Setahun Sudah, Kunjungan ke Kawah Putih

Sebagai orang Bandung ternyata tidak dapat sesering mungkin mengunjungi tempat-tempat wisata lokal untuk relaksasi. Bukannya tidak tertarik dengan hal ini, tetapi keadaanlah yang kurang mendukung untuk semua itu. Maklumlah pengacara (pengangguran banyak acara) :mrgreen:

Kawah Putih Kawah Putih Kawah Putih

Sedikit berkaitan dengan tittle ini blog, rasanya cukup relevan jika memuat sedikit deskripsi mengenai sarana dan tempat-tempat di Bandung misalnya beberapa tempat wisata seperti Kawah Putih yang ada di Ciwidey ini, atau Situ Patengan, dan lain-lain yang sekiranya diperlukan orang banyak, terutama buat yang berada diluar Kota Bandung. Sayangnya waktu benar-benar belum menginjinkan.

Meskipun telah diuraikan pada website resmi dan yang lainnya, rasanya tidak ada salahnya juga menampilkan disini sedikit uraian tentang hal tersebut. Hitung-hitung menambah wacana untuk para pembaca intern blog ini. Mudah-mudahan diwaktu mendatang bisa melengkapi blog ini.

Kawah Putih Ciwidey Bandung!

Sekarang saya ulas salah satu saja yang pernah dikunjingi tahun lalu, yaitu Kawah Putih.

Kawah Putih Kawah Putih Kawah Putih

Kunjungan terakhir ke Kawah Putih (Bandung Selatan – Ciwidey), Gunung Patuha pada tahun 2007 tepatnya bulan Agustus 2007, dengan tinggal menghitung hari saja genap setahun artinya. Tempat yang berada kurang lebih 2300 Meter diatas permukaan laut, sebelah selatan kota Bandung, menyimpan suatu misteri dimasa lampau. Masyarakat menganggap Gunung Patuha merupakan kawasan yang angker, mereka menganggap puncak Gunung Patuha dahulu merupakan tempat pertemuan para leluhur Bandung Selatan. Tetapi, misteri yang sudah menjadi turun-temurun itu mulai punah setelah terungkap oleh seorang ilmuwan Belanda peranakan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghun, yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam pada tahun 1837. Kondisi lembah Gunung Patuha pada waktu itu masih berupa hutan lebat, dipenuhi pohon-pohon kayu jenis lokal, seperti rasamala, saninten, huru, samida, dan lain sebagainya.

Karena rasa penasaran dan ketidakpercayaannya, Junghun terus menembus lebatnya hutan Gunung Patuha. Dan akhirnya dia menemukan suatu danau kawah yang terlihat sangat eksotik, dan sangat indah. Meski sudah ditemukan pada 1837, tapi kawasan ini baru menjadi objek wisata pada 1987 setelah dikembangkan oleh PT Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten.

Setelah memasuki area kawah putih, bukan rasa takut yang akan di alami, tetapi pasti akan terpaku dan terpana begitu melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana menakjubkannya genangan air yang berwarna putih disertai asap yang mengepul diatasnya. Warna air di danau kawah putih tidak selalu berwarna putih, warna putih kawah merupakan warna yang paling ditemui saat berkunjung, terkadang air berwarna hijau apel dan kebiru-biruan, bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu.

Yang kurang menyenangkan di kawasan ini adalah bau belerang yang bagi sebagian orang bisa menyebabkan batuk-batuk karena mencium baunya, bahkan tidak jauh dari kawasan wisata kawah putih terdapat goa buatan sedalam 5 meter yang katanya dulu pernah dijadikan sebagai tambang belerang. Bila anda melewati goa tersebut anda pasti akan mencium bau belerang yang sangat menyengat. Karena kandungan belerang yang sangat tinggi itulah, pada jaman dulu sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining Kawah Putih.

Kawah putih terjadi akibat letusan Gunung Patuha yang terjadi sekitar abad ke 10 s/d abad ke 12. Selain kawah putih juga terdapat kawah lain yang dikenal dengan nama Kawah Saat. Disana terdapat kios-kios yang menjual aneka cinderamata yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Selain itu, juga banyak pedagang yang menjual buah khas Ciwidey, yaitu Strawberry.

Sangat disayangkan bila berwisata ke Ciwidey tidak singgah ke Kawah Putih, tentunya akan melewatkan tempat yang memberikan nuansa alam yang sangat menakjubkan. Terutama pada hari libur, disana akan melihat banyaknya orang yang berkunjung ke kawasan wisata ini untuk menikmati betapa indahnya lokasi tersebut. Keindahan yang ditampakkan akan membuat terus mengingatnya hingga beberapa waktu.

Cara Mencapai Kawasan Wisata Kawah Putih yang terletak kurang lebih 46 km dari kota Bandung bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Bila menggunakan kendaraan umum pun tidak perlu khawatir, disana terdapat angkutan yang bisa mengantar sampai ke area wisata Kawah Putih. Atau juga bisa berkonvoi dengan menggunakan sepeda motor bersama teman-teman.

Tertarik menjelajahi kota Bandung? Silahkan berkunjung dan mampir juga ke website ini.

7 Responses to Setahun Sudah, Kunjungan ke Kawah Putih

  1. cecep says:

    alah meuni melankolis hayu urang jalan2 mun henteu urang ngaliwet we di cililin kumaha

  2. jadi pingin kesana tapi jauh dari lokasi saya di asahan sumut…mmm…bikin pengen aza…

  3. adit says:

    pertama dan sekali-kalinnya ke kawah putih sekitar 2 taon yg lalu, setelah 1 bulan sy keluar dari kantor lama… diajakin maen ke sana oleh temen2 kantor, hiks sedih, soalnya serasa acara perpisahan gitu deh

    abis ke kawah putih langsung meluncur ke batu cinta … asyiik naik perahu (norak : on) 😀

  4. johan says:

    Kawah Putih selalu mengingatkan gw akan insiden malam itu >.< Emang sih enaknya dari kawah putih langsung ke batu cinta, tapi gw punya pengalaman pahit disana.Gw ditawarin perahu, trus ditanya mau dayung sendiri apa mau didayungin ? Berhubung si akang nya promosi “Nanti klo dayung sendiri bisa sepuasnya seharian, bisa berhenti di mana aja, bisa makan di kapal, g ada orang lain di perahu”.Dan ternyata … boro-boro dayung seharian di perahu, 1/4 jam aja dah cape.sungguh pahit 🙁

  5. kips says:

    #5. Pengalaman yang seru tuh dan pernah mengalami jg bahkan waktu itu kondisi lagi mendung dan gelap haha…

  6. Erick says:

    kenangan kawah putih emang bakal abadi… saya udah lama gak kesana, liat2 orang upload foto di fb rasanya pengen balik lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *