Tag Archives: Kesombongan

Harta dan Keangkuhan

Tertulis dalam “Sang Nabi” karya Kahlil Gibran, “Manusia-manusia yang tidak pernah miskin, sedikit kaitannya dengan tingkatan material atau spiritual seseorang, melainkan lebih pada seberapa baik dan seberapa bisa ia menikmati dan mensyukuri hidupnya. Begitu kemampuan menikmati dan mensyukuri terakhir melekat dalam kehidupan seseorang, maka masuklah ia dalam kelompok manusia yang tidak akan pernah miskin.”

Kalau menyimak paragraf diatas mungkin sedikit menghibur, dimana kekayaan tidak melulu dipandang dari segi materi melainkan dari kemampuan menikmati dan mensyukurinya. Tetapi sangat mendasar sekali, bukan karena tidak dapat mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan, pada kenyataannya sangatlah terdapat kesenjangan sosial yang cukup tinggi, yang mana “si miskin materi” kerap kali kesulitan untuk menyeimbangkan diri dengan “si kaya harta.”

Kita dan Kesombongan

Kekayaan, ketampanan dan kepandaian
Memiliki potensi meningkatkan keimanan
Pada waktu bersamaan dapat pula memunculkan kekufuran
Kesabaran, kejujuran dan ketakwaan
Sudah seharusnya berlandaskan keikhlasan
Namun terkadang dapat pula menimbulkan kesombongan
Bukankah satu-satunya yang berhak menyombongkan diri dijagad raya ini hanyalah Allah semata?