Memupuk Keberanian Sejak Dini

Memupuk Keberanian

Telah lama keberanian tertanam pada nenek moyang kita, keberanian mengarungi lautan luas “samudra”, dan para pelaku sejarah dengan gigih dan berani maju ke medan juang yang tak gentar menghadapi marabahaya untuk mendapatkan sebuah kemerdekaan. Kini, setelah bahaya perang berlalu, bukan berarti sifat berani itu turut tiada karena akan lebih terasa lagi perlunya memupuk keberanian meskipun keberadaanya diperlukan untuk menghadapi situasi yang berbeda. Memupuk Keberanian Sejak Dini!

Tidak bisa dipungkiri, sering kali manusia takut dari suatu yang belum diketahui atau belum dikenal serta karena belum terbiasa, terlebih pada seorang anak kecil. Maka, diperlukannya memupuk keberanian dengan menggali pengetahuan tentang perkara yang bersangkutan. Jadi, salah-satu penyebab timbulnya ketakutan itu bisa jadi karena belum terbiasa. Contoh kecil, saat berjalan malam hari didepan rumah melihat bayang-bayang kehitaman melambai, setelah diselidiki ternyata hanyalah daun yang tertiup angin. Ketika mendengar benda jatuh secara tiba-tiba, setelah dilihat hanyalah barang yang tersenggol seekor kucing. Ada juga orang takut kepada orang lain “kepada seorang tokoh besar umpamanya”, hanya karena belum kenal.

Alma-Fitriani : Memupuk KeberanianContoh kecil lainnya yang masih hangat, ajang turut melacak dan memaknai sebuah kemerdekaan. Dalam memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-70, beragam lomba digelar. Dan, seorang cucu turut andil untuk ikut memeriahkannya. Dia hendak mengikuti karnaval dengan mengenakan pakaian unik. Setelah dipilihkan dan dikenakannya pakaian tersebut oleh ibunya, si anak malah menangis dan menolak mengenakan pakaian tersebut. Ia malah lebih memilih mengenakan pakaian kebaya yang sudah pernah dikenakannya. Daripada tangisnya berkelanjutan, akhirnya diikuti kemauannya itu. Singkat cerita, karnaval plus fashion show kelar. Alhamdulillah meraih juara kedua. Setibanya dirumah, ibunya bilang pada anaknya “coba kalau memakai pakaian tadi yang unik, pasti dapet juara pertama”. Si anak berujar, “belum biasa memakainya dan orang lain tak ada yang memakainya juga”.

Masih sebagai contoh, seseorang yang belum pernah berbicara atau pidato didepan orang banyak, kemudian memiliki tugas tersebut, tentu saja hatinya berdebar-debar bahkan sampai gemetar, wajah merah merona karena malu hingga mengeluarkan peluh (keringat) dinginnya. Padahal tidak ada sebabnya kecuali hanya belum biasa.

Tentu saja obatnya tidak ada jalan lain kecuali hanya harus memperbanyak pengalaman dan memaksa diri hingga biasa. Dengan pengalaman dan memupuk keberanian, menjadikan berani dan tidak takut lagi.

Pentingnya memupuk keberanian!

Menyikapi sebuah keberanian! Dalam memupuk keberanian, yang dimaksud dengan keberanian bukanlah berarti mengandalkan kekuatan fisik semata. Keberanian yang perlu dihidupkan ialah keberanian yang terkait kecakapan menghadapi suatu hal/kepentingan atau juga sebuah marabahaya dengan sadar dan sabar. Salah-satu contoh kepentingan misalnya berupa pekerjaan. Orang yang telah mengetahui jenis pekerjaan yang akan dijalankan, akan tahu pula datangnya resiko dalam menjalankan pekerjaannya itu, sehingga dapat bekerja dengan baik sambil berjaga-jaga berharap dapat melewati/menghalau bahaya yang sewaktu-waktu datang , itulah seorang pemberani.

Sebuah keberanian tidak juga tertuju kepada maju atau mundur, takut dan tidak takut, atau juga rasa khawatir, tetapi tergantung kepada kecakapan menahan nafsu, serta dapat mengerjakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Seorang yang dapat menahan nafsunya akan dapat menguasai hatinya hingga dapat mengerjakan kewajibannya meskipun rasa cemas dan khawatir tetap dimilikinya, dia tetap seorang yang berani.

Sebuah keberanian tidaklah selamanya terpuji. Takut untuk melakukan suatu tindakan yang dapat merusak kehormatan atau nama baik adalah suatu sifat yang terpuji. Adapun seseorang yang cakap mengerjakan sesuatu kejahatan dengan tiada gentar atau segan bukanlah seorang yang berani, tetapi hanya seorang yang kurang halus perasaannya. Lebih tepat pula dinamakan orang yang tidak berperasaan atau orang yang tidak baik. Meskipun bisa dikatakan memiliki sifat berani, berani bukan pada tempatnya karena meninggalkan kewajibannya dengan terang-terangan.

Apabila hendak menjalankan kewajiban sedang rasa takut itu melekat didalam kalbu, maka sempurnakanlah perhitungannya. Bahaya apakah yang akan menimpa? Lalu, remehkanlah atau peringanlah semuanya itu seraya berkata dalam hati, “tidak takut apa-apa karena hanya menjalankan sebuah kewajiban”. Wallahu a’lamu bish-shawab.

100 Responses to Memupuk Keberanian Sejak Dini

  1. Isrofi Achmad says:

    Keberanian memang datangnya dari hati ya Mas, hal terpenting dalam keberanian adalah berani di dalam hal-hal yang berada di jalan kebenaran.

  2. Keke Naima says:

    keberanian memang sringkali gak datang begitu aja. Harus dilatih 🙂

  3. ani says:

    Ibarat pedang bermata dua keberanian yang satu berani dijalan kebaikan yang satu berani dlm hal yg negatif seperti kejahatan, itu bisa karena terbiasa betul A tapi mungkin lingkungan sama pergaulan juga bisa menumbuhkan dan memupuk keberanian seseorang

  4. Dwi Sugiarto says:

    Keberanian karena melakukan perkara yang benar wajib ditanamkan sebnagai prinsip hidup kalau benar kenapa harus takut?

  5. mangs aduls says:

    cerita yang hebat sekali. yang paling menarik menurut saya si cucu ini. berani mengungkapkan yang ia mau. sehingga penampilannya jadi PD dan syukur dapat juara 2. Selamat !!!!
    meskipun pada akhir dibilang jika mennggunakan pakaian yg lain bakl juara satu. bisa juga malah tdk juara. karena akan jadi tk PD bahkan mungkin tdk mau tampil.

  6. suta igede says:

    Memupuk keberanian khususnya untuk hal-hal yang positif dan yang layak diperjuangkan memang membutuhkan guru yang paling ampuh yaitu pengalaman dan selain itu juga harus diimbangi dengan kebiasaan walaupun harus memaksakan diri terlebih dahulu ya kang:D

  7. seibaru says:

    selamat sudah juara 2. wah saya harus di pupuk juga nih keberaniannya

  8. Memang keberanian yang dimaksud di atas tidak akan datang serta merta, dan harus betul saya setuju Kang harus dipupuk, harus ditanamkan sejak kecil misalkan tentang keberanian menyatakan hal yang benar, dan lain sebagainya… 🙂

  9. Memupuk mental dan sebuah Keberanian memang alangkah Bagus hendaknya dari usia belia atau semasa masih sekolah karena akan menjadi kebiasaan. Memang betul juga sih kang kalo berdasarkan pengalaman mah, Kadang kalau jarang berbicara dihadapan umum begitu dikasih kepercayaan untuk berbicara atau pidato dihadapan umum mental langsung down alias gemetar pula 😀 padahal waktu latihan mah lancar… hehehee…

  10. Mang Lembu says:

    sangat sepakat kang bahwa memang pemupukan keberanian harus dimulai sejak dini, sebab jika tidak dipupuk sejak dini keberanian tersebut tidak akan tumbuh, kalau sudaj demikian maka rasa percaya diripun akan sirna

  11. bagaimana memupuk keberanian dari kecil itu hal penting dan kadang di abaikan oleh banyak orang tua. namun kalau mengajarkan keberanian harus disertai penanaman kesadaran akan tanggungjawab yang baik….

  12. masuk akal juga jika keberanian itu tergantung hawa nafsu mas.
    karena bila kita mampu menguasai nafsu(emosi) tentunya juga bisa menguasai keadaan sehingga rasa cemas yg timbul bisa dikalahkan

  13. Kang Ucup says:

    bicara mengenai keberanian adalah bicara tentang mental. apabila sikap berani ditujukan untuk hal-hal yang positif, maka akan menghasilkan sesuatu yang positif pula ya mas

  14. ibrahim says:

    Untuk memupuk keberanian memang harus dilakukan sedini mungkin untk anak kita khususnya, namun keberanian itu harus berdasarkan etika dan norma yang berlaku ya mas 😀

  15. hanibi says:

    Memupuk keberanian yang positif secara kontinu akan mendorong kemandirian anak nanti di usia dewasa. Jangan lupa diiringi pendidikan agama agar menjadi pribadi yang lebih baik. Nice posting

  16. seibaru says:

    memang keberanian itu harus di pupuk cotohnya si cucu dengan kebranian akhirnya juara 2.

  17. awen says:

    menegakan kebenaran itu memang tidak mudah namun bukan berarti tidak mungkin, selama nafsu bisa terkontrol dijalan yang benar ya kang?

  18. Iya bener banget, dulu SD pertama kali jadi pembaca UUD seluruh badan gw gemeteran. Serasa dunia sedang menertawakan gw saat itu. Padahal kondisi nyatanya ya biasa aja, entah, mungkin gw lagi demam panggung. Tapi makin kesini, Alhamdulillah udah berkurang. Memang pengalaman itu guru terbaik :”

  19. Marnes says:

    Setuju pisan sayah mah mang, keberanian memang harus dipupuk dari sejak dini dalam artian berani jikala kita benar… namun terkadang sifat berani juga bisa timbul kalo situasi karena kepepet hehehee… bener gak tuh? Biasanya kalo dah dalam kondisi kepepet dan terdesak, seseorang yang tadinya tidak berani bisa menjadi berani…

    • kips says:

      Leres oge kang, keadaan mendesak alias kepepet dapat menimbulkan sebuah keberanian, terkadang bisa juga timbul secara spontan ya 😀

  20. Intinya selama itu bukan melakukan dosa jika ada kesalahan tidak perlu menyesali hati. Salah dan salah justru akan menambah pengetahuan dan ketrampilan, kita akan tahu letak kekurangan atau sesalahan atas tindakan yang kita lakukan. Berbenah dan berbenah setiap melakukan kesalahan.
    Konon katanya, kesuksesan itu letaknya tidak jauh dengan kegagalan.

  21. kalo berani dalam kesalahan itu lain cerita yamas,heuheu
    saya mah orangnya kurang berani, tapi kalo lagi marah mendadak berani.heuheu

  22. purnama says:

    keberanian yang sungguh luar biasa, andai saja kita berani mengambil resiko baik positif atau negatif dalam hidup ini, pasti kita akan lebih percaya diri dan mencapi kesuksesan dengan mudah

  23. keberanian harus dipupuk, tentunya juga harus bertanggung jawab

  24. Mang Lembu says:

    aneh…dari 78 komentator, kok ngga ada wanitanya sih kang….?
    jadi curiga euy sama kak adminnya..jangan…jangan…jangan, nih

    • kips says:

      Halah.. si mamang mah, bukan gak ada tapi cuma satu dua kali (lol)
      Tapi, jangan-jangan sudah tidak menarik lagi ya, segala upaya telah dikerahkan tapi gak ada yang berkunjung balik euy (doh) Ketahuan pisan saya mah teu oces jiga si mamang (haha)

  25. Menurut pendapat saya sendiri, salah satu kemunduran generasi muda bangsa kita ini, juga dengan mulai memudarnya semangat “berani” itu mas. Banyak penyebab, salah satunya karena generasi kita sekarang terlahir dalam keadaan yang telah serba tersedia. Mereka hanya tinggal menikmati saja. Berbeda dengan orang-orang yag terdahulu dari kita, mereka hidup dizaman yang serba kekurangan, dalam tekanan orang-orang asing.

    Jadi semangat untuk merubah kepada hidup yang lebih baik itu muncul dari dalam lubuk hati mereka… yang berwujud sebuah keberanian.

  26. Berani itu….berani menjadi lebih baik dari hari kemarin

  27. Achmad Fazri says:

    Kepercayaan diri seseorang akan timbul, ketika banyak pengalaman yang didapat… Jadi kalau minim pengalaman, Pasti akan grogi dan takut tampil di depan umum…

  28. gisa astania says:

    setuju, keberanian memang harus dilekatkan psda anak sejak kecil. sehingga dia akan berani menunjukkan ‘siapa dirinya’ kepada dunia.

  29. kidzntoys says:

    artikel yang super kang, ulasannya oke punya.

  30. Albarnation says:

    Memberanikan diri ya gan, berani salah satu bagian dari apa kang,
    yang jelas kita harus berani berbuat baik dan berani menjalankan perintahnya ya kang

  31. Opiq says:

    Iya keberanian orang berbeda-beda, kadang ada yang percaya diri banget dan berlebihan kadang juga ada yang ga ada. Terutama buat orang yang suka minder dan pendiam, sulit untuk memupuk keberanian dalam dirinya. Artikel ini bagus dan sangat membuat inspirasi kepada kami sebagai para pembaca.

  32. shella says:

    mantabbb bro motifasinya…

  33. Amrie Muchta says:

    Memang keberanian itu penting dalam diri manusia, tetapi juga harus diimbangi dengan hati yang bersih. Karena kalau tidak maka keberanian itu justru akan membuat seorang manusia bertindak semaunya.

  34. Yustifirlia says:

    Terkadang keberanian itu muncul berkat dorongan dari teman, keluarga dan saudara. Agar bisa melawan rasa takut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *