Antara Shalat dan Otak Manusia

Antara Shalat dan Otak Manusia

Banyak cara menuju sehat, selain berolah-raga dan menjaga pola makan yang baik ternyata salah satu dari ibadah kita dapat membuat bagian dari tubuh kita sehat pula, Allahu Akbar. Shalat itu membuat otak kita sehat! Sebagai seorang muslim tentu tidak asing lagi dengan kata shalat meskipun pada kenyataanya masih terselip kata bolong pada praktiknya karena sesuatu hal. Khusus di bulan ramadhan ini tentunya menjadi kesempatan kita memperbanyak ibadah termasuk didalamnya ibadah shalat, baik itu yang bersifat wajib atau pun sunnah. Sebagai muslim pula, selayaknya mengingat akan hal tersebut. “Barangsiapa menghadap Allah (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikit-pun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)” Hadist Riwayat Tabrani.

Sejenak terlintas dalam benak ini, dalam suasana hening menjelang sahur kali ini teringat sedikit suasana sebelumnya setelah menjalankan ibadah shalat shubuh, betapa nikmatnya merasakan suasana tersebut. Menikmati secangkir kopi hangat meski hanya ditemani goreng pisang atau comro, mempersiapkan segala hal/urusan yang akan dihadapi disiang hari dengan hati yang nyaman, walhasil semangat pun ditunjang dengan pola pikir secara sadar. Namun, ketika sebaliknya yang terjadi, ketika tertidur pulas akibat “ngalong” yang telah menjadi tabiat melewatkan kesempatan tersebut, jangankan dapat menikmati secangkir kopi tersebut dengan tenang, segala perencanaan untuk siang hari pun terkadang amburadul akibat terburu-buru.

Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh Allah kepada otak kita. Jika ada cerita seorang Doktor Neurologi di Amerika (Dr. Fidelma) telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya. Kekaguman atas penemuanya yang tidak dapat diterima oleh akal fikiran membuatnya memeluk Islam. Dengan keyakinannya terhadap pengobatan secara Islam, ia membuka sebuah klinik “Pengobatan Melalui Al Qur’an”. Kajian pengobatan melalui Al-Quran tersebut menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di antaranya berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.

Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal. Dan, setelah membuat kajian yang cukup memakan waktu, akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah.

Hikmah yang terkandung sungguh sangat berharga. Dari hal tersebut dapat kita kaji dengan seksama, barang siapa yang tidak menunaikan shalat maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu, kejadian tersebut sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam “sepenuhnya” karena Sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama. Bagaimana pun, makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang, meskipun akalnya berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Dari itulah manusia kadang-kadang tidak segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akalnya mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala sosial masyarakat seperti sekarang ini. Bersyukurlah bagi kita yang senantiasa melakukan ibadah shalat, selain dari gerakan dan senantiasa menjaga kebersihan ternyata mengandung hikmah lain yang sangat berharga pula.

14 Responses to Antara Shalat dan Otak Manusia

  1. kyra.curapix says:

    begitu ya bro
    dengan sholat juga berpengaruh
    nice info
    baru tau aku
    hehe berkunjung….

  2. ngalong says:

    menambah wawasan kang, weeiiss puasa masih tetap produktif nulis 😀

  3. kips says:

    Mayan Wan, disela-sela nunggu yg belum tiba.
    Met puasa ya 😀

  4. genthokelir says:

    terima kasih untuk pencerahan nya mudah mudahan puasa kita berkah dan menyegarkan otak juga

  5. neo renggana says:

    tong ngalong wae atuh kang.! 😛

    bener pisan kang, saya pernah baca didalam gerakan sholat itu ada banyak khasiat untuk kita, karena gerakannya hampir sama dengan Yoga. (worship)

  6. trijono hartanto says:

    wah besar sekali manfaat sholat ya….ya memang sholat itu wajib bagi umat islam..

  7. lambang says:

    Terima kasih menambah pengetahuan tentang sholat

    salam kenal pak

  8. cacay_79 says:

    sangat bisa jadi penyejuk hati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *