Soul mate, Antara Mitos dan Realitas

Begitu maraknya acara Televisi yang mengaitkan kata soul mate hingga kata soul mate itu sendiri menjadi bahan tulisan. Lalu soul mate itu apa sebenarnya? mitos apa realitas?

Banyak yang percaya bahwa setiap orang di dunia ini mempunyai pasangan soulmate atau sahabat sehidup semati yang sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa. Benarkah?

Konon, soul mate atau belahan jiwa atau sahabat/pasangan sehidup semati, di negara Barat sangat dipercaya adanya. Mereka umumnya mengaitkannya dengan hal-hal yang sifatnya romantis misalnya janji di bawah sinar bulan, hubungan yang menggairahkan, cinta sehidup semati dll. Mereka juga menganggap hubungan soul mate (soul mate relationship ) merupakan hubungan yang mulus, tanpa konflik, penuh kegembiraan, pasangan selalu hadir dan mendukung setiap kali dibutuhkan dll. Benarkah ada pasangan semacam itu di dunia ini? Lantas apakah pengertian soul mate memang seperti itu?

Dari sebuah buku Edgar Cayce on Soul Mate karya Kevin J. Todeschi, dosen di bidang “transpersonal nature of humankind“, dan artikel di Internet “Are Soul Mates a Myth or a Reality?” tulisan Dr John Gray, PhD, penulis buku laris “Men are from Mars, Women are from Venus “.

John Gray tidak mempercayai pendapat bahwa kita bisa bertemu begitu saja dengan seorang soul mate kemudian hidup berbahagia bersama sampai kakek nenek. “itu adalah mitos yang dipercaya banyak orang, dan yang banyak orang ingin mengalaminya. Saya lebih percaya bahwa yang disebut soul mate adalah sahabat sejati yang bersama-sama berjuang, berkembang, dan sukses, saling mendukung, saling menghargai, saling membantu memecahkan masalah.”

Karena itu John Gray mengelompokkan pengertian soul mate menjadi potential soul mate dan real-world soul mate .

Menurut John Gray, potential soul mate relationship terjadi pada saat jatuh cinta pada pandangan pertama. Pasangan-pasangan potential soul mate ini mengawali hubungan mereka dengan penuh harapan dan mimpi-mimpi indah dan romantis. Namun, begitu menemui masalah atau tantangan, hubungan mereka retak.

Sedangkan real-world soul mate relationship terjadi ketika dua atau lebih orang bertemu dan mengerjakan tanggung jawab bersama-sama selama bertahun-tahun, Susah senang sama-sama ditanggung, jalan keluar sama-sama dicari dan ditemukan. Mereka saling membantu dan mendukung, mereka berjuang dan berkembang bersama. Lama kelamaan terjadi persahabatan yang tak terpisahkan.

Soul mate tak harus pasangan suami istri, mereka bisa teman sepermainan semasa kanak-kanak, teman sekerja, ibu/ayah dan anak. Dan soul mate tidak harus pasangan, tetapi bisa kelompok bertiga, berempat dll.

Jika suami atau istri sebagai soul mate. Seperti acara infotainment di TV yang menampilkan para selebriti yang bercerai atau dalam proses perceraian. Begitu banyaknya rumah tangga artis yang hancur karena berbagai godaan. Umumnya alasan mereka sudah tidak sejalan lagi, padahal awalnya mereka merasa telah menemukan jodoh yang bakal menjadi soul mate. Inilah yang disebut John Gray sebagai potential soul mate . Namun di sini pula letak mitos tentang soul mate.

Pendapat bahwa setelah sekian lama hidup bersama lalu merasa tidak cocok dan merasa bahwa pasangannya bukanlah soulmate lalu memutuskan untuk bercerai, menurut John Gray merupakan pendapat yang berbahaya. la akan selalu mencari soul mate dengan ciri-ciri yang cocok dengan gambarannya romantis, menyenangkan, dll. Soul mate relationship menjadi mitos jika hanya didefinisi sebagai hubungan yang selalu manis, tanpa konflik, kedua pihak selalu akur tidak pernah bertengkar. “The myth of soul mates is about a relationship that is blue sky forever. In real life, the sky is occasionally full of clouds.” Karena itu John Gray mempunyai definisi lain yaitu real-world soul mate yang merupakan suatu realitas.

Jika teman sepermainan sebagai soul mate. Inilah kisah sejati yang diangkat Kevin dalam bukunya. Tina dan Lauren adalah dua gadis kecil seusia yang hidup bertetangga. Mereka juga satu sekolah meski tidak sekelas. Awalnya mereka hanya teman biasa, sampai suatu hari mereka menyadari mempunyai kesukaan yang sama, yaitu sama-sama sayang pada anjing. Kesukaan yang sama itu kemudian membuat mereka menjadi sahabat. Ketika itu mereka duduk di kelas 4. Mereka saling berbagi cerita, saling melindungi jika dizolimi anak lain, bikin PR bersama, dll. Dan tentu saja saling marahan yang kemudian berbaik kembali. Ketika mereka duduk di kelas 2 SMP, keluarga Lauren harus pindah ke kota lain. Perpisahan itu sungguh sangat menyedihkan, tetapi mereka berjanji akan tetap bersahabat dan saling mengabari. Janji itu mereka tepati. Sesekali Tina berlibur ke tempat Lauren dan sebaliknya. Persahabatan itu tetap berlangsung sampai masing-masing menikah dan sampai Lauren meninggal karena sakit.

Inilah yang dibilang Kevin sebagai hubungan soul mate sejati, sehidup semati. Dan yang digolongkan John Gray sebagai real-world soul mate .

Setiap hubungan bisa ditingkatkan menjadi hubungan soul mate asalkan kedua pihak mempunyai niat baik untuk memperbaiki hubungan tersebut.

Hubungan segitiga (Tiga sekawan), satu perempuan dan dua laki-laki. Yang seorang dokter, dua lainnya pegawai bank dan pengawas jalan tol. Tentu saja mereka tidak sekantor. Si pengawas jalan tol sudah berkeluarga dengan dua anak, dua lainnya masih jomblo. Perkenalan mereka di sebuah klub meditasi, mengakrabkan hubungan mereka. Mereka sering bertemu di malam-malam hari libur untuk ngobrol atau merekam lagu-lagu meditasi di rumah salah seorang, atau berbelanja peralatan elektronik bersama. Ketika si pengawas jalan tol stres karena mengalami perlakuan tidak adil dari bos baru, kedua sahabatnya menjadi tempat curhat dan memberikan support yang meredakan perasaannya. Ketika si pegawai bank berkesempatan berlibur ke Amerika selama sebulan, kedua sahabatnya mendapat oleh-oleh yang tidak tanggung-tanggung: laptop mini. Dan jika salah seorang membutuhkan bantuan medis, tak perlu repot karena si dokter akan siap memberikan rekomendasi bahkan membantunya mencarikan dokter spesialis atau rumah sakit. Jelas mereka saling menyayangi dan saling care tanpa pretensi apa-apa.

Untuk kisah seperti diatas, memang sudah biasa atau nyata bisa terjadi dimana-mana. Bagi John Gray, hal tersebut sebagai real-world soul mate.

Pencarian soul mate. Banyak orang merindukan memiliki sahabat atau pasangan hidup sejati atau soul mate, yang bisa dipercayai. Meciptakan hubungan soul mate mungkin tidak mudah, namun menurut Edgar Cayce dalam buku Kevin J. Todeschi setiap hubungan bisa ditingkatkan menjadi hubungan soul mate asalkan kedua pihak mempunyai niat baik untuk memperbaiki hubungan tersebut. Karena itu menurut Cayce, setiap orang bisa menjadi atau dijadikan soul mate. Seperti yang ditulis oleh John Gray, perkawinan bisa langgeng “happily ever after” jika kedua pihak mau menerima pasangannya apa adanya, mau membuka diri walaupun menyakitkan, berniat baik untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan bersama, mempunyai sensitivitas bahwa apa yang dilakukan tidak akan menyinggung perasaan pasangannya, bersama-sama menanggulangi masalah, niat baik untuk selalu memberi bantuan pasangannya. Menurut John Gray, “Hubungan soul mate seyogyanya solid dan terbuka, sehingga mereka bisa kerjasama, tumbuh bersama, dan sukses bersama. Jatuh bangun harus dipikul bersama.” Dan ini juga berlaku tidak saja pada hubungan suami istri tetapi juga hubungan-hubungan soul mate lainnya. Kata orang, persahabatan ibarat tangan dengan mata. Saat tangan terluka, mata menangis; saat mata menangis, tangan menghapus air matanya.

5 Responses to Soul mate, Antara Mitos dan Realitas

  1. dj says:

    soul mate i don`t know

  2. kips says:

    I think, Soul mate’s two or more humans make a relationship.

  3. IzulCybeCafe says:

    You Right Mr.Indra.

    I’m Agree.
    🙂

  4. daily giftaway says:

    Mr Gray hampir benar, sebenarnya itu bukan potential soulmate lagi tapi sudah menjadi soul-mate bener-bener. Kelak beliau akan mengerti ketika bertemu lagi dengan perempuan kepada siapa dia jatuh cinta pertama kali. Ini juga yang memungkinkan adanya kehidupan yang kedua.

  5. heri santoso says:

    wow…
    mungkin g’ ya q bs nemukan soulmate????
    karena q jg ngrasain itu…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *