Category Archives: Babble
Akhirnya…
Setelah menanti kepastian munculnya web ku yang menghilang entah kemana, karena tanpa adanya kabar berita dengan asumsi server lagi down, ternyata jenuh juga.
Akhirnya!
Selaras dengan bait-bait pada sebuah lagu yang dibawakan Naff :
akhirnya ku menemukanmu
saat hati ini mulai meragu
akhirnya ku menemukanmu
saat raga ini ingin berlabuh
Tidak Jera dengan Hukum Yang Ada
Masih tentang aliran-aliran baru yang merupakan aliran-aliran aneh khususnya bagi orang awam seperti saya, tetapi menurut para cendekiawan pun merupakan aliran-aliran sesat.
Sejak 2001 hingga 2007, sedikitnya ada 250 aliran sesat yang berkembang di Indonesia. 50 aliran di antaranya tumbuh subar di Jawa Barat. Sungguh menyedihkan rasanya, dan selaku orang Jawa Barat merasa prihatin tentang hal ini.
Tidak Jera!
Maraknya aliran sesat di Indonesia, karena hukuman terhadap pimpinan aliran sesat terlalu ringan. Umumnya mereka dijerat dengan pasal 156 dan 156 a KUHP tentang penodaan agama, dengan hukuman maksimal 3 tahun. Akibat hukuman yang terlalu ringan inilah yang mungkin menyebabkan aliran-aliran yang meresahkan masyarakat selalu muncul kembali. Ringannya hukuman tersebut merupakan bentuk lain dari pengakuan secara tidak langsung, terhadap aliran-aliran sesat yang selalu muncul.
Celoteh Seorang Mahasiswa Kelas Karyawan
Pagi itu begitu semangatnya hati untuk berangkat menuntut ilmu seperti biasanya, namun karena merupakan pertemuan awal, rasa semangat untuk pergi ke kampus begitu tinggi. Suasana pagi begitu segar dan langit pun seakan begitu bersih tanpa ada segumpal awanpun yang berani mengotorinya. Matahari mulai berkuasa keluar dari peraduannya, hendak membakar tiap-tiap apa yang biasa disinarinya. Debu-debu dari jalanan belum benar-benar merajalela, masih melekat pada semua benda yang ada di dekatnya, pada pintu, jendela dan apapun yang berada di dekatnya.
Saat ini mungkin mereka sedang asyik berada di dalam ruang kerja. Meminum segelas air segar atau secangkir kopi, bercanda bersama teman-temannya disela kesibukan masing-masing, melantunkan dendang meski hanya satu dua bait saja dengan volume suara yang lemah sambil menggerakan jari-jarinya pada keyboard. Sebenarnya pagi itu tidak biasanya pergi ke kampus, tetapi berhubung yang punya ilmu mau memberikan ilmunya hanya bisa dipagi hari itu, ya dengan sedikit keterpaksaan meninggalkan sejenak dunia pekerjaan yang dijalani untuk mencari sesuap nasi demi sebuah ilmu yang diinginkan.