Tag Archives: Bahagia
Bahagia Hati Menjelang Esok Hari
Siapa yang tidak bahagia jika akan menghadapi hari yang ditunggu, hari esok yang menyenangkan. Dalam menyambutnya selalu dengan penuh semangat, disertai hati senang, riang dan gembira. Bahagia dalam hidup dihiasi hangatnya cinta dan damai yang didambakan esok hari. Cinta yang dapat membuat terbang dengan penuh semangat meninggalkan banyak sekali beban, sakit, stress dan frustasi.
Jika esok hari tiba, bahagia itu tetaplah nyata. Bersyukur memiliki waktu untuk dapat mengaji dan mengkaji diri sejauh mana prilaku yang diperbuat hingga dapat membenahinya dikemudian hari. Dengan itikad meraih berkah-Nya, rasanya tepat untuk menuangkan harapan nyata dan mencoba mengungkap hingga dapat mempelajari rahasia-rahasia yang masih tersembunyi. Untuk itu semua, berharap dilekatkan pada upaya membebaskan diri dari kebencian dan kecemasan, menjalani hidup sederhana hingga mampu memberi lebih banyak dan berharap lebih sedikit, mensyukuri nikmat serta senantiasa tersenyum. Senyum hangat menanti esok hari “ramadhan” tiba 😀
A Man’s Life is What His Thought Make of It
Kehidupan manusia “a man’s life” adalah bagaimana mereka memikirkannya, sebaris famous quote by Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dulu. Tergambar jelas bahwasanya pikiran turut andil dalam menentukan hidup kita sukses atau tidaknya, bahagia atau sebaliknya dan lain-lain. Memang gak salah pikiran mempunyai kekuatan tersembunyi yang sangat luar biasa, saking kuatnya tak jarang seorang pemikir berat rambutnya “murudul” alias rontok dan berujung pada kebotakan terutama bagian jidat. Ada juga yang sampai kurus kering loh akibat kekuatan pikiran semakin merajalela (LOL)
Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sangat luar biasa kepada manusia. Bagaimanapun keberadaan pikiran itu sangat penting karena potensi terbesar dalam diri manusia adalah terletak pada pikiran. Sayangnya tidak semua orang menyempatkan waktu untuk mengoptimalkannya. Pada umumnya manusia lebih menikmati berada atau bahkan terjebak pada zona rutinitas terlebih berada dalam zona yang dianggap comfort. Bukan tanpa alasan, mungkin satu atau dua orang saja disekeliling kehidupan nyata telah mewakili pernyataan ini, termasuk didalamnya saya pribadi. Padahal tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai berbagai impian. Dengan menyadari bahwa suatu keinginan yang terekam kuat dalam pikiran akan menjadi daya dorong terhadap gerak-gerik seluruh unsur diri untuk berbuat sesuatu.
Bahagia Hati Saat Mencari Rezeki
Saking semangatnya memicu langkah demi menuju suatu perubahan, menjadikan sesaat lupa akan keseimbangan hidup. Dalam kenyataanya sebagai manusia biasa terkadang melepaskan sedikit keluh kesah meskipun tidak seiring dengan janji hati dan pemahaman diri. Untung saja keluh kesah yang terlintas dapat terlindas dengan hasrat yang sesungguhnya, yakni bahagianya hati saat mencari rezeki demi mewujudkan keseimbangan tersebut.
Patut disadari betul memang, sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang tidak bisa luput dari khilaf dan salah. Bisa saja salah-satunya itu berkeluh-kesah dalam kejenuhan akibat dari memfokuskan diri dalam satu aktivitas sehingga melewatkan kesempatan untuk berbuat kebajikan lainnya. Kesalahan yang diperbuat oleh manusia ini bisa menumpuk menjadi dosa yang besar, jika dilakukan terus menerus.
“Sesungguhnya ada dosa yang tidak dapat dibayar kifaratnya dengan shalat, shaum atau haji. Namun hanya dapat dibayar dengan duka cita mencari bekal hidup.” (HR Ath-Thabrani dan Abu Nu’aim, dari Abu Hurairah ra).