Al-Qur’an, Lantunan dan Angkanya
Seorang non muslim, suatu hari menyaksikan diluar pagar, sebuah pesta rohani MTQ di arena terbuka. Sebelumnya, ia tak percaya lantunan ayat-ayat yang dibawakan para vokalis (Qori’) itu tanpa dibantu instrumen musik. Barulah lelaki itu merasa pasti, setelah ia melihat sendiri, betapa Al-Qur’an itu dilantunkan pembacanya dengan suara merdu. Terasa lebih nikmat ketimbang sebuah lagu, katanya. Mungkin ia belum tahu bahwa Rasul sendiri pernah menganjurkan ummatnya agar “yataqhanna bil Qur’an” (melantunkan dengan tartil dan suara indah, tatkala membaca Al-Qur’an).
Inilah mu’jizat Al-Qur’an. Tidak ada kitab suci agama-agama yang begitu sering banyak disenandungkan seperti Bacaan Mulia ini. Sekaligus, tiada pula kitab suci yang begitu banyak dihafal seperti kitabullah tersebut. Oleh sebab itu jangan heran bila ada pengakuan jujur dari seorang cendekiawan Barat terhadap kitab suci ini. Bak dikatakan oleh Herry Gaylord Dorm, bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar firman yang didiktekan Gibrail alias Malaikat Jibril (atas Muhammad SAW), sempurna setiap hurufnya. Ia merupakan suatu mu’jizat yang tetap aktual, hingga kini untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Nabi Muhammad SAW.
Kemu’jizatan Al-Qur’an tadi pernah diteliti oleh seorang intelektual Muslim, DR. Rasyad Khalifah, melalui studi riset yang menyangkut angka-angka. Penelitian sarjana Pertanian Universitas ‘Ainsyams, Mesir ini menggunakan perangkat komputer. Ia mulai dengan huruf-huruf pada kalimat. “Bismillahirrahmanirrahim ” – yang terdiri dari angka 19 (dalam huruf Arab). Angka ini terdiri dari 1 dan 9, sebagaimana keduanya merupakan satu kesatuan angka, tidak habis dibagi dengan angka lain kecuali oleh ia sendiri.
Ayat “Bismillahirrahmanirrahim” terdiri dari empat kata: Bis-ism, Allah, Arrahman dan Arrahim. Kata ism diulang dalam Al-Qur’an sebanyak 19 kali. Kata “Bi-ism” diulang sebanyak 3 kali. Sedang “Arrahman” tercatat 57 kali atau sama dengan hasil perkalian Ism dan Bism = 3 X 19 = 57. Akan hal “Arrahim” tersebut 114 kali, yakni sama dengan jumlah seluruh surat dalam Al-Qur’an Al-Karim, yang juga merupakan kelipatan 19 (6 X 19 = 114).
Ini salah satu dari sekian banyak angka-angka “keramat’ di dalam kitab suci ini yang dapat diketengahkan. Yang menarik, kiranya dalam suasana seperti sekarang ini tergugah untuk menjadikan Al-Qur’an tidak saja sebagai “bacaan rutin”. Melainkan digali segala isi kandungannya yang belum terungkap seluruhnya itu. Sisi lain kehebatan kitab Allah ini adalah tak satu huruf pun dapat dipalsukan. Sebab Allah sendiri menyatakan bahwa Al-Qur’an itu dijamin penjagaannya (dari kepalsuan) (QS. Al-Hijr 9).
Tidak ada kitab sucia gama-agama (salah ketik ga pake spasi ya mas)
He.. dah dibenerin tuh, thank koreksinya.