Berharap Motivasi Mengalahkan Fisik
Sebuah motivasi bisa saja mampu mematahkan kondisi diluar dugaan, seperti halnya vonis dokter ahli terhadap suatu penyakit dimana menggambarkan suatu ketiadaan harapan bagi pasiennya untuk berbuat lebih. Dalam keadaan terpuruk dan seolah-olah tiada pertolongan lagi, motivasi dari dalam diri sendirilah yang mungkin bisa merubahnya. Contoh halnya seseorang yang mampu menciptakan rekor balap sepeda dunia tujuh kali, Lance Armstrong yang disebut-sebut salah seorang manusia super .
“Winning is about heart, not just legs. It’s got to be in the right place .” (Lance Armstrong).
Dalam kondisi yang terpuruk, berharap bantuan orang lain bukan sesuatu yang mudah dan belum tentu pula bisa melakukannya. Orang lain hanyalah penggerak atau pemberi masukan, sedangkan keputusannya ada pada diri sendiri. Sungguh berat memang rasanya hidup ini kalau sedang mengalami keterpurukan hmm…
Sering terlintas dipikiran ini hanyalah motivasi, motivasi dan motivasi. Tiada lain, berkaitan erat dengan kondisi yang sedang dialami yang senantiasa menunutut pengembangan diri. Bagaimanapun secara jujur diakui, saat ini sedang mengalami krisis yang serupa meski kondisi dan sifatnya berbeda. Berharap motivasi mengalahkah fisik sehingga bisa menjadi manusia super he…
Dalam kondisi ini, kita semua bukannya tidak mau mengakui adanya fakta tersebut tentunya, tetapi pada dasarnya kelemahan diri kita jualah yang sering mengganjal dan menjadikan batasan akan hadirnya motivasi tersebut. Lebih bijaknya adalah jujur akan kemampuan diri. Mungkin harus diakui, berbagai rintangan dan cobaan terkadang bisa menjadi cara Tuhan ‘memberi tahu’ kepada umatnya, betapa mulia dan dahsyatnya kekuatan yang ada pada diri kita. Apakah yang bisa kita pelajari dari Lance Armstrong? Ada banyak hal:
Pertama, tentunya soal kekuatan motivasi yang mengalahkan kekuatan fisik. Seperti yang terjadi pada Lance Armstrong yang berangsur sembuh berkat motivasinya yang gigih, begitu pula banyak dokter menemukan bahwa pasien dengan motivasi sembuh yang luar biasa akan punya peluang sembuh yang lebih besar. Hal ini juga pernah dilakoni oleh tokoh Bruce Lee yang setelah divonis mengalami keretakan fisik lantaran latihannya yang gila-gilaan, justru semakin lermotivasi untuk sembuh. Akhirnya, bisa kembali latihan bahkan skills yang lebih dahsyat inilah kekuatan motivasi yang sanggup mengalahkan mengalahkan rintangan fislk.
Kedua, Lance Armstrong mengajari kita untuk tidak perlu meratapi masalah. Tapi melihat sisi lain dari masalah itu. Saat divonis dokternya dengan kanker, Lance Armstrong tidak meratapi dirinya dan menyesali diri, tetapi dia justru bangkit dengan kekuatan berlipat. Inilah yang akhirnya membuat dia masih mampu menciptakan enam rekor Tour de France. Coba bandingkan dengan kebanyakan dari kita yang saat menghadapi masalah justru berhenti, mundur, meratapi diri, atau pun menyalahkan orang lain atau bahkan Tuhan.
Ketiga, Lance Armstrong mengingatkan bahwa dalam diri ada kekuatan api motivasi luar biasa yang kadang-kadang tidak kita sadari. Seringkali, dengan berbagai cobaan dan tantangan, justru api itu semakin menyala. Hal ini seharusnya membuat kita yang normal, sehat, dan memiliki kehidupan bagus, semakin termotivasi. Sayangnya, kadang-kadang ketika segalanya berjalan baik, motivasi kita justru melempem. Memang menjadi pertanyaan kita kalau Lance tidak kena kanker, apakah dia akan enam kali menjadi juara Tour de France.
“Segalanya mungkin. Anda boleh dibilang berpeluang 90% atau 50% atau pun 1%. Tapi, yang penting Anda harus tetap percaya dan Anda harus tetap berjuang!”, itulah salah satu rangkaian kata Lance yang sangat menarik dan mungkin patut kita renungkan. Lantas, bisakah melakukannya?
Wallahu A’lam Bishawab.
“Winning is about heart, not just legs. It’s got to be in the right place .” (Lance Armstrong)
kata-kata yang indah serta bermanfaat
hhmmm… jadi lebih termotivasi