Niat Menjadi Salah Satu Penentu
Melakukan sebuah proses tentunya ada awal dan akhirnya. Seperti kehidupan ada kelahiran yang tentunya diakhiri dengan kematian, dsb. Dan, niat menjadi salah satu penentu terhadap sesuatu yang hendak dihadapi.
Baru saja saya mengakhiri sebuah babak atau mungkin kalau dalam sebuah film dikatakan sebagai sebuah episode, dimana ada bagian dari kehidupan yang di jalani ternyata menemukan batas waktu yang menjadi titik akhir dari proses tersebut. Kalau saja dikaji dengan seksama, berhentinya sebuah proses tersebut disebabkan adanya kehadiaran sebuah niat, tentunya niat yang baru dengan suatu harapan dapat membawa kearah suatu perubahan.
Seandainya niat tersebut berkaitan dengan materi, mungkin sesuai dengan sebuah pepatah, “emas tidak senantiasa turun dari langit”. Pepatah ini sering didengar dalam filosofi menjemput rezeki. Filosofi tersebut mengajarkan kepada kita untuk senantiasa melakukan usaha atau tindakan nyata. Melayakkan diri menyambut esok hari, tidak bisa hanya dengan berpangku tangan dan berdoa saja dengan harapan semoga perubahan akan terjadi.
Sebuah niat sangat pantas dijadikan dasar setiap berprilaku, terlebih-lebih mengenai setiap amal. Dalam ilmu psikologi, niat seperti sebuah bahan bakar yang mengarahkan kemana gerak, tingkah laku, serta amal kita ditujukan. Niat pula yang dapat membuat kita berkata ‘ya’ atau ‘tidak’ pada setiap pilihan tindakan.
Apabila niat kita untuk memiliki sesuatu adalah agar kelak sesuatu tersebut memenuhi kriteria yang kita harapkan, maka tindakan yang kita pilih dalam mempersiapkan kehadiran sesuatu tersebut, ketika akan melakukan proses pencapainnya dan ketika sesuatu tersebut sudah digemgaman. Hal tersebut merupakan tindakan-tindakan yang senantiasa dibingkai oleh niat awal.
Kita memang tidak dapat memungkiri bahwa hati dapat tergelincir dari maksud awalnya. Di sinilah diperlukan pembaharuan niat setiap saat, bukan hanya di awal, tetapi disepanjang proses kita bertindak, bahkan di akhir tindakan.
Selamat memasuki episode baru, maju terus, pantang menyerah..
Ok! masih cari2 inspirasi nih, he…