Mengenal Cajanus Cajan alias Hiris
Saking sukanya sama ini tanaman, yang menjadi salah satu jenis bahan makanan kampung jadi tergelitik untuk mencari tahu keberadaan dan khasiatnya, barangkali ini berdasar pada saya sendiri yang terlahir sebagai orang kampung. (blush)
Mengenal keanekaragaman hayati rasanya ada baiknya. Dimana, dari beribu-ribu jenis tumbuhan yang hidup secara alami di gugusan kepulauan nan subur ini banyak tumbuhan berguna tumbuh dan berkembang, salah-satunya jenis tumbuhan yang ada yaitu Cajanus Cajan. Jenis kacang ini di Sunda lebih dikenal sebagai kacang Hiris, sedang di beberapa daerah memiliki nama yang berbeda. Di Jawa dikenal dengan kacang Gude atau kacang Kayu sedang di Bali disebut dengan Kekace. Di Sunda mungkin kita mengenal adanya Rujak Hiris atau Pencok hiris yang sebelumnya sempet disinggung digubuk sebelah. π
Sebagai makanan rakyat, tumbuhan ini di Indonesia tidak begitu populer dan belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan layaknya jenis kacang-kacangan lainnya seperti kacang kedelai, kacang tanah kacang merah dan sebagainya. Sementara, jika dilihat dari kandungan nutrisinya, konon biji kacang hiris ini merupakan sumber pangan yang potensial. Biji kacang ini mengandung sumber protein, karbohidrat, lemak serta vitamin A dan vitamin C.
Kacang yang termasuk dalam kelompok besar leguminosae ini merupakan perdu tegak yang tingginya kira-kira sampai 3 meter, dan tumbuh baik padaΒ 2.000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan daerah tropis dan subtropis, tumbuh didataran yangΒ cukup toleran terhadap kekeringan atau pada temperatur yang tinggi dan dapat tumbuh di daerah yang kurang subur. Sayangnya tumbuhan ini belum banyak dibudidayakan dan pemanfaatannya masih sangat terbatas, hanya sebagai sayuran tambahan, sehingga nilai ekonomisnya masih rendah.
India merupakan negeri asal tumbuhan ini, kemudian menyebar ke seluruh bagian dunia, mulai dari Afrika hingga ke Indonesia. Di negeri asalnya India, tumbuhan ini merupakan sumber makanan utama, bahkan sangat populer di Afrika Selatan dan Amerika Tengah. Kacang Hiris merupakan sumber protein dan vitamin B yang cukup penting. Analisis kandungan nutrisi biji kacang hiris ini telah banyak dilakukan oleh berbagai kalangan. Pada biji kacang yang muda mengandung vitamin A, yaitu 470 mg dan vitamin C sebesar 25 mg dalam 100g biji hiris segar. Secara umum biji kacang ini mengandung sumber protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang cukup tinggi.
Selain dari bijinya, daun tumbuhan ini merupakan sumber materi organik dan nitrogen yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau pada lahan pertanian dan dijadikan pakan ternak. Di samping itu daunnya umum digunakan sebagai obat dalam pengobatan tradisional. Menurut Heyne dalam bukunya berjudul βTumbuhan Berguna Indonesia,β mencatat bahwa daun kacang Hiris yang telah diremas-remas halus merupakan bahan yang baik sebagai obat herpes. Heyne menemukan bahwa daun kacang Hiris dijadikan ramuan untuk mengobati penyakit kurap rawit pada penduduk setempat, yaitu penyakit kulit yang menyebabkan gatal pada penderitanya.
Sementara Morton (1976) pernah mengumpulkan dan menulis beberapa manfaat kesehatan kacang Hiris ini. Menurutnya, bahwa di India dan Jawa, daun hiris muda digunakan untuk mengobati luka. Bahkan di Indocina tulisnya, diyakini bahwa bubuk (bedak) daun hiris dapat membantu mengeluarkan batu kandung kemih. Di Argentina, air rebusan daun hiris dapat digunakan untuk mengobati penyakit genital dan iritasi kulit khususnya pada wanita. Air rebusan ini juga dapat mengobati bronchitis, batuk dan pneumonia. Konon, dari daunnya juga dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi, pembersih mulut, sariawan dan disentri. Sementara biji yang dibakar hangus kemudian dicampur dengan air kopi dapat mengurangi rasa sakit kepala. Bahkan biji yang muda dipercaya dapat menyembuhkan penyakit ginjal dan liver ringan (Duke, 1981). Berdasarkan penelitian, konon kacang hiris juga mengandung fitoestrogen yang mempunyai aktivitas antiangiogenesis yang dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru. Dimana, terhambatnya pembentukan pembuluh darah pada penderita kanker akan menyebabkan pertumbuhan kanker itu sendiri menjadi terhambat. Aktivitas ini disebut antiangiogenesis, lebih jelasnya bahwa fitoestrogen yang terdapat pada biji kacang hiris ini mempunyai potensi sebagai antikanker.
kok mirip pete ya kang?
Teu acan terangnya? Fisikna mah muhun rada mirip tapi aralit. Teu bau oge (LOL)
Kamana wae atuh, bade iraha ka Bdg teh nya (doh)
Mungkin dah pernah tau tapi ga tau namanya, hehee (LOL)
Hayuk atuh iraha?
iya saya kira juga pete π
itu petai selong y kang?
enak nih disayur,, hehe
Bukan atuh, selong mah Petai Belanda kang (LOL)
ane klo makan capcay pake yg kaya ginian neh π
enak banget :p
Apa iya mase? Kalau di Tatar Sunda mah yang masih muda suka dirujak atau biji tuanya dibikin rempeyek sebagai pengganti kacang tanah π
wah ternyata banyak khasiatnya juga ya, nice info gan hehe
Begitulah katanya mas, saya sih cuma suka rujaknya aja π
matur nuwun infone.. sebagai pencinta alam saya sangat terbantu dengan artikel ini.
Salam hangat dari Jember
Sami-samin salam hangat pula dari jauh ya π
salam kenal ya kang
Sama-sama, salam kenal juga ya π
kacang apaan ini teh kang? asa baru ngeliat… heuhehu
Hiris Chanx, piraku kirang terang? Dulu disekitar Tamsar ITB suka ada yg jualan rujaknya, tapi itu dah dimanipulasi dengan Kacang Panjang kayaknya π
alamat pait ya ini kang?
Gak pahit tapi sedikit keset π
Kalo di bekasi bisa dapatkan dimana ya ?
Tanaman ini tumbuh di Kalimantan juga?
Kurang tahu mas, selain belum pernah kesana, juga belum nyari2 info keberadaanya secara lengkap π
Terima kasih dah berkunjung, moga gak kapok tuk berkunjung kembali dilain waktu π
asalnya dari India tp bisa sampai ke Indonesia, hebat…
Sekilas mirip pete’ atau apa iya ini ptte? tp klo diperhatikan lbh dekat lagi mirip kacang2an mmmm tp lupa apa nama Indonesianya, klo di Makassar itu(yg mirip gambar di atas) disebut ‘campe’ kacang campe, klo sdh tua, isinya dijadikan sayur..y jadi sayur ‘campe’…
haha…jd laper…
Iya betul, yang sudah tua bijinya dibuat sayur atau gorengan “rempeyek” kl disini. π
kok mirip kjaya pete ya gambarnya, hehehehe
Hehe.. tapi bukan pete, fisiknya kecil2 π
wah ini kalo dibikin sayur mantep bang. apalagi dicampur sama sambal terasi hehehe
Belum pernah nyobain sih sayurnya (blush)
Kang Indra bikin gara2 neh.
Si Hiris ini adalah salah satu makanan favorit saya waktu jaman heubeul.Saking lawasnya nyaris saya dah ga ingat lagi. Tapi begitu baca postingan Kang Indra, rasanya taste nya itu hadir lagi di ujung lidah.
Persoalannya dimana sekarang saya bisa dapatkan itu Hiris??
Kang Indra kudu tanggung jawab tah!!! π
Haha.. hayu atuh kita mencari itu si buah hiris (LOL)
terima kasih atas informasinya dan salam kenal gan
Sama-sama mas, salam kenal dan salam hangat ya!
buat lalapan makan juga kayanya enak ya kang!
Pasnya dibikin rujak “pencok” dan makannya sama nasi π
pencok hiris enak pisan, ari sikina nu garing di angeun ( di sayur ) ke cai angeuna/cai sayurna semu hideung, enak pisan, cobi pami aya nu gaduh bibitna Kang. Hatur nuhun
Hmmm… raos pisan pencokna, janten hoyong yeuh π
Alhamdulillah, sae pisan artikelna.
Abdi nembe pisan neda hiris, meni bingah kenging informasi ngeunaan hasiat sareng kandungan hiris, geuning sakitu ageung manfaatna.
Subhaanaka maa khalaqta haadzaa baatilaa…
Ternyata manfaatnya banyak juga..nga nyangka…hatur nuhun infonya
kalo di makasar namax : campe/cempe
Oh gitu, jadi tahu nama lainnya juga nih π
Daun Hiris/Gude bisa dibeli dimana ya ?.
sama pete beda yah? kok kayak kacang kapri..
Ternyata manfaatnya banyak juga..
sanes pete eta mahh…
aslina mah aralit…
aby favorit pisan ka pencok hiris, ayeuna mah tos rada langki.
Sae tah rujak hiris, di copy ah
dimana saya bisa cari bibit hiris kapungkur mah aya diburuan eyeunma mah gening rada sesah milari hirih teh!
dimana ya bel8 bibit hiris kang..
inget waktu kecil sok mencok hiris
Apa bisa daun cajanus ini dipakai sebagai obat untuk yang punya penyakit pada bagian kaki seperti lumpuh