Etika dan Budaya Gemar Membaca

Budaya Gemar Membaca

Kebetulan, tinggal menghitung hari bulan ramadhan akan tiba. Bertepatan dengan bulan istimewa tersebut, diantara kita “khususnya ummat muslim” pasti banyak sekali melakukan kegiatan membaca terutama Al-qur’an. Selain dari membaca bacaan yang telah menjadi pedoman hidup tersebut, dalam mengisi waktu luang sambil “ngabuburit” tidak sedikit pula yang mendadak rajin membaca bacaan media lainnya, baik bacaan media cetak atau pun media elektronik. Etika dan Budaya Gemar Membaca!

Membaca merupakan kegiatan positif yang mudah dilakukan oleh semua orang, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dan, berkawan buku memang tidaklah rugi karena buku merupakan teman bicara yang tidak memaksa sekaligus pasihat yang tidak mencari-cari kesalahan.Dengan membaca akan menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan. Sebagaimana kita ketahui, dalam sejarah peradaban Islam kemajuan ilmu pengetahuan berbanding lurus dengan perhatian dan pengamalan perintah membaca dan menulis. Hal tersebut menandakan bahwa semakin sering manusia membaca, akan semakin tinggi ilmu pengetahuannya sekaligus mendorong semakin tingginya peradaban manusia, begitu pun sebaliknya.

Budaya Gemar Membaca!

Selain itu, tidak jarang juga dengan banyak membaca dapat memancing inspirasi yang berujung pada kreativitas positif. Oleh karena itu gemar membaca termasuk suatu kegiatan yang dianjurkan. Dan, agar manfaatnya berdampak baik tentu diperlukan bacaan yang memuat konten yang baik juga, selebihnya membaca dengan benar sehingga bernilai positif.

Membaca dengan benar!

Membaca dengan benar terkait konten atau muatan! Jika kita tidak membacanya dengan seksama, tentu tidak akan mendapatkan inti dari bacaan tersebut. Kesimpulan yang didapat mungkin sebatas kirata alias menebak-nebak. Contoh sederhana, dalam ajang blogwalking senantiasa saling memberi komentar terhadap postingan yang dihampiri. Dan, sesekali pasti melihat komentar yang terlepas dari tema tulisan yang ada. Namun, bagi rata-rata blogger hal itu dianggap tidaklah masalah karena dijadikan pertanda keakraban silaturahmi. Yang mungkin jadi bahan renungan, jika ada pengunjung baru yang belum kenal/akrab tetapi berkomentar jauh menyimpang dari tema tulisan, atau memberi komentar yang berupa pernyataan dengan sok-nya padahal tidak berkaitan sama-sekali. Adanya hal tersebut mungkin akibat dari tidak membaca dengan benar.

Membaca dengan benar terkait posisi tubuh! Aktivitas membaca, terutama bagi yang hobi membaca media cetak biasanya kalau sedang keasyikan membaca bacaan favorit suka melupakan hal-hal lain. Tanpa disadari posisi membaca pun tidak begitu diperhatikan, awal membaca dengan posisi duduk reflek berubah menjadi posisi tiduran. Bahkan saking asyiknya, ada juga yang sampai ketiduran. Mungkin dari kejadian tersebutlah yang memunculkan pepatah orang tua “jangan membaca sambil tiduran nanti mata rusak”. Lalu, benarkan pepatah tersebut berlaku secara nyata?

Jika dicermati, mata merupakan organ penglihatan yang mendeteksi cahaya, mendeteksi lingkungan sekitarnya dalam keadaan terang atau gelap hingga mampu memberikan pengertian visual. Dengan cara kerja otomatis yang sempurna, mata terbentuk dari beberapa unsur utama yang berbeda dan semua bagian memiliki fungsi penting dalam proses melihat. Lapisan tembus cahaya dibagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat pupil. Pupil berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Selain pupil ada juga bagian mata yang disebut selaput pelangi, fungsinya adalah memberi warna pada mata dan juga dapat mengubah ukuran pupil secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk dengan bantuan otot yang melekat padanya. Kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya akan menjadikan mata tidak dapat berfungsi dengan semestinya.

Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, namun bukan karena posisi tidurnya yang menjadi penyebab utama melainkan arah lampunya. Saat tiduran, cahaya dari lampu tidak merata, berbeda dengan saat membaca sambil duduk. Hal itulah yang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder. Jadi, cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal 25-30 cm.

Membaca segala-sesuatu yang baik dengan baik, menjadi lentera hati yang senantiasa menerangi jalan hidup ke arah yang lebih baik. Wallahu a’lamu bish-shawab.

85 Responses to Etika dan Budaya Gemar Membaca

  1. yanto cungkup says:

    gemar membaca itu memang patut dibudayakan mas.

    kalau masalah membaca saat bw itu saya selalu mengusahakan agar setidaknya memperoleh point dari arikel baru berkomentar.dan memang tidak sedikit orang yg menulis komen yg melenceng dari artikel(termasuk saya).tp itupun saya lakukan kepada blogger yg udah kenal akrab.

    oya semoga kita semua bisa aktif berpuasa dan mampu melakukan tadarus secara rutin

  2. Jerawat id says:

    membaca juga memang harus ada tips nya agar tidak merusak mata kita

  3. Assalaamu’alaikum wr.wb, Kips… membaca jambatan ilmu yang bisa membawa kita mengenal dunia dengan mudah. Mendewasakan diri dengan membaca akan meningkatkan kecerdasan dalam berfikir dan selalu rasional dalam tindakan. Malah lebih lagi banyak manfaatnya apabila membaca Kalam Suci Allah – al-Quran. Setiap huruf yang dibaca akan diganjari pahala yang tidak terhitung. Seeloknya banyakkan membaca al-Quran di bulan Ramadhan kerana pahala bergandanya dari Yang Maha Esa. Salam Ramadhan dari Sarikei, Sarawak.

    • kips says:

      Waalaikumsalam Wr Wb.
      Semoga makin digiatkan membaca Al-qur’an yang telah menjadi pedoman hidup kita ya, sehingga lebih memahami yang selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin!

  4. Mang Lembu says:

    membaca merupakan aktivitas mata yang signifikan, meskipun begitu bagi difabel mata tentu membacanya harus pake huruf braile

  5. Lusi says:

    Yaaah membacaku free style nih :))

    • kips says:

      Gpp free style yang penting nyaman, kan sebenarnya bukan posisi yang mempengaruhi kerusakan mata, melainkan masalah cahaya aja πŸ˜€

  6. Chiisana Sekai says:

    Paling suka baca pas BW
    Selain baca pas bw, yg paling sering sih baca tulisan film aka subtittle πŸ˜€

  7. Mangs Aduls says:

    membca itu memng sangat penting kang.
    untuk caranya kalo sayah biasa duduk kang.
    solnya kalo sambil rebahan atai berbaring sayah suka memejamkan mata dan mimpi kang. hehehe
    terimakasih kang sharenya

  8. membaca ada suatu sumber ilmu dan membaca orang bisa pintar dalam menyikapi beberapa hal dalam hidup

  9. Dengan membaca akan membuka wawasan kita ya kan bang..? hahahyy

  10. Wahab Saputra says:

    Harus diterapkan ini mas….

    • kips says:

      Bukan suatu keharusan melainkan bisa jadi bahan renungan atau pertimbangan aja hehe…
      Kecuali adab membaca Al-Qur’an sudah semestinya diterapkan dengan baik.

  11. Dengan Gemar membaca bacaan atau buku yang bermanfaat, sedikit demi sedikit ilmu pengetahuan kita pun akan bertambah ya kang. Tentunya dengan Etika dan Budaya membaca yg baik pula, misalnya seperti yg telah ditulis diatas seperti jangan membaca sambil tiduran, karena tidak baik… πŸ™‚

  12. NakaBear says:

    Saya hobi membaca, terutama novel, tapi bacanya sambil tiduran dikasur. Rasanya kalo baca sambil duduk itu pegal, lebih enak baca sambil tiduran di kasur. Ya emang ada efeknya sih, jadi harus pakai kacamata minus 3.5

    • kips says:

      Mungkin yang perlu disiasati masalah cahaya atau penerangan aja ya, biar tidak berdampak kurang baik pada mata.
      Saya sendiri juga cukup sering membaca sambil tiduran kok, tergantung sikon aja πŸ˜€

  13. menurut saya, membaca merupakan hal yg wajib dilakukan, penerapan gemar membaca harus sudah diberikan ke anak agar merka gemar.
    dan perlu juga diajarkan membaca yg benar dr posisi tubuh dan lainnya.

    • kips says:

      Iya setuju banget, gemar membaca alangkah baiknya diterapkan sejak usia dini.
      Terima kasih telah melengkapi (worship)

  14. saya membaca rata rata dari artikel artikel sahabat blogger, al quran juga kadang kalau lagi jenuh di dengerin sambil ngaci depan laptop πŸ˜€

    • kips says:

      Lagi sering-seringnya menghadapi bacaan media elektronik ya πŸ˜€
      Insya Allah tidak kalah pentingnya, begitu pun manfaatnya. Amin!

  15. Elsawati says:

    Kadang membaca buku sambil tiduran.. Waduh bahaya nih

    • kips says:

      Gpp kok, mungkin yang perlu diperhatikan arah cahayanya aja biar tidak berdampak kurang baik terhadap mata πŸ˜€

  16. ibrahim says:

    tumbuhnya kegeramaran saya membaca saat saya aktif ngeblog mas, sebelumnya ndak terlalu aktif, salam kenal ya πŸ˜€

    • kips says:

      Faktor pendukung media elektronik semakin berkembang ya, jadi lebih banyak bahan yang dapat kita baca.
      Sama-sama, salam kenal juga.

  17. Dewi Rieka says:

    iya posisi membaca juga berpengaruh banget

  18. bacalah…bacalah…Allah menganugerahi pikiran kpd manusia utk mencari ilmu.
    Ilmu mll pikiran, lisan, tulisan. Dg membaca artikel di blog kipsaint ini, alhamdulilah saya dpt byk tmbahan ilmu.

    btw itu dedeknya lg baca apa mas … kelihatannya asyiiik banget πŸ™‚

    • kips says:

      Hehe, cuma ladang silaturahmi aja nih, tapi ya mudah-mudahan ada juga postingan yang sekiranya mengandung manfaat.
      Belum nyampai sepuluh bulan jadi belum bisa baca, cuma suruh pegang buku alakadarnya aja. Mayan buat pemanis postingan πŸ˜€

  19. TUKANGCOLONG says:

    saya juga amat senang membaca πŸ˜€

  20. Achmad Fazri says:

    bener sekali tuh, Membaca tidak sesuai dengan etika dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti kesehatan pada mata, mendapatkan informasi yang setengah-setengah.

    • kips says:

      Intinya mengupayakan yang terbaik aja ya, sehingga dari aktivitas tsb memberi dampak yang positif tanpa disertai sisi yang kurang menguntungkan πŸ˜€

  21. ara says:

    saya sering malah baca sambil tidur

    harus ngurangin nih kayaknya

    • kips says:

      Hehe.. coba perhatikan arah cahaya aja, kl menunjang membaca sambil tiduran Insya Allah tidak ada efek yg kurang baik πŸ˜€

  22. indra dp says:

    wahh,, kalo aku biasanya membaca sambil tiduran mas, sama bikin artikel lewat hp dulu. hehehe

    • kips says:

      Kadang-kadang sama kok, menggunakan HP sambil tiduran dalam membuat coretan-coretan bakal postingan. Alhamdulillah dengan menggunakan gadget terbantu dengan pencahayaan tersendiri.

  23. betul banget mba jangan membaca di tempat yang gelap ya apalagi membaca sambil berbaring pasti ada penyebabnya πŸ™‚

  24. saya juga asalnya ga hobi membaca, setelah sering blogwalking dan suka menulis blog ternyata membaca itu seru dan menyenangkan

    • kips says:

      Dengan banyak membaca tidak jarang kita dapat inspirasi untuk menulis pada blog ya, termasuk salah-satunya belajar menulis postingan yang baik. Sip!

  25. Jiah says:

    Saya susyah ninggalin baca sambil tiduran

  26. huda says:

    bagus ini budaya membaca apalagi yang sudah ketinggalan informasi perkembangan tentang ilmu

    • kips says:

      Insya Allah dengan gemar membaca mendapat banyak manfaat, tapi bahan bacaannya yang baik-baik jg pastinya πŸ˜€
      Met berbuka puasa ya (drinking)

  27. Mang Lembu says:

    mari kita budayakan rajin membaca kepada anak-anak kita dan juga kita sendiri

  28. Mang Lembu says:

    nah tuh kan balik lagi ke etika dan budaya membaca, kenapa bisa begitu, coba?

  29. Photo Blog says:

    Ternyata semua ada etika da budayanya. Tapi sebenarnya ada tips dan juga manfaatnya.

  30. agi says:

    waduh.. itu saya kalo blogwalking suka ga nyambung komentarnya hahaha

    • kips says:

      Gpp atuh, kan bisa lebih mengakrabkan diri. Tapi alangkah baiknya juga kita bisa memilih dan memilah sehingga penempatannya tidak menimbulkan salah tafsir πŸ˜€

  31. sekarang jarang baca koran atau majalah tapi banyak dapat informasi dari internet. lagian di internte informasi lebih lengkap dan rinci

    • kips says:

      Iya, media elektronik semakin memberi banyak ruang dan juga bahan bacaanya beragam. Tapi kita juga tidak bisa menutup mata, sesekali atau bahkan bagi rekan-rekan yang belum terbiasa bercengkaraman dengan media elektronik pastinya media cetak seperti buku akan menjadi objek utamanya.

  32. Sayangnya budaya membaca buku sekarang sudah jauh menurun,apalagi sejak munculnya era media sosial. Perpustakaan-perpustakaan sepi. Toko buku juga tak seramai toko gadget. Penulis yang bukunya terjual 3000 eks saja sudah disebut bestseller, padahal jumlah penduduk Indonesia 250 juta. πŸ™‚

    • kips says:

      Justru itu, budaya membaca semestinya tetap digemari entah itu objek bacaannya berupa media elektronik atau media cetak πŸ˜€

  33. Akram says:

    Sekarang udah zaman nya gedget, jadi budaya membaca buku udah berkurang. Perpustakaan aja udah sepi hampir kaya kuburan .. hehhe

    • kips says:

      Iya, meskipun demikian membaca media cetak rasanya tidak akan punah mengingat tidak semua orang memiliki jangkauan yang sama terhadap media elektronik. Disisi lain membaca media cetak juga punya nilai tersendiri πŸ˜€

  34. Dengan banyak membaca, tentunya wawasan kita akan terus bertambah, dan bagi para blogger, dengan membaca bisa memunculkan sebuah ide untuk dijadikan artikel.

  35. sera says:

    aku setuju,dengan banyak membaca kita akan mendapat wawasan yang lebih banyak,

  36. Wasiun Mika says:

    Membaca memang diakui sebagai pintu gerbang menuju kemajuan dan perubahan. Alhamdulillah rata-rata minat baca tulis orang Indonesia belakangan meningkat signifikan, hanya sayangnya masih terbatas pada baca-tulis … SMS.

  37. Artikel sangat menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *