Awalnya kurang tertarik dengan namanya buah manggu alias buah manggis. Seperti terjadi pada beberapa buah yang bergetah, ketidak tertarikan itu bukanlah terletak pada rasa buahnya melainkan malas mengupas buah tersebut karena selain dari kulitnya yang cukup tebal juga warna ungu dari kulitnya itu yang sering membuat belepotan. Namun, akibat seringnya melewati dan melirik beberapa penjual buah dalam beberapa mobil bak disekitar tempat tinggal akhirnya tertarik juga untuk meraihnya “membeli bukan mengambil atau meminta”. 😀

Usut punya usut, beragam manfaat terkandung dalam buah manggis. Tidak mau kalah dengan buah-buahan lainnya yang memiliki manfaat selain dari buahnya, daunnya atau biji buahnya, buah manggis memiliki manfaat lain dari kulit buahnya yang berguna bagi kesehatan. Buah yang bernama latinnya Garcinia Mangostana memiliki kulit buah yang berwana ungu pekat dan rasa buahnya yang manis menyegarkan. (mmm)

Zat-zat yang terkandung dalam buah manggis sangat bermanfaat untuk tubuh, dapat dijadikan sebagai suplemen alami termasuk manfaat dari kulit buahnya dengan kandungan senyawa xanthone. Senyawa xanthones yang terkandung dalam kulit manggis merupakan zat anti oksidan yang dapat melawan radikal bebas yang merugikan. Xanthone memiliki sifat antidiabetes, anti peradangan, anti kanker, anti fungi, anti plasmodial dan dapat meningkatkan system kekebalan tubuh. Manfaat buah manggis sebagai anti kanker terletak pada ekstrak kulitnya  yang membantu dalam menghambat tumbuhnya sel-sel kanker sekaligus sebagai penghancur sel kanker.

Dan, bicara tentang buahnya tentu saja enak rasanya. Buahnya mengandung cathechins, polikasanida dan polyphenols sebagai bahan anti bakteri. Zat anti oksidan yang terkandung didalam buahnya itu juga berguna untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak sehingga dengan mengkonsumsi secara rutin akan berguna dalam menghambat proses penuaan pada tubuh. Dengan kandungan zat yang dimilikinya itu, buah manggis bisa digolongkan kedalam salah satu tanaman obat.

Memakan buah manggis setelah dikupas ya tinggal am “lep” saja. Tetapi tidaklah demikian jika hendak mengkonsumsi kulitnya, mengingat tidak akan enak rasanya kalau mengkonsumsi kulit buah manggis secara mentah-mentah. Menyiasatinya dengan dibuat jus dan dicampur dengan buah-buahan segar lainnya serta ditambah madu dan gula yang memiliki kandungan kalori rendah seperti gula aren. Dan, jika masih ingin meminimalisir rasa sepat dan pahitnya, kulit buah manggis yang dikerok dengan menggunakan sendok (tanpa bagian kulit luar yang berwarna hitam) direbus dahulu dengan air sesuai kebutuhan. Air hasil rebusannya baru diblender bersama bahan-bahan yang telah disebutkan diatas. Dalam mengkonsumsinya, disarankan tidak dalam kondisi perut kosong (diminum setelah makan).

Betapa beragamnya manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi buah manggis dan juga kulitnya terkait dalam mencegah, menghambat dan menyembuhkan beberapa penyakit yang berbahaya. Beberapa sumber menyebutkan selain bagi kesehatan jantung, stroke, diabetes, darah tinggi, batu ginjal juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan, mengurangi tekanan darah tinggi, memelihara pencernaan, menjaga saluran kencing, mengatasi gangguan pernafasan, memelihara kemampuan mental, meningkatkan energi dan berperan penting dalam proses penyerapan serta metabolisme protein dan karbohidrat sehingga stamina tubuh tetap terjaga. Tetapi, lagi-lagi disarankan dalam mengkonsumsi buah manggis terutama bagian kulitnya harus sesuai aturan karena didalam kulit manggis terkandung kadar resin, serat kasar, tanin, serta komponen lainnya yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh pada kadar tinggi.

Sungguh bermanfaatnya buah manggis, bisa dijadikan sebagai salah satu obat alternatif yang aman dana dan tanpa menyebabkan efek samping. Saking banyaknya manfaat itulah yang mungkin menjadi penyebab beberapa orang menyebutkan bahwa buah manggis sebagai “ratu segala buah”. Wallahu A’lam Bishawab.