Mencatat Jejak di Kaki Bukit

Jejak di Kaki BukitCatatan kecil dari sebuah perjalanan. Sebagai seorang yang tidak asing dengan kehidupan desa menjadikan suatu kepuasan tersendiri setiap kali berkunjung ke pedesaan. Sayangnya waktu dan keadaan serta rutinitas sehari-hari terasa memperkecil kegiatan bertandang ke desa.

Pagi buta disuatu hari melintasi sebuah desa setelah menempuh perjalanan selama hampir 9 jam. Setelah mampir dan menyerahkan diri dimasjid terdekat, tidak lupa mendebukan sebatang 234 sebelum melanjutkan perjalanan yang konon katanya tinggal sebentar lagi sampai. Detik-detik terakhir sebelum sampai ditujuan tanpa sengaja dua bola mata ini menangkap bayangan layaknya orang yang sedang memanjat pohon. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, kejadian serupa terulang, bukan rasa takut yang ada melainkan rasa penasaran apakah gerangan sebenarnya. Jelas gak takutlah, orang dimobil dan kacanya tertutup serta banyakan pula (LOL)

Begitu sang raja siang mulai menyusup semak belukar dan deretan rindangnya pepohonan terjawablah pertanyaan yang ada, ternyata ditemui beberapa penduduk desa sing terekel (memanjat pohon) kelapa dengan cepatnya. Munculah pertanyaan kedua, kok manjat kelapa pagi-pagi amat? Disimpan dulu dalam hati, kelak siang bisa cari bukti. Akhirnya, cukup dengan beberapa menit saja akhirnya sampai juga ketempat yang dituju bersamaan dengan nampaknya sang raja siang yang sudah tidak malu-malu lagi bersinar. Lega rasanya (yahoo) setelah dipertengahan perjalanan dihiasi intrumen “U Ooo” beberapa teman dan bunyi kresek yang ibarat acapela. (haha)

Begitu turun dari mobil nampak berderet pasang bola mata, disertai senyum dan sambutan hangatnya dengan tidak terpaksa tentu saja berjabat tangan dengan mereka serta ucap salam pun tersampaikan. Kayak kedatangan tamu agung disambut (woot) tapi yang terjadi nyatanya seperti itu. Penduduk desa tersebut memang ramah-tamah, baik hati dan tidak sombong. πŸ˜€

Singkat cerita (padahal sudah panjang lebar) (LOL) siangnya teringat pada pertanyaan kedua diperjalanan tadi, lantas berkeliling mencari warung sekedar ingin membeli 234. Dan setelah ditemukan satu-satunya warung yang ada menyempatkan diri berbincang-bincang dengan si mpunya warung. Akhirnya pertanyaan kedua pun terjawab juga yakni, aktivitas yang dilakukan pagi hari itu sudah menjadi aktivitas harian penduduk setempat. Dilakukan pagi-pagi itu katanya merupakan babak pertama dimana siangnya kembali melakukan aktivitas yang sama, mengambil nira kelapa.

Dari situlah tercermin adanya profil masyarakat dan perilaku sehari-hari mayoritas penduduk desa tersebut mempunyai pekerjaan yang hampir semuanya sama, yaitu sebagai pembuat gula kelapa, dan beternak sebagai sampinganya. Ada satu hal yang salut dan memang layak untuk angkat topi, keramah-tamahanya dimana setiap ketemu orang, mereka itu tak segan untuk sekedar meberi senyum dan tegur sapa bahkan seorang kakek pun rela mengantar untuk mengenalkan daerahnya, mengantar jalan-jalan ke sungai terdekat. (worship)

kips-70310

Meskipun hidup ditengah-tengah alam bebas dan terletak diatas pegunungan, sayangnya kehidupan masyarakat di desa tersebut masih terdapat keprihatinan. Masih banyak anak-anak yang hanya mengenyam pendidikan SD. Disisi lain kurangnya menjaga kebersihan dan kesehatan, salah-satunya tergambar dari cara pengadaan dan penggunaan air sumur dimana tinggi sumur hanya dibuat kurang dari 50 cm dari permukaan tanah (tanpa penutup) yang berlaku sebagai jamban umum yang terbuka. Karena terbuka itulah memungkinkan banyak kotoran dan hewan yang masuk. Selain cepat masuknya kotoran hal tersebut juga sangat membahayakan, terbukti dengan terperosoknya anak kecil kedalam sumur yang nyata terjadi pada saat berada ditempat kejadian. Terdapat beberapa rumah berdampingan dengan kandang kambing dimana kebersihanya tidak terawat dengan baik (doh)

Sekelumit dari mencatat jejak dikaki bukit. Semoga generasi penerusnya semakin memperluas wawasan dan pengetahuanya sehingga dapat menjaga alaminya suasana yang sejuk serta dapat membenahinya dengan lebih baik.

47 Responses to Mencatat Jejak di Kaki Bukit

  1. annosmile says:

    daerah mana ini bro..kayaknya cukup terpencil neh

  2. omagus says:

    tempatnya asyik banget deh kayaknya..!

  3. katakataku says:

    kok ga disebutin mang nama daerahnya apa dimana tuh (thinking)saya bantu-bantu yah mengepulkan asap 234 :-))

  4. herbal islami says:

    wah bener-bener masih alami yah..!

  5. iLLa says:

    selalu takjub dengan orang2 yg masih tulus dan ramah terhadap yg lain. Apalagi bela2in mengantar, dan memperkenalkan daerahnya. wihh..
    eh itu anak yg jatoh ke sumur akhirnya gimana yak? selamat kan?

    • kips says:

      Iya sama, alhamdulillah anaknya tertolong dan selamat. Berkat jeritanya yang cukup kuat jadi ada yg denger padahal kedalaman sumurnya itu lumayan tinggi.

  6. darahbiroe says:

    wow sepertinya sueger banget tuch udaranya disana heheh

    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya..
    salam blogger
    makasih
    πŸ˜€

  7. ichanx says:

    udah lama gak jalan2 ke pedesaan gini euy… kayaknya enak… asri…

  8. _ta says:

    rumah saya di desa, kang

    maen2 aja kesini πŸ˜€

  9. _ta says:

    eh eh, tapi mupeng jgah liat foto sungainya oy..

    jadi berasa pengen berendem :))

  10. kyra.curapix says:

    mandi disitu kayaknya enak ya bro
    hehehe

  11. prof. helga says:

    wiihh fotonya nature banget
    di purbalingga sebelah mana bang?
    sejuk deh

    haha 234 itu merek rokok kan bang?
    ga brani sebut merk ya?

  12. MacFamous says:

    seru juga nih yahh mas indraa .. bisa jalan2 mpe ksanaa

  13. senny says:

    itu pasti jauh banget ya jalannya?

    • kips says:

      Lumayan jauh, daerah pegunungan aslinya tapi jalanya mayan bagus untuk kategori jalan didesa meskipun belum ada transfortasi umum, πŸ˜€

  14. ridu says:

    wah keren banget yaa.. purbalingga itu dingin gak?? jadi pengen deh liburan nanti ke pelosok gitu, hehe πŸ˜€

  15. hanif IM says:

    asyiknya di desa tuh, sungainya masih bersih2… jadinya kalau buat mandi enak tenan…

  16. xitalho says:

    Ngemeng-ngemeng di daerah mana kang…?? Koq ndak diterangkan..?? hahahah

  17. kyra.curapix says:

    wah mandi disitu keren kayaknya mas
    heeh

  18. darahbiroe says:

    selamat pagi sahabat…
    kembali menyapa disini
    kok belum di update lagi blognya hehe

  19. Salam kenal mas..kunjungan siang nich..
    Alam yang begitu bersahabat..pemandanganya alami..^_^
    Mantap Blogmu mas..
    saya masukin daftar link di blogku ye.
    jangan lupa back link juga ya and kunjungan balik..

  20. and1k says:

    seru banget kliatanya jadi pengen

  21. Bruce says:

    Bukan keren tapi seger πŸ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *