Menjunjung Tinggi Pedoman Hidup

Pedoman HidupHidup hanya sementara, dan setiap orang hidup tentu saja memiliki pedoman hidup dalam kehidupannya. Dengan pedoman hidup itulah setiap manusia mengontrol segala tindak-tanduk berprilaku sehari-hari hingga semakin teratur, tidak menjalankannya dengan sesuka hati tanpa mengindahkan pedoman hidupnya. Dan, Maha Suci Allah dengan segala kuasa-Nya telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup ummat muslim. Mulai dari masalah paling kecil hingga paling besar dalam kehidupan, diatur dengan sangat rinci didalam Al-Qur’an. Ditambah dengan sunnah atau petunjuk dari Rasulullaah Muhammad SAW, memberi penerangan dan pencerahan dalam menjalankan kehidupuan secara ikhlas hingga senantiasa menyadari bahwasannya manusia tidak lebih dari hamba yang sangat kecil dihadapan-Nya. Menjunjung Tinggi Pedoman Hidup!

Memahami, menjunjung tinggi dan menerapkan pedoman hidup tentu menjadi suatu keharusan. Dengan mnedekatkan diri pada pedoman hidup sebagai muslim tiada lain Al-Qur’an, membacanya sekaligus mentadaburinya, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari akan mendapatkan manfaat besar. Berikut ini hanya beberapa dari sekian banyak keutamaan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup ummat muslim;

1. Sebagai Cahaya

Al-Qur’an dan iman adalah cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seorang hamba dan menuntunnya menuju keselamatan. Keduanya dipadukan oleh Allah ta’ala di dalam firman-Nya (yang artinya), “Dahulu kamu -Muhammad- tidak mengetahui apa itu al-Kitab dan apa pula iman, akan tetapi kemudian Kami jadikan hal itu sebagai cahaya yang dengannya Kami akan memberikan petunjuk siapa saja di antara hamba-hamba Kami yang Kami kehendaki” (QS. asy-Syura: 52).

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “…Dan sesungguhnya kedua hal itu -yaitu al-Qur’an dan iman- merupakan sumber segala kebaikan di dunia dan di akherat. Ilmu tentang keduanya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Bahkan pada hakekatnya tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi pemiliknya selain ilmu tentang keduanya.”

Jika seorang hamba sama sekali tidak pernah membuka dan mepelajari Al-Qur’an, maka dia seperti hidup dalam tempat yang gelap gulita, tidak tahu apapun dan tak akan pernah menemukan arah kebenaran.

2. Sebagai Petunjuk

Allah membimbing hamba-hamba-Nya agar tidak tersesat arah dan jalan dalam menapaki kehidupan. Apa-apa saja yang dilarang dan diperintahkan, semua terangkum sangat rinci dalam Al-Qur’an, dan diperjelas dengan As-Sunnah dari Rasulullaah SAW. Ketika hati dekat dengan Al-Qur’an, maka tak akan pernah ada keraguan karena kita yakin akan bimbingan Allah SWT. Allah ta’ala berfirman (yang artinya);

Alif lam lim. Inilah Kitab yang tidak ada sedikit pun keraguan padanya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. al-Baqarah: 1-2).

Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada urusan yang lurus dan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan pahala yang sangat besar” (QS. al-Israa’: 9).

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, agar mereka merenungi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS. Shaad: 29).

Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka” (QS. Thaha: 123).

Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata, “Allah memberikan jaminan kepada siapa saja yang membaca al-Qur’an dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya, bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akherat.” Oleh sebab itu merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an merupakan pintu gerbang hidayah bagi kaum yang beriman.

3. Sebagai Rahmat dan Obat

Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an itu mengandung ilmu yang sangat meyakinkan yang dengannya akan lenyap segala kerancuan dan kebodohan. Ia juga mengandung nasehat dan peringatan yang dengannya akan lenyap segala keinginan untuk menyelisihi perintah Allah. Ia juga mengandung obat bagi tubuh atas derita dan penyakit yang menimpanya.” Dan, Allah ta’ala berfirman (yang artinya);

Wahai umat manusia! Sungguh telah datang kepada kalian nasehat dari Rabb kalian (yaitu al-Qur’an), obat bagi penyakit yang ada di dalam dada, hidayah, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Yunus: 57).

Dan Kami turunkan dari al-Qur’an itu obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Akan tetapi ia tidaklah menambah bagi orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. al-Israa’: 82).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam salah satu rumah Allah, mereka membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan pasti akan turun kepada mereka ketenangan, kasih sayang akan meliputi mereka, para malaikat pun akan mengelilingi mereka, dan Allah pun akan menyebut nama-nama mereka diantara para malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. Muslim).

4. Sebagai Penentram Hati

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa pendapat terpilih mengenai makna ‘mengingat Allah’ disini adalah merenungkan al-Qur’an. Hal itu disebabkan hati manusia tidak akan bisa merasakan tentram kecuali dengan iman dan keyakinan yang tertanam didalam hatinya. Sementara iman dan keyakinan tidak bisa diperoleh kecuali dengan menyerap bimbingan al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman (yang artinya);

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka bisa merasa tentram dengan mengingat Allah, ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah maka hati akan merasa tentram.” (QS. ar-Ra’d: 28).

5. Sebagai Pemberi Syafa’at

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah al-Qur’an! Sesungguhnya kelak ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa’at bagi penganutnya” (HR. Muslim)

6. Sebagai Ladang Pahala yang Berlipat-lipat

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dalam Kitabullah maka dia akan mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf” (HR. Tirmidzi).

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup ummat muslim dapat menjadi pengingat. Segala bentuk balasan yang Allah janjikan atas perbuatan baik maupun buruk manusia terangkum jelas dalam Al-Qur’an. Ketika manusia mengharapkan kehidupan yang baik di akhirat kelak, maka semestinyalah terus berusaha taat dan patuh kepada Allah dengan istiqomah berjalan dalam kebaikan agar Allah senantiasa ridho menurunkan keberkahan-Nya. Dengan mengingat apa saja balasan dari setiap perbuatan kita di dunia ini kelak di akhirat, kita akan merasa amat takut kepada Allah, sehingga akan berpikir berkali-kali jika ingin membuat-Nya murka.

Mudah-mudahan menjadi motivasi diri untuk lebih memahami dan menjunjung tinggi,  serta mentadaburi dan mengamalkan pedoman hidup dalam kehidupan nyata hingga senantiasa dekat dengan Sang Pencipta. Amin!

6 Responses to Menjunjung Tinggi Pedoman Hidup

  1. rahmat says:

    Assalamualaikum wr.wb.. Terima kasih atas artikel nya sangat bermanfaat, dan menambah ilmu agama saya.. bener2 rejeki ga kemana, habis aktifkan paket data XL niat brows cari ilmu, nemu blog ini deh.. Subhanallah.. Sukses terus buat blog nya..

    • kips says:

      Waalaikumsalam WR. WB.
      Terima kasih telah mampir, ini hanya sebatas pembelajaran sekaligus pengingat untuk penulis. Mudah-mudahan memberi makna buat kerabat yang berkunjung juga, amin!

  2. sebagai penerang kita di dalam kubur nanti

  3. hlga says:

    semoga kita istiqomah membaca & mengamalkannya..
    aamiin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *