisa berdiam diri meski kadang terlahir cacian, makian dan hujatan dari satu penjuru. Tertuntutlah berpikir keras tentang dimana salahnya itu.

Sobat, sahabat atau kerabat, sebatas itulah sajian sampai detik ini. Tidak mampu melisankan sesuatu yang dapat didengar secara langsung, atau bersimpuh didepan mata kepala sendiri. Karena raga dan mata hati tak pernah seiring untuk dapat berkunjung kesetiap penjuru. Semuanya itu, bukan semata-mata karena prilaku yang kaku melainkan atas ketidakmampuan diri ini.

“Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar. Laa ilaaha illallahu Allahu akbar. Allahu akbar wa lillaahil hamdu.” Seiring takbir berkumandang dengan indahnya, rasa syukur menyelimuti atas berkah-Nya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan mengingat waktu diri tercipta, mengingat masa dimana raga berpijak serta masih dapat merasakan betapa indah dan agungnya hari kemenangan ditahun ini. Dengan sadar dalam kesabaran, dan sabar dalam kesadaran menumpukkan asa dari lipatan-lipatan waktu hidup belalu, mengalihkan pada sisa-sisanya untuk dapat berlaku dengan lebih baik lagi. Wallahu A’lam Bishawab.

Untuk semua sobat, sahabat atau kerabat, atas segala ketidakmampuan diatas dan juga segala kekhilapan yang tak terlepas dari berbagai celahnya, lewat sajian semalam ini mohon dimaafkan adanya. Taqobalallahu Minna Wa Minkum, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H.

26 Responses to Sajian Semalam!

  1. addiehf says:

    met lebaran om, maaf lahir batin ya (worship)

  2. nurfaisyah says:

    Semoga menjadi pribadi yang selanjutnya lebih bermanfaat dalam ketidakmampuan

  3. alvin says:

    minal aidin gan

  4. html1155 says:

    selamat hari raya idul fitri juga pak,
    mohon maaf lahir batin yaa…

  5. Noer says:

    Selamat idul fitri 1433 H mas …

  6. Mohon maaf lahir dan batin juga, Pak.
    Salam

  7. arikaka says:

    mohon maaf lahir batin juga ya 😀

  8. rendy says:

    waaah…asik banget ya…nice gan

  9. Motor Bebek says:

    jadi kepengen makan ketupat juga setelah baca artikel Anda… nice article. thank

  10. pututik says:

    sayapun haturkan mohon maaf lahir dan batin

  11. download skripsi says:

    Sungguh menarik saya sangat menyukainya

  12. susi says:

    Selamat Idul Fitri.
    Posting selanjutnya ditunggu.
    Salam

  13. Promo Kartu says:

    isi blognya lumayan menarik, apalagi kalo gambar gambarnya diperbanyak, saya yakin akan lebih banyak pengungjung yang datang, thanks

  14. Christo says:

    mantap gan bro

  15. adi says:

    sajian yang selalu dinantikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *