Penderita Gangguan Jiwa
Suatu ketika, seorang dokter di rumah sakit jiwa hendak mengetes kesembuhan beberapa pasien penderita gangguan jiwa, tiada lain ingin menguji kondisi pasiennya apakah sudah membaik atau masih tetap menderita gangguan jiwa. Dalam waktu dan kesempatan yang sama, saat menghadapi tiga orang penderita gangguan jiwa, sang dokter pun memberikan pertanyaan yang sama pula pada ketiganya. Pasien pertama bernama Bambang. Penderita Gangguan Jiwa!
Dokter : “Bambang, berapa satu ditambah satu?”
Bambang : “Sepuluh, dokter!”
Ternyata Bambang masih belum sembuh menderita gangguan jiwa alias gila, perlu dirawat lanjut dalam benak sang dokter. Lalu, pertanyaan yang sama disampaikan pada pasien kedua yang bernama Adrian.
Dokter : “Adrian, berapa satu ditambah satu?”
Adrian : “Tujuh dokter!”
Ternyata Adrian pun masih belum sembuh, masih perlu dirawat pikir sang dokter. Selanjutnya pertanyaan yang sama diberikan pada pasien ketiga yang bernama Joko.
Dokter : “Joko, berapa satu ditambah satu?”
Joko : “Ah dokter, anak kecil juga tahu! Dua dokter!”
Dokter : “Wah kamu pintar, jawabanmu benar, saya rasa kamu sudah sembuh Joko, dan kamu bisa segera pulang”.
Joko pun gembira, berlari kegirangan dan masuk menuju kamarnya. Sebelum sampai kamarnya Joko bertemu dengan Dani, teman sesama penderita gangguan jiwa juga. Lalu, Joko menyampaikan kegirangannya pada Dani.
Joko : “Dokter kita ternyata gila juga lho!”
Dani : “Lho, kenapa?”
Joko : “Masa dia bilang satu ditambah satu jawabnya dua, dia saya bohongin mau saja. Padahal satu tambah satu enam belas kan!” Ujar Joko sambil tertawa terbahak-bahak (lmao)
Canda penderita gangguan jiwa!
Makna yang tersirat: Dalam menyimpulkan sesuatu janganlah berdasarkan dari satu kondisi seandainya penelitian lainnya masih memungkinkan untuk dilakukan sebagai bahan pembanding, sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat.
Kasian juga dokternya kalau ngurusin pasien kayak gitu, Harus banyak sabar… dan harus lebih teliti lagi
Iya, dituntut kesabaran lebih dalam menanganinya. Tapi mungkin ahlinya sudah punya trik-triknya tersendiri ya 😀
iya, harus punya trik untuk menghadapi pasien seperti itu… kalau ngga, bisa banyak yang menyerah
kalau banyak yang menyerah, semakin banyak yang parah jadinya (LOL)
hahahaha ternyata dokternya gila ya?
Dibilang gila sama yang gila mah gak ngaruh ya, kan gak nyambung karena yang bilangnya itu sendiri orang gila (LOL)
Betul banget mas, jika memandang sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja,kemungkinan besar kita akan terjebak dalam kesalahan yang fatal, he..he.. nyambung ndak mas, koment saya…
Nyambung atuh, kalau keputusan yang diambil kurang tepat bisa saja mengarah pada tindakan yang salah (LOL)
hahaha…ngakak nih baca banyolannya nih mas.
dolternya dibohongi katanya 😀
Ngakunya dibohongin ya (LOL)
setuju mas,apa yg kita lihat belum tentu kebenaran,masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut
Kalau lebih jeli dan teliti, Insya Allah lebih mendekati kebenarannya ya 😀
kenapa bikin artikel gangguan jiwanya, nyindir saya kang…?
Selama kiriman belum sampai kemari, boleh atuh lah mang (haha)
hahahaha sama sama gila semuanya
Dibilang gila sama yang gila ya (LOL)
Wah susah juga ya, dokternya aja ketipu tu heehe
Iya, kelihatanya lebih repot nangani orang yg secara fisiknya tidak apa-apa tapi terganggu akal pikirannya yak 😀
ternyata joko masih saja polos kegilaannya….mana pede betul merasa membodoho=i sang dokter gan. heheheee. seger dan fresh. makasih
Polos banget, pertanda belum banyak dosa apa ya (LOL)
hahahah gila semua dong 😀
Hehe.. Dibilang gila sama yang polos ya (LOL)
hehehehe, saya kira tentang apa kang 😀
memang harus ekstra sabar ya kang klo menjadi dokter bagi penderita gangguan jiwa…
Tambah lumayan aja nih, lagi gak sempat nyalain layar lebar. Belum bisa BW euy (malu)
Cerita yang sederhana, tapi maknanya luar biasa Pak.
Iya memang sudah seharusnya saat hendak mengambil keputusan perlu sebanyak mungkin pendapat atau bahkan sudut pandang berpikir, sehingga keputusan yang diambil bisa tepat sekaligus benar. Dan hal itu berlaku pada semua kondisi/permasalahan.
Dari cerita sederhana kadang mudah kita cerna makna yang terkandung didalamnya. Mudah-mudahan benar adanya ya, amin!
si dokternya aneh
orang gila kok di tanyain
wajar aja kalao dibilanggila sama pasiennya
ckckck
Tes aja haha…, sekedar candaan kok 😀
hehe
ya tahu bang
dan itu saya rsa setuju. nggak bisa menyimpulkan sesuatu hanya dari satu hal. butuh banyak lain itu agar bisa akurat dan benar
Haha.. iya (LOL)
Hahaha, ini menjadi sebuah permenungan….makasih atas pencerahnya mas
Sama-sama, sekedar candaan aja ini mah, tapi moga aja bermakna hehe…
greget juga tuh pasiennya hehehe :v
Harusnya disentil ya, tapi dimkalum aja kan lagi sakit (lol)
intisari dari artikel ini jangan pernah menilai sesuatu dengan hanya melihat dari 1 sudut pandang tapi harus dilihat dari berbagai sudut pandang…
Kurang-lebihnya seperti itu mas, harus teliti dalam menyimpulkan sesuatu hingga tidak salah kaprah (worship)
wkwkwk saya malah ngakak bacanya kang, gk bayangin kalau saya jadi dokternya bisa ikut gila juga mungkin.
Haha.. bisa aja nih, saya lagi belajar bercanda biar gak penas mas (malu)
ngakak ceritanya gan…