Tag Archives: Lebaran
Sajian Semalam!
Mengingat Ketidakmampuanku! Biasanya menyiapkan lirikan dua bola mata menerawang heningnya malam dikala mata belum dapat terpejamkan. Tapi lain untuk kali ini, keheningan itu seakan sirna karena keistimewaannya berhiaskan takbir berkumandang. Sayang, langkah kaki tidak memanfaatkan sepenuhnya. Hanya dibeberapa saat saja mulut ini turut melisankannya. Jelas sudah, bukan atas sebuah ketidakmampuan karena terbius naluri duniawi. Tergoda pikiran mengaitkan langkah awal berpijak pada bumi.
Juga bukan ketidakmampuanku! Sesaat kerabat memberi kabar, segala sesuatunya sudah disiapkan untuk dipikirkan, direnungkan dan diwujudkan. Itu pun berlalu begitu saja. Lagi-lagi karena sesuatu yang mengganjal dihati, hendak menunaikan bakti pada penguasa bumi ditempat berdiam diri.
Bertemu dengan karyaku! Jika sahabat meragukan tentangnya, itu pasti atas ketidakmampuanku. Semua yang berlaku hanyalah hasil dari pembelajaran dalam kurungan terbatasnya daya khayal yang ada. Selebihnya yang tersimpul hanyalah hasil sebuah penglihatan, pendengaran lalu membentuk sesuatu yang baru meski terlihat sedikit semu. Satu hal yang tidak pernah dibiarkan berlalu begitu saja, manakala raga tak mampu untuk semua itu, otaklah yang selalu dipicu untuk tidak beku.
Taqobalallahu Minna Wa Minkum, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Sebulan sudah waktu tidak terasa telah berlalu, dimana waktu tersebut dijejali dengan upaya mendisiplinkan dan berserah diri kepada-Nya, termasuk didalamnya menyelami semua prilaku diri yang telah diperbuat sebelumnya hingga melekatkan harapan dapat membenahinya lagi dalam mengisi sisa waktu yang masih diberikan-Nya.
Masih dalam suasana takbir berkumandang, bunyi bedug bertalu-talu dan juga hingar-bingar suara petasan disana-sini, atau mungkin ada yang sedang berpawai obor serta lainnya, seluruh kaum muslimin yang ada di dunia kembali menyambut hari yang dinanti-nanti dengan harapan dapat kembali ke fitrah dan meraih kemenangan. Tak terkecuali diri ini pun hendak mengucapkan “taqobalallahu minna wa minkum wa ja’alanallahu minal aidin wal faizin”. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Amin!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Sebuah pengharapan! Dari penglihatan terbersit asa, dari pendengaran terwujud keinginan dan dari pembicaraan tersampaikan kehendak, tiada lain sebuah pengharapan. Berharap ma’af atas segala khilaf yang telah diperbuat. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H.
Lebaran! Live is go on, Everything reborn But All of the sin & Regret still inside me, And I don’t wanna say Nothing but “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum”. Minal ‘Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Saat gema takbir berkumandang, jari-jari tangan ini baru sempat mengemban titah hatiuntuk mengganti ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. Dengan segala kerendahannya memohon keikhlasan semua kerabat memaafkan segala klilaf dan salah yang telah diperbuat, baik itu disengaja maupun tidak, baik itu kecil atau pun besar. Semoga menjadi tonggak diri ini menjadi lebih baik jika seandainya saja masih diberi kesempatan oleh-Nya bernafas dan melangkah lebih jauh untuk menyambut lebaran diwaktu mendatang. Dan semoga di hari fitri ini jalinan silaturahmi dapat terus ditingkatkan tanpa lupa mensyukuri kemenangan ini dan senantiasa berharap hati kembali bersih.
Taqobalallahu minna wa minkum, Syiamana wa syiamakum, Minal aidin wal faidzin.
Mohon maaf lahir dan bathin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H.
Kali Ini
“Waqoola robbukumud ‘uunii astajib lakum”
Dan Tuhanmu berfirman: Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan do’amu (QS. Almu’minun: 60).
“Wa idzaa sa-alaka ‘ibaadii ‘annii fainniii qoribun ujiibu da’watad-daa’i idzaa da’aani”
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah), Aku akan dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang memohon, apabila ia berdo’a kepada-Ku (QS. Albaqarah: 186).
Dua kalimat syarat makna diatas mengetuk hati ini, perkenankanlah hamba diberikan kesempatan untuk masuk kedalam golongan orang-orang yang senantiasa memohon kepada-Mu.