Tag Archives: Lidah
Ludah dan Kuasa Lidah
Sejenak diri terbangun ditengah malam dan menatap sesuatu yang hampir tak terlihat dilangit-langit sepetak ruangan kamar. Benar-benar terasa kikuk manakala keheningan terasa menyelimuti beberapa saat. Terbersitlah cerita dini hari berlalu dan terhelakan pula nafas panjang mengiring kegelisahan hati yang tak segera terlepaskan. Lalu digerakannya satu dua langkah kaki dan duduk diatas sebuah bangku yang sudah lusuh, yang tinggal beberapa saat lagi menunggu runtuh didekat jendela. Sesekali menatap tarian asap yang melenggak-lenggok mengikuti himpitan kedua jari diiringi tabuhan sang angin yang senantiasa mendekat lalu menjauh dari sang mulut, begitu pun sebaliknya dan terus berulang. Dari arah yang berbeda, sekumpulan asap terusir solah-olah mengantarkan perjalanan diri dalam sebuah pengembaraan jauh.
Masih dan tetap teringat, dimana raga berontak membebaskan diri dari memikirkan mereka yang telah menjadi tertarik pada lipatan bercap yang dijadikan penghias tubuh. Sementara jiwanya menolak untuk bertindak seakan tidak tahu apa-apa tentang cinta dan timbal-baliknya yaitu sebuah keindahan. Yap, mereka adalah para pengumbar janji dan para penyanjung sikap mengabaikan kilah lidahnya yang tak bertulang. Sepertinya tiada lain yang dibutuhkan hanyalah sebuah belas kasihan Tuhan semata untuk mengingatkannya.